Burung pelatuk bawang diyakini menyimpan banyak khasiat untuk pengobatan. Mulai dari penyakit yang sifatnya medis sampai non medis, bisa dinetralisir dengan benefit burung pelatuk.

Dalam ensiklopedia tentang dunia burung, disebutkan bahwa burung pelatuk termasuk jenis burung yang istimewa. Burung ini dikategorikan sebagai burung yang memiliki kecerdasan tinggi, menurut Ilmuwan Kanada, Dr. Louis Lefebvre.

Hal ini bisa dilihat dari pola hidupnya yang penuh dengan inovasi sebagai upaya untuk bertahan hidup. Sepertinya hal ini pula yang kemudian mengilhami masyarakat Jawa yang kerap memanfaatkan burung ini untuk berbagai keperluan. Dan dalam hal ini, burung pelatuk umumnya dipakai sebagai syarat penyelenggaraan ritual ghaib.

Entah kenapa burung ini diidentikkan dengan hal-hal yang bersifat ghaib. Konon beberapa jenis tertentu dari burung ini diyakini sebagai perwujudan dari makhluk halus. Hingga untuk mendapatkannya diperlukan sebuah ritual khusus, sebagai upaya melobi kekuatan gaib yang menguasai burung tersebut.

Sebab burung pelatuk ini biasanya hidup di tempat yang angker, sehingga perlu disyarati, agar penunggu gaib itu tidak marah. Namun begitu, bukan berarti kita bisa dengan mudah mendapatkan burung ini. Sebab kalau belum rejekinya, meski seharian mencari, tetap tidak akan dapat. Tapi kalau sudah rejekinya, meski baru masuk hutan, burung ini sudah terlihat terbang berseliweran. Dan kemudian bisa dengan mudah ditangkap.

Burung Pelatuk sendiri termasuk dalam Ordo Piciformes. Burung ini memiliki keistimewaan pada kecepatan dan kekuatan paruhnya. Dari hasil sebuah penelitian, seekor burung pelatuk mampu menggerakkan paruhnya hingga kecepatan 40 km/jam. Yang mana dalam 1 detik, burung ini bisa menggerakkan paruhnya hingga 100 kali gerakan.

Meski sama-sama memiliki keistimewaan dalam gerakan paruhnya, namun tidak semua jenis burung pelatuk memiliki manfaat. Dalam Kitab Betaljemur Adammakna, disebutkan hanya jenis Pelatuk Bawang yang bisa dijadikan sebagai sebagai syarat ritual, maupun obat penyembuh berbagai penyakit. Bahkan untuk syarat ritual, harus dipilih jenis Pelatuk Bawang yang berjari kaki tiga.

Burung Pelatuk memang termasuk jenis burung yang memiliki jenis kaki Zigodaktil, yaitu berjari dua di depan dan dua di bagian belakang. Hal ini bertujuan agar memperkokoh posisinya saat bertengger secara vertikal. Sebab dalam hidupnya, burung ini selalu bersarang di batang-batang pohon dengan posisi tegak.

Beberapa kasus terjadi dalam satu komunitas burung pelatuk selalu ada beberapa yang mengalami cacat fisik. Kalau umumnya jumlah jari kakinya ada empat, beberapa ekor yang lain akan memiliki jumlah jari kaki tiga, yaitu dua di depan, dan satu di belakang. Jenis seperti inilah yang konon memiliki kekuatan ghaib, sehingga sering dipakai sebagai perlengkapan ritual ataupun penyembuhan berbagai jenis penyakit.

Umumnya orang yang paham mencari burung pelatuk bawang yang berjari tiga. Jenis yang satu ini kekuatan ghaibnya lebih tinggi. Namun untuk mendapatkan yang satu ini, susahnya bukan main. Dalam seratus burung pelatuk yang tertangkap, terkadang belum tentu ada seekorpun yang berjari tiga. Karena itu jenis yang sangat langka.

Lalu manfaat apa saja yang bisa diambil dari burung pelatuk? Dalam Kitab Betaljemur Adammakna disebutkan bahwa secara ghaib, burung pelatuk bisa dimanfaatkan sebagai pendongkrak kewibawaan, penetralisir kekuatan jahat, sampai mengharmoniskan hubungan suami istri. Sedangkan khasiatnya yang lain adalah bersifat sebagai obat, yang mana bisa dipakai untuk menyembuhkan penyakit gatal-gatal, sesak napas, mata rabun serta syaraf yang lemah.

Untuk hal-hal tersebut, hampir seluruh bagian tubuh burung pelatuk bisa dimanfaatkan. Untuk mempererat hubungan suami istri, dianjurkan untuk memakan daging burung ini, niscaya pasangan akan selalu tertarik dan enggan berselingkuh. Sedangkan untuk meningkatkan kewibawaan atau kharisma, bisa dengan memakan daging bagian ekor (brutu) burung ini, atau menyimpan potongan tulang bagian kanan yang sudah kering di dalam sabuk.

Burung pelatuk juga memiliki kekuatan penetral. Karenanya burung ini bisa dipakai sebagai syarat atau tumbal bagi tanah/rumah yang angker. Selain itu, burung pelatuk juga bisa menghilangkan kekuatan ilmu kebal seseorang. Caranya dengan menggosokkan paruh burung ini pada senjata yang akan digunakan untuk menyerang orang tersebut. Maka, sekuat apapun ilmu kebal yang dimilikinya, pasti akan terluka setelah tersentuh senjata yang digosok dengan paruh burung ini.

Orang-orang yang tinggal di pedesaan, biasanya memanfaatkan burung pelatuk ini untuk obat sesak napas. Caranya dengan dimasak dan dimakan begitu saja. Selain sesak napas, burung ini juga bisa untuk mengobati gatal-gatal. Caranya juga cukup sederhana, yaitu dengan membakar bulu burung ini dan memakainya sebagai obat gosok. Sedangkan untuk mata yang rabun, ada dua cara yang bisa dipakai. Pertama, dengan mengusapkan cairan empedu burung ini ke daerah sekitar mata. Cara kedua adalah dengan membakar kedua bola mata burung pelatuk, untuk selanjutnya abunya bisa dioleskan di sekitar kelopak mata.

Lalu bagi balita yang mengalami lemah syaraf, misalnya susah berjalan, ataupun susah menggerakkan beberapa anggota badan. Ramuan burung pelatuk juga diyakini bisa merangsang kembali syaraf-syaraf itu, sehingga anak tersebut bisa beraktifitas secara normal. Caranya cukup mudah, giling daging burung pelatuk. Lalu campurkan Adas Pulosari, dan selanjutnya balurkan ke sekujur bagian tubuh si anak yang syarafnya lemah. InsyaAllah sembuh.