Apakah Agan dan Sista ada yang mengira tari jaipong berasal dari Bandung? Fix, kalau gitu kita sama. Ane juga awalnya mengira kesenian ini berasal dari Paris Van Java.

Kesenian adalah identitas sebuah daerah. Pada awalnya banyak kesenian yang merupakan bagian dari sebuah upacara adat. Seiring berkembangnya zaman, beralih fungsi menjadi seni hiburan. Tetapi ada kesenian yang di satu sisi tidak menghilangkan nilai-nilai tradisi, tetapi juga mempunyai nilai hiburan, salah satunya adalah kesenian jaipong.




Seorang seniman bernama Gugum Gumbira, disebut-sebut sebagai pencipta kreasi tari jaipong. Seniman dari Bandung ini menciptakan kreasi tari dan musik dengan memasukkan unsur-unsur kesenian daerah Jawa Barat yang sudah ada sebelumnya seperti ketuk tilu, kliningan serta ronggeng.

Namun, setelah ditelusuri lebih jauh ternyata kesenian ini lahir di Karawang. Gugum Gumbira membawa kesenian dari Karawang itu ke Bandung dan mengembangkannya.

Bagaimana awal mulanya Jaipong ini tercipta? Adalah H. Suanda, seorang budayawan yang menciptakan tarian ini, dengan menggabungkan beberapa kesenian tradisional Karawang, yaitu wayang golek, topeng banjet, pencak silat, ketuk tilu, dan lain-lain. Oleh karena unsur-unsur seni yang membangun tarian ini, tidak salah jika jaipong menjadi tarian yang sangat dinamis, dengan ketukan-ketukan menghentak. Penari lincah menggerakkan tubuh, berputar dan terkadang gerakan tangan seperti sebuah jurus dan kuda-kuda.Itu semua karena pencak silat menjadi satu unsur pembentuk jaipong. (Ane sendiri lebih menyukai tarian yang dinamis dibanding yang lemah gemulai dengan gerakan yang cukup lambat. Kalau Agan Sista suka tarian apa?)

Ternyata GanSist, kesenian tari jaipong ini sudah cukup lama umurnya. Tercipta oleh tangan dingin H. Suanda pada tahun 1976. Alat musik untuk mengiringi tarian ini terdiri dari gendang, ketuk, kecrek, gong, dan rebab, beserta sinden atau juru kawihnya. Pada masa awal-awal terciptanya kesenian jaipong itu, sambutan masyarakat begitu baik, sehingga jaipong tumbuh dengan cepat, menjadi kesenian yang disukai masyarakat. Mulailah muncul rekaman kasetnya yang didistribusikan secara swadaya oleh H. Suanda. Sejak itu berkembanglah kesenian jaipong sebagai hiburan masyarakat Karawang, yang bersanding dengan kesenian-keseniaan yang sudah ada pada saat itu, antara lain pencak silat, topeng banjet, ketuk tilu, tarling dan wayang golek.



Di zaman android sekarang ini, pastinya banyak kesenian-kesenian atau tari-tari modern yang diadopsi oleh generasi Indonesia masa kini. Bagaimana eksistensi keseniaan ini bisa bertahan dari gempuran kebudayaan dari luar Indonesia? Bagaimana jaipong bisa menjadi keseniaan yang diminati kaum muda, baik untuk dipelajari maupun untuk ditonton? Rasanya perlu upaya yang kuat untuk mencapainya. Apa kiat-kiat yang bisa dilakukan untuk melestaarikan dan memajukan kesenian jaipong ini?

Saya rasa hal-hal yang patut diupayakan antara lain sering mengadakan pentas seni jaipong, memperkenalkan kesenian ini pada kaum muda, bekerja sama dengan media masa atau membagikan foto dan tarian-tarian ini di sosial media.
Semoga kesenian daerah ini tidah tergerus oleh arus zaman dan selalu menjadi kebanggaan bagi warga Karawang.