JAKARTA, HALUAN.CO -Pengamat politik menyambut baik jika Persaudaraan Alumni (PA) 212 bakal menjadi partai politik ke depan.

Mengapa ini penting: Strategi itu akan memudahkan PA 212 dalam memperjuangkan aspirasinya yang selama lebih banyak digaungkan lewat demonstrasi dan aksi sosial.

Konteks: Wacana PA 212 menjadi partai politik memang sudah digaungkan sejak lama. Bahkan, Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Puyouno juga pernah mengusulkan agar organisasi tersebut menjadi partai politik. Namun, Ketua Umum PA 212, Slamet Ma'arif kala itu menolak usulan tersebut.

Apa katanya: "Jika ingin mendirikan parpol sah-sah saja. Bagus-bagus saja. Karena akan menjadi alat perjuangan bagi PA 212," kata Pengamat Politik yang juga Direktur Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, dikutip dari Tagar.id, Rabu (8/7/2020).

Perlu dana besar: PA 212 perlu mempersiapkan dana yang cukup besar bila memang berniat menjadi partai politik. Namun bila tidak mendirikan sendiri, maka anggota ormas tersebut akan menyebar ke sejumlah parpol yang sudah ada.

Pandangan lain: Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati, meyakini PA 212 tidak akan bertransformasi menjadi parpol. Pasalnya, PA 212 masih konsisten untuk menjadi oposisi pemerintah dan punya basis anggota yang berasal dari kalangan Islam konservatif.



Kalau tertarik, baca juga yuk berita Politik dan Hukum lainnya:
1. Susi Kritik Edhy, Ngabalin: Ia Tidak Ikhlas
2. PKS Binggung Menhan Ditugaskan Garap Lumbung Pangan, Mentan Kemana?
3. PDIP dan Rekam Jejak Pembakaran Bendera
4. Jokowi Sebut Menterinya Seperti Cuti Saat WFH