- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ibu-Ibu Dicyduk Gara-Gara Main Tik-Tok


TS
fany1453
Ibu-Ibu Dicyduk Gara-Gara Main Tik-Tok
TikTok
Emak Milenial
Kebablasan

aplikasi TikTok (foto: blacxperience.com)
Kawula muda main Tik Tok sampai segitunya? Rasanya sudah gak aneh. Gak aneh bukan berarti dimaklumi. Namun tetap diarahkan agar menggunakan semua media sosial dengan bijak dan bermanfaat.
Nah, ini saya agak kaget karena ternyata tak sedikit dari orang 'dewasa' yang ikut demam Tik Tok. Demam joged geol kanan geol kiri, entah apa manfaat yang mereka dapat. Dan nahasnya, beberapa dari mereka harus diciduk aparat karena banyak orang yang melaporkan mereka dengan alasan telah mengganggu ketertiban umum.
Kasus pertama adalah tiga ibu-ibu yang tak tahu malu berlenggak-lenggok bak peragawati di jembatan Suramadu sembari merekamnya dengan aplikasi Tik Tok. Sepertinya mereka ibu-ibu sosialita. Memakai outfit yang sama mulai dari kerudung, baju, celana, sampai sepatu kuning yang mencolok mata. Aksi mereka dilaporkan bukan karena lenggokannya. Namun, mereka dilaporkan karena dianggap mengganggu ketertiban umum dengan melakukan permainan Tik Tok di atas jembatan yang sudah jelas aturannya. Ya, aturan di sana salah satunya tidak boleh melakukan kegiatan apapun terkecuali menepi karena mobil mogok tak bisa hidup atau keperluan lain yang mendesak.

Screenshoot video viral tiga ibu-ibu main TikTok di atas jwmbatan Suramadu (foto: Tribun.com
Ketiga ibu tersebut yang saya prediksikan berusia +35 tahun itu, akhirnya harus menandatangani perjanjian di atas materai. Mereka berjanji takkan melakukan hal itu untuk kedua kali.
Ternyata, setelah saya googling kembali, kasus ibu-ibu terciduk karena main Tik Tok tadi bukanlah kasus pertama. Karena sebelumnya, sudah ada kasus dimana tiga ibu-ibu bermain Tik Tok di dalam masjid. Astaghfirullah ... di dalam masjid, Gaes. Karena sangat penasaran, saya buka videonya. Dan saya makin beristighfar karena mereka berani berjoged dengan bergoyang tanpa rasa malu di dalam masjid kemudian mereka sebarkan sendiri.

Screenshoot tiga ibu main TikTok di dalam masjid (foto: PikiranRakyat.com
Saya jadi gak heran jika banyak kawula muda yang menghabiskan waktunya tanpa manfaat yang mereka dapat. Ternyata, kaum ibu yang seharusnya menjadi teladan karena merupakan madrosatul ula (sekolah pertama) bagi anak-anaknya, melakukan hal yang serupa bahkan lebih gila. Sungguh benar hadits Rasulullah saw yang berbunyi,
لَتَتبِعُن سَنَنَ الذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَب لَاتبَعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللهِ آلْيَهُودَ وَالنصَارَى قَالَ فَمَنْ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak sekalipun kalian pasti akan mengikuti mereka.” Kami bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR Musim – Shahih)
Telah banyak dari kita yang menyia-nyiakan waktu dengan hal yang tak bermanfaat. Melakukan banyak aktivitas tanpa mempertimbangkan hari akhir di mana kita harus menghadapi yaumil hisab. Bagaimana mungkin seorang muslimah tanpa malu berjoged di depan layar bahkan di tempat umum kemudian dia share di sosial media? Bahkan dari mereka tak segan berjoged di dalam rumah Allah yang seharusnya dijadikan tempat ibadah.
Bukankah hal demikian menandakan pada kita bahwa hidup kita tidak baik-baik saja? Arus kebebasan (liberalisme) termasuk bebas berekspresi menjadi tameng hilangnya rasa malu kita sebagai seorang yang mengaku seorang muslim. Dan sedihnya, kebebasan ala barat yang serba boleh itu, sengaja ditiupkan hingga sampai ke negeri kita.
Referensi: Opini pribadi, Suara.com
Gambar: blackxperience.com, tribun.com, Pikiranrakyat.com
Emak Milenial
Kebablasan

aplikasi TikTok (foto: blacxperience.com)
Kawula muda main Tik Tok sampai segitunya? Rasanya sudah gak aneh. Gak aneh bukan berarti dimaklumi. Namun tetap diarahkan agar menggunakan semua media sosial dengan bijak dan bermanfaat.
Nah, ini saya agak kaget karena ternyata tak sedikit dari orang 'dewasa' yang ikut demam Tik Tok. Demam joged geol kanan geol kiri, entah apa manfaat yang mereka dapat. Dan nahasnya, beberapa dari mereka harus diciduk aparat karena banyak orang yang melaporkan mereka dengan alasan telah mengganggu ketertiban umum.
Kasus pertama adalah tiga ibu-ibu yang tak tahu malu berlenggak-lenggok bak peragawati di jembatan Suramadu sembari merekamnya dengan aplikasi Tik Tok. Sepertinya mereka ibu-ibu sosialita. Memakai outfit yang sama mulai dari kerudung, baju, celana, sampai sepatu kuning yang mencolok mata. Aksi mereka dilaporkan bukan karena lenggokannya. Namun, mereka dilaporkan karena dianggap mengganggu ketertiban umum dengan melakukan permainan Tik Tok di atas jembatan yang sudah jelas aturannya. Ya, aturan di sana salah satunya tidak boleh melakukan kegiatan apapun terkecuali menepi karena mobil mogok tak bisa hidup atau keperluan lain yang mendesak.

Screenshoot video viral tiga ibu-ibu main TikTok di atas jwmbatan Suramadu (foto: Tribun.com
Ketiga ibu tersebut yang saya prediksikan berusia +35 tahun itu, akhirnya harus menandatangani perjanjian di atas materai. Mereka berjanji takkan melakukan hal itu untuk kedua kali.
Ternyata, setelah saya googling kembali, kasus ibu-ibu terciduk karena main Tik Tok tadi bukanlah kasus pertama. Karena sebelumnya, sudah ada kasus dimana tiga ibu-ibu bermain Tik Tok di dalam masjid. Astaghfirullah ... di dalam masjid, Gaes. Karena sangat penasaran, saya buka videonya. Dan saya makin beristighfar karena mereka berani berjoged dengan bergoyang tanpa rasa malu di dalam masjid kemudian mereka sebarkan sendiri.

Screenshoot tiga ibu main TikTok di dalam masjid (foto: PikiranRakyat.com
Saya jadi gak heran jika banyak kawula muda yang menghabiskan waktunya tanpa manfaat yang mereka dapat. Ternyata, kaum ibu yang seharusnya menjadi teladan karena merupakan madrosatul ula (sekolah pertama) bagi anak-anaknya, melakukan hal yang serupa bahkan lebih gila. Sungguh benar hadits Rasulullah saw yang berbunyi,
لَتَتبِعُن سَنَنَ الذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَب لَاتبَعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللهِ آلْيَهُودَ وَالنصَارَى قَالَ فَمَنْ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak sekalipun kalian pasti akan mengikuti mereka.” Kami bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR Musim – Shahih)
Telah banyak dari kita yang menyia-nyiakan waktu dengan hal yang tak bermanfaat. Melakukan banyak aktivitas tanpa mempertimbangkan hari akhir di mana kita harus menghadapi yaumil hisab. Bagaimana mungkin seorang muslimah tanpa malu berjoged di depan layar bahkan di tempat umum kemudian dia share di sosial media? Bahkan dari mereka tak segan berjoged di dalam rumah Allah yang seharusnya dijadikan tempat ibadah.
Bukankah hal demikian menandakan pada kita bahwa hidup kita tidak baik-baik saja? Arus kebebasan (liberalisme) termasuk bebas berekspresi menjadi tameng hilangnya rasa malu kita sebagai seorang yang mengaku seorang muslim. Dan sedihnya, kebebasan ala barat yang serba boleh itu, sengaja ditiupkan hingga sampai ke negeri kita.
Referensi: Opini pribadi, Suara.com
Gambar: blackxperience.com, tribun.com, Pikiranrakyat.com




aslavinovic dan kafir.resistant memberi reputasi
2
1.8K
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan