- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PLN Rugi Sampai Rp.38,8 Triliun Namun Tidak Bangkrut? Ini Alasannya!
TS
Thesyaa
PLN Rugi Sampai Rp.38,8 Triliun Namun Tidak Bangkrut? Ini Alasannya!
Di masa pandemi corona ini sudah banyak masalah muncul di negara Indonesia yang sebagian besar adalah masalah perekonomian negara yang tidak stabil. Hal itu terjadi memang karena efek dari munculnya virus corona yang menyebabkan segala jenis perekonomian negara harus dibatasi demi mencegah penyebaran virus ini.
Disaat perekonomian negara sedang merosot, muncullah permasalahan yang mengikuti kemerosotan perekonomian negara ini berupa kerugian yang dialami salah satu BUMN, yaitu PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara).
Meskipun pendapatan usaha PLN naik, terhitung PLN mengalami kerugian sebesar Rp. 38,87 Triliun di kuartal I 2020. Salah satu alasan lain kenapa PT. PLN merugi sebesar itu dikarenakan naiknya pembelian tenaga listrik oleh PLN dari perusahaan produsen listrik swasta atau Independent Power Production (IPP). Pembeliannya tercatat mencapai angka Rp. 25,83 Triliun.
Baca : sumber
Meskipun memiliki utang sebesar itu, Direktur Utama PT. PLN, Zulkifli Zaini optimis operasional PLN bisa tetap berjalan tanpa kebangkrutan jika pemerintah membayarkan kompensasi utang sebesar Rp.45,42 Triliun. Disamping itu operasional PLN akan tetap berjalan dengan mengoptimalkan penjualan listrik dari pelanggan. Sehingga PLN bisa berjalan dan memberikan pelayanan ketenagalistrikan yang tentunya berkualitas.
Alasan kuat mengapa PT. PLN tidak akan bangkrut dengan jumlah utang yang sebesar itu berada di tangan pemerintah Indonesia, jika mereka membayarkan biaya kompensasi yang sudah disebutkan jumlahnya.
Direktur utama PT. PLN juga mengatakan nilai utang pemerintah ke PLN sendiri mencapai jumlah Rp.48,46 Triliun yang terdiri dari kompensasi listrik tahun 2018 dan 2019 sebesar Rp.45 Triliun dan juga dari kebijakan diskon listrik tarif rumah tangga pada masa pandemi covid-19 yang mencapai angka Rp.3 Triliun.
Jadi jika BUMN PT. PLN tidak ingin bangkrut dan dibeli oleh pihak asing, diharapkan pemerintah akan segera membayarkan kompensasi tersebut. Pastinya disini pemerintah akan melakukan tindakan yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat.
Alasan kuat mengapa PT. PLN tidak akan bangkrut dengan jumlah utang yang sebesar itu berada di tangan pemerintah Indonesia, jika mereka membayarkan biaya kompensasi yang sudah disebutkan jumlahnya.
Direktur utama PT. PLN juga mengatakan nilai utang pemerintah ke PLN sendiri mencapai jumlah Rp.48,46 Triliun yang terdiri dari kompensasi listrik tahun 2018 dan 2019 sebesar Rp.45 Triliun dan juga dari kebijakan diskon listrik tarif rumah tangga pada masa pandemi covid-19 yang mencapai angka Rp.3 Triliun.
Jadi jika BUMN PT. PLN tidak ingin bangkrut dan dibeli oleh pihak asing, diharapkan pemerintah akan segera membayarkan kompensasi tersebut. Pastinya disini pemerintah akan melakukan tindakan yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat.
Sumber referensi : Tulisan pribadi dan berita ini
/:cendolgan/
n.h3 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.7K
57
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan