Karya : Ilham Fahruzi

Ditepi Pantai
Kusaksikan kerusakan Alam kita,
Kuberpikir dengan Afala Tatafakkarun, Afala Takkilun, Afala Tadzabbarun, Afala Yaskurun, Kami harus berbuat apa ?

Kududuk diatas perahu yang
dihiasi dengan jutaan sampah yang tersebar disepanjang pantai, Ku terdiam dan merenung, alam ini sedang tercemar yang Wajib diselamatkan.

Pohon kelapa yang dulunya tertata rapi disini kini sirnah entah kemana, ilalang dan rumput liarpun menertawakanku, mencaciku yang hanya berdiam diri, kita harus bangkit walaupun badan sudah mulai menua sebab bumi ini butuh perlindungan dari kita.

Hembusan semilir angin yang dulu sejuk kini samar ku rasakan, ingin kunikmati pagi dengan secangkir kopi namun angin yang berhembus beraromakan bau tak sedap menyengat penciumanku sehingga tak dapat aku nikmati aroma secangkir kopi dipagi hari.

Laut kita kotor !!
Pantai kita rusak !!
Muara dan Sungai bau !!

Lihatlah dengan mata dikepalamu dan dihatimu,
renungilah,
sadarkah kita,
dan taukah kita apa yang telah terjadi pada laut sungai pantai kita ?

Selamatkanlah laut sungai pantai kita dari sampah !



Bahkan Generasiku mengatakan Janganlah menyampah sembarangan sekalipun kalian sendiri adalah sampah tiada manfaat bagi lingkungan hidup sekitarmu.



Bersihkan Dulu Lingkunganmu, Baru Berpikirlah Tentang Wisata, Badan Usaha, Pembangunan, Dslb.



Lingkungan Masih Seperti Kandang Hewan Ternak Kok Sudah Mikirnya Yang Inilah Dan Yang Itulah, Apa Tidak Malu Halaman Dan Lingkungan Kita Seperti Kandang Hewan Ternak.