- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Awas! Menyebar di Udara, Corona Bisa Terbang Puluhan Meter


TS
juraganind0
Awas! Menyebar di Udara, Corona Bisa Terbang Puluhan Meter

Quote:
Jakarta, CNBC Indonesia- Baru-baru ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengubah pandangannya terkait potensi penularan Covid-19 melalui udara.
Berdasarkan Studi yang diterbitkan dalam Jurnal Enviroment International yang dilakukan oleh Matthew dkk, menunjukkan bahwa mikrodroplet berukuran 5 mikro meter dapat bergerak hingga puluhan meter dan dapat melayang di ketinggian 1,5 m dari lantai.
Ukuran mikrometer setara dengan sepersejuta meter, artinya 5 mikro meter setara dengan 5 persejuta meter. Sehingga ukuran ini sangat kecil dan tak kasat mata. Selain itu, beberapa studi retrospektif yang dilakukan setelah epidemi SARS-CoV-1 (SARS) menunjukkan bahwa transmisi udara adalah mekanisme yang paling mungkin menjelaskan pola spasial infeksi tersebut.
Studi lain yang dilakukan di China menunjukkan adanya potensi transmisi Covid-19 di sebuah restoran dengan ventilasi yang buruk. Li dkk menunjukkan bukti yang mendukung bahwa suatu partikel virus yang melayang di udara (aerosol) menyebabkan terjangkitnya tiga orang pengunjung restoran ketika ketiganya tidak melakukan kontak langsung maupun tak langsung.
Baca: Alert Ridwan Kamil! Jabar Rekor Penambahan Kasus Covid-19 RI
Banyak penelitian dilakukan pada virus lain, termasuk respiratori syncytial virus (RSV), Middle East Respiratory Syndrome coronavirus (MERS-CoV), dan influenza menunjukkan bahwa virus dapat dihembuskan ke udara dan atau terdeteksi di lingkungan dalam ruangan pasien yang terinfeksi.
Menurut Center for Disease Control & Prevention (CDC), sebenarnya setiap hari setiap orang terpapar dengan berbagai aerosol dan tubuh kita mampu menangkalnya. Namun jika konsentrasinya tinggi dan toksik, maka hal tersebut dapat menimbulkan masalah yang serius.
Dalam sebuah artikel yang berjudul 'It is Time to Address Airborne Transmission of COVID-19' yang ditulis oleh Lidia Morawska dan Donald K. Milton, menyatakan bahwa Covid-19 dapat menular lewat udara (airborne). Tetesan air (mikrodroplet) tersebut terbukti mengandung virus dan dapat melayang di udara. Mikrodroplet yang melayang di udara itu kemudian disebut sebagai aerosol menurut pengertian CDC. Mengacu pada penelitian tersebut terlihat jelas bahwa potensi virus corona dapat menyebar di udara memang sangatlah tinggi terutama di ruangan dengan ventilasi yang buruk.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang awalnya skeptis akan hal ini pun, sekarang mulai terbuka dan menyiapkan panduan untuk meminimalkan risiko penularan melalui udara. Apalagi sudah ada 237 ilmuwan multidisipliner yang berasal dari berbagai latar belakang mulai dari ilmuwan aerosol, dokter spesialis infeksi hingga epidemiologis. Studi yang dilakukan oleh banyak ilmuwan menunjukkan bahwa virus dapat dilepaskan ketika seseorang yang terinfeksi bernapas, berbicara, bersin hingga terbatuk.
"Kami telah berbicara tentang kemungkinan transmisi udara dan transmisi aerosol sebagai salah satu mode transmisi Covid-19," ujar Pimpinan Teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, dalam konferensi pers Selasa (7/7/2020), dikutip dari Reuters, Rabu (8/7/2020).
Hal senada juga diutarakan Pimpinan Teknis WHO untuk Pengendalian dan Pencegahan Infeksi Benedetta Allegranzi. Ia menyebut ada bukti yang muncul, tapi masih belum pasti.
Selain itu, di Indonesia Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa virus corona (Covid-19) bisa melayang-layang di udara dalam waktu yang cukup lama.
Baca: Kasus Positif Corona RI Tambah 2.657, Jokowi: Ini Lampu Merah
Dia menjelaskan bahwa penularan Covid-19 terjadi melalui droplet (percikan liur) dari orang yang sakit. Droplet tersebut ada yang berukuran sangat kecil alias mikro.
"Penularan penyakit ini dari droplet orang sakit dan ada yg ukurannya kecil mikro droplet dan cukup lama hilang dari lingkungan tempat udara tertutup. Sehingga mikro droplet ini melayang-layang dalam waktu cukup lama," ujar Yurianto saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta seperti disiarkan secara langsung, Kamis (9/7/2020).
Untuk itu, tuturnya, pastikan tetap memakai masker ketika di dalam ruangan. Selain itu, dia meminta agar tetap menjaga jarak dan cuci tangan pakai sabun secara rutin.
"Pastikan sirkulasi udara, setiap hari terganti udaranya. Sebisa mungkin akses udara segar dari luar bisa dilakukan," ujarnya.
Berdasarkan Studi yang diterbitkan dalam Jurnal Enviroment International yang dilakukan oleh Matthew dkk, menunjukkan bahwa mikrodroplet berukuran 5 mikro meter dapat bergerak hingga puluhan meter dan dapat melayang di ketinggian 1,5 m dari lantai.
Ukuran mikrometer setara dengan sepersejuta meter, artinya 5 mikro meter setara dengan 5 persejuta meter. Sehingga ukuran ini sangat kecil dan tak kasat mata. Selain itu, beberapa studi retrospektif yang dilakukan setelah epidemi SARS-CoV-1 (SARS) menunjukkan bahwa transmisi udara adalah mekanisme yang paling mungkin menjelaskan pola spasial infeksi tersebut.
Studi lain yang dilakukan di China menunjukkan adanya potensi transmisi Covid-19 di sebuah restoran dengan ventilasi yang buruk. Li dkk menunjukkan bukti yang mendukung bahwa suatu partikel virus yang melayang di udara (aerosol) menyebabkan terjangkitnya tiga orang pengunjung restoran ketika ketiganya tidak melakukan kontak langsung maupun tak langsung.
Baca: Alert Ridwan Kamil! Jabar Rekor Penambahan Kasus Covid-19 RI
Banyak penelitian dilakukan pada virus lain, termasuk respiratori syncytial virus (RSV), Middle East Respiratory Syndrome coronavirus (MERS-CoV), dan influenza menunjukkan bahwa virus dapat dihembuskan ke udara dan atau terdeteksi di lingkungan dalam ruangan pasien yang terinfeksi.
Menurut Center for Disease Control & Prevention (CDC), sebenarnya setiap hari setiap orang terpapar dengan berbagai aerosol dan tubuh kita mampu menangkalnya. Namun jika konsentrasinya tinggi dan toksik, maka hal tersebut dapat menimbulkan masalah yang serius.
Dalam sebuah artikel yang berjudul 'It is Time to Address Airborne Transmission of COVID-19' yang ditulis oleh Lidia Morawska dan Donald K. Milton, menyatakan bahwa Covid-19 dapat menular lewat udara (airborne). Tetesan air (mikrodroplet) tersebut terbukti mengandung virus dan dapat melayang di udara. Mikrodroplet yang melayang di udara itu kemudian disebut sebagai aerosol menurut pengertian CDC. Mengacu pada penelitian tersebut terlihat jelas bahwa potensi virus corona dapat menyebar di udara memang sangatlah tinggi terutama di ruangan dengan ventilasi yang buruk.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang awalnya skeptis akan hal ini pun, sekarang mulai terbuka dan menyiapkan panduan untuk meminimalkan risiko penularan melalui udara. Apalagi sudah ada 237 ilmuwan multidisipliner yang berasal dari berbagai latar belakang mulai dari ilmuwan aerosol, dokter spesialis infeksi hingga epidemiologis. Studi yang dilakukan oleh banyak ilmuwan menunjukkan bahwa virus dapat dilepaskan ketika seseorang yang terinfeksi bernapas, berbicara, bersin hingga terbatuk.
"Kami telah berbicara tentang kemungkinan transmisi udara dan transmisi aerosol sebagai salah satu mode transmisi Covid-19," ujar Pimpinan Teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, dalam konferensi pers Selasa (7/7/2020), dikutip dari Reuters, Rabu (8/7/2020).
Hal senada juga diutarakan Pimpinan Teknis WHO untuk Pengendalian dan Pencegahan Infeksi Benedetta Allegranzi. Ia menyebut ada bukti yang muncul, tapi masih belum pasti.
Selain itu, di Indonesia Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa virus corona (Covid-19) bisa melayang-layang di udara dalam waktu yang cukup lama.
Baca: Kasus Positif Corona RI Tambah 2.657, Jokowi: Ini Lampu Merah
Dia menjelaskan bahwa penularan Covid-19 terjadi melalui droplet (percikan liur) dari orang yang sakit. Droplet tersebut ada yang berukuran sangat kecil alias mikro.
"Penularan penyakit ini dari droplet orang sakit dan ada yg ukurannya kecil mikro droplet dan cukup lama hilang dari lingkungan tempat udara tertutup. Sehingga mikro droplet ini melayang-layang dalam waktu cukup lama," ujar Yurianto saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta seperti disiarkan secara langsung, Kamis (9/7/2020).
Untuk itu, tuturnya, pastikan tetap memakai masker ketika di dalam ruangan. Selain itu, dia meminta agar tetap menjaga jarak dan cuci tangan pakai sabun secara rutin.
"Pastikan sirkulasi udara, setiap hari terganti udaranya. Sebisa mungkin akses udara segar dari luar bisa dilakukan," ujarnya.
Sumber
https://www.cnbcindonesia.com/tech/2...-puluhan-meter
Puluhan meter






begal.sleman dan 32 lainnya memberi reputasi
31
8.2K
Kutip
178
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan