JAKARTA – Telkomsel telah memberikan penjelasan terkait bocornya data pribadi Denny Siregar. Namun Denny sepertinya belum puas.

Pegiat media sosial itu menyoroti organisasi kerohanian di Telkomsel yang dikuasai kadrun.

Kadrun adalah istilah yang biasa digunakan oleh para buzzer dan pendukung Jokowi untuk melabeli kelompok Islam yang suka demo, radikal dan anti Pancasila.

“Di @Telkomsel ada organisasi rohani bernama Majelis Taklim Telkomsel atau MTT. MTT ini yang mengatur siapa saja ustad yg boleh ceramah di sana, termasuk undang Bachtiar Nasir,” kata Denny Siregar melalui akun Twitternya.

Denny berharap agar tokoh Nahdlatul Ulama (NU) bisa masuk dan ceramah di Telkomsel agar tidak lagi dikuasai kadrun.

“Saya mau buka pintu, supaya @nahdlatululama bisa masuk kesana,” imbuh Denny Siregar.

Denny Siregar menjelaskan bahwa kadrun dan khawarij memiliki kesamaan. Hanya waktu dan tokohnya yang berbeda.

“Dulu mereka disebut khawarij. Sekarang dinamakan kadrun. Peristiwa selalu berulang, hanya tokoh dan masanya saja yang berbeda,” katanya.

Khawarij adalah istilah umum yang mencakup sejumlah aliran dalam Islam yang awalnya mengakui kekuasaan kekuasaan khalifah Ali bin Abi Thalib, lalu menolaknya.

Disebut khawarij disebabkan karena keluarnya mereka dari dinul Islam dan pemimpin kaum muslimin.

Sebelumnya, Denny geram lantaran data pribadinya yang dipakai saat mendaftarkan kartu Telkomsel bocor. Ia mengancam akan menggugat Telkomsel ke pengadilan.

Denny juga menyebut Telkomsel telah dikuasai kadrun.

“Telkomsel kelihatan sudah banyak kadrunnya. Entah provider lainnya,” pungkas Denny Siregar.

https://jambiekspres.co.id/read/2020...ikuasai-kadrun

Komentar TS:

Memancing kadrun itu gampang, coba buat aturan pelarangan sholat jumat dan pelarangan memakai jilbab di seluruh Indonesia. Tidak boleh ada sholat jumat di seluruh Indonesia dan masjid harus diutup.

yg kejang kejang dan demo, itulah the real kadrun

Nahdlatul Ulama, menurut saya yg paling toleran sih..

coba aja misalnya bakar Alquran di pesantren NU, pasti mereka santai aja, bahkan lebih ekstrim nya, bakar alquran dan bakar masjid di daerah NU..

pasti Pihak NU ketawa ketawa aja, ga marah.. NU itu setau saya ga ada yg radikal, mereka mengayomi minoritas.

itu contoh saja, perumpamaan.