- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Viral Tradisi kimpoi Tangkap di Sumba, Dianggap Merendahkan Kaum Perempuan


TS
chibi251
Viral Tradisi kimpoi Tangkap di Sumba, Dianggap Merendahkan Kaum Perempuan
Jangan karena alasan tradisi sehingga melanggar hak asasi

Sumber: Aleksandr Zubkov /Getty Images
Sebuah video yang tengah viral di media sosial ini diketahui terjadi di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menayangkan beberapa orang pria mengangkat dan membawa paksa seorang wanita, yang di dalam video itu juga terlihat wanita tersebut menangis dan berteriak minta tolong karena tindakan sekelompok pria tersebut, hal yang terekam dalam video itu menurut informasi yang beredar merupakan sebuah tradisi yang dikenal dengan sebutan tradisi kimpoi Tangkap.
Melihat video viral tersebut sebagai perempuan ane kesal banget tanpa adanya persetujuan dari pihak perempuan dan orang tuanya sekelompok laki-laki tersebut main bawa paksa pihak perempuan, tindakan tersebut sangat merendahkan perempuan.
Berbagai tanggapan pun bermunculan dari para warganet mulai dari yang kesal sama kaya ane sampai komentar satu buah akun yang menyatakan baru mengetahui tradisi tersebut termasuk ane juga hehe, selain itu Ketua DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) Emilia Nomleni juga ikut bereaksi atas video viral tersebut dengan mengatakan bahwa praktik kimpoi tangkap itu walaupun sebuah tradisi yang telah turun temurun bagi masyarakat pedalaman Pulau Sumba tepatnya di Kodi dan Wawewa tapi tindakan tersebut termasuk kekerasan terhadap perempuan dan anak, beliau juga mengkhawatirkan kalo yang menjadi sasaran kimpoi tangkap ini bukan hanya perempuan dewasa tapi juga terjadi pada perempuan dibawah umur sehingga membuat ketakutan pada kaum perempuan khususnya yang berada di Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Dikutip dari detik.com, praktik kimpoi tangkap saat ini lebih mengarah pada penculikan dan membuat kaum perempuan ketakutan dan juga dijelaskan bahwa tradisi kimpoi tangkap yang terjadi saat ini sangat berbeda jauh dengan yang terjadi dulu, dulu perempuan yang ditangkap sangat dihargai dan dipersiapkan penampilannya dan yang melakukan praktik kimpoi tangkap harus berasal dari keluarga kaya, karena harus memberikan mahar cukup besar kepada pihak perempuan.
Emilia juga mengatakan sebelumnya juga sempat membahas untuk mengatasi dan mencari jalan keluar atas masalah tradisi kimpoi tangkap tersebut bersama anggota di DPRD namun terhalang karena adanya pandemi corona, semoga rencana beliau tersebut bisa segera dilaksanakan agar praktik tersebut segera dihentikan, dan bisa memberikan rasa aman pada kaum perempuan disana, ngga bisa dibayangkan banget kalo ane tinggal disana karena akan dihantui rasa takut menjadi sasaran dari tradisi kimpoi tangkap yang bisa kapan saja terjadi.




Sumber: disini, disini , sumur video

Sumber: Aleksandr Zubkov /Getty Images
Sebuah video yang tengah viral di media sosial ini diketahui terjadi di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menayangkan beberapa orang pria mengangkat dan membawa paksa seorang wanita, yang di dalam video itu juga terlihat wanita tersebut menangis dan berteriak minta tolong karena tindakan sekelompok pria tersebut, hal yang terekam dalam video itu menurut informasi yang beredar merupakan sebuah tradisi yang dikenal dengan sebutan tradisi kimpoi Tangkap.
Melihat video viral tersebut sebagai perempuan ane kesal banget tanpa adanya persetujuan dari pihak perempuan dan orang tuanya sekelompok laki-laki tersebut main bawa paksa pihak perempuan, tindakan tersebut sangat merendahkan perempuan.
Berbagai tanggapan pun bermunculan dari para warganet mulai dari yang kesal sama kaya ane sampai komentar satu buah akun yang menyatakan baru mengetahui tradisi tersebut termasuk ane juga hehe, selain itu Ketua DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) Emilia Nomleni juga ikut bereaksi atas video viral tersebut dengan mengatakan bahwa praktik kimpoi tangkap itu walaupun sebuah tradisi yang telah turun temurun bagi masyarakat pedalaman Pulau Sumba tepatnya di Kodi dan Wawewa tapi tindakan tersebut termasuk kekerasan terhadap perempuan dan anak, beliau juga mengkhawatirkan kalo yang menjadi sasaran kimpoi tangkap ini bukan hanya perempuan dewasa tapi juga terjadi pada perempuan dibawah umur sehingga membuat ketakutan pada kaum perempuan khususnya yang berada di Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Dikutip dari detik.com, praktik kimpoi tangkap saat ini lebih mengarah pada penculikan dan membuat kaum perempuan ketakutan dan juga dijelaskan bahwa tradisi kimpoi tangkap yang terjadi saat ini sangat berbeda jauh dengan yang terjadi dulu, dulu perempuan yang ditangkap sangat dihargai dan dipersiapkan penampilannya dan yang melakukan praktik kimpoi tangkap harus berasal dari keluarga kaya, karena harus memberikan mahar cukup besar kepada pihak perempuan.
Emilia juga mengatakan sebelumnya juga sempat membahas untuk mengatasi dan mencari jalan keluar atas masalah tradisi kimpoi tangkap tersebut bersama anggota di DPRD namun terhalang karena adanya pandemi corona, semoga rencana beliau tersebut bisa segera dilaksanakan agar praktik tersebut segera dihentikan, dan bisa memberikan rasa aman pada kaum perempuan disana, ngga bisa dibayangkan banget kalo ane tinggal disana karena akan dihantui rasa takut menjadi sasaran dari tradisi kimpoi tangkap yang bisa kapan saja terjadi.








Always Be Happy, Belajar Bersama Bisa
Sumber: disini, disini , sumur video




adorazoelev dan kafir.resistant memberi reputasi
2
1.3K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan