

TS
Faridara
BISNIS DI SAAT PANDEMIK MELANDA. TETAP EKSIS DI MASA KRISIS
Event [COC Bisnis]
Bisnis di Saat Pandemik Melanda. Tetap Eksis di Masa Krisis.

Bismillah,
Jumpa lagi dengan Faridara ya, GanSist. Kali ini ane mau cerita sedikit tentang dampak pandemi pada bisnis yang ane alami. Tentunya banyak, sih, yang mengalami ini. Tak hanya ane seorang.
Seperti yang kita ketahui bersama, sejak virus bernama Covid-19 menyerang negara kita, semuanya terdampak. Dari orang kecil sampai orang besar. Contoh, dari tukang parkir hotel sampai pemilik hotel, semuanya kena. Tidak ada pengecualian.
Teman ane yang terkena pemutusan hubungan kerja, sekarang mulai pada berjualan. Jaman sekarang jamannya jualan online.
Kebetulan ane sudah lama jadi penjual online. Ane kan, hobi baca. Trus ane borong buku, ternyata ada yang mau gantiin. Mikir dong, kayaknya enak kalo sekalian bisnis. Nah, mulai saat itulah tiap kali beli buku ane lebihin, buat dijual di teman-teman dekat. Lambat laun ada temen jauh yang tahu, terus nyaranin buat jualan online.
Tahun kemarin ane melebarkan sayap, GanSist. Nambah jualan skincare. Alasannya mirip. Ane mulai suka perawatan, terus cocok pakai produk punya teman. Berhubung belinya online, maka ane beli banyak buat stok sekalian. Eh, ditawari untuk ikut jualan. Setelah ane pikir dan timbang masak-masak, ane setuju.
Mulailah ane mengelola dua toko online. Lumayan nguras waktu ternyata, GanSist. Yah, pada akhirnya salah satunya melesat dan yang lainnya melaju lambat. Tidak apa-apa, ane bersyukur keduanya bisa jalan.
Namun, di masa pandemik ini, keduanya kompakan slow motion, GanSist. Akhirnya ane mencari cara supaya bisnis ane bisa survive. Alhamdulillah, Allah kasih jalan buat hamba-Nya yang meminta dan mau berusaha.
Jadi, ane akan memberikan sedikit tips untuk bisa survive bisnisnya. Tentu tips ini sudah ane coba, ya. Tips ini cocok untuk Agan Sista yang punya bisnis online. Semoga berhasil juga di Agan Sista sekalian.
Inilah tips agar bisnis tetap jalan di masa pandemik:
1. Kenali pangsa pasarmu

Ya, dengan mengenali pangsa pasar, maka kita tidak perlu capek menawarkan dagangan. Pangsa pasar akan datang karena dia butuh barang yang kita tawarkan.
Misal ya, GanSist. Ane jualan skincare, maka ane harus menjualnya ke ibu-ibu dan mbak-mbak, bukan ke anak-anak. Kemarin ane masuk ke grup-grup online yang isinya ibu-ibu. Pas ada sesi market day, ane ikut menawarkan produk. Alhamdulillah, akan ada yang datang jika kita mau usaha.
2. Amati peluang, raih kesempatan

Perlu diingat, bahwa ini berbeda dengan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Namun, kita murni melihat peluang yang bisa menjadi kesempatan kita. Beda, ya.
Maksudnya, misal bisnis kita jadi sepi karena pembeli berkurang, misal ya, GanSist. Di era new normal ini, kita bisa menambahkan masker kain dan face shield ke dalam daftar jualan kita, karena kedua benda itu menjadi benda yang wajib dipakai untuk saat ini. Nah, kita ambil peluang itu. Kita ikutan jual masker dengan harga standar (tidak mahal).
Bedakan dengan, kita ambil peluang, jual masker dengan harga mahal. Inilah yang disebut mengambil kesempatan dalam kesempitan. Jangan ya, GanSist. Kalo kata anak jaman now, itu tidak berakhlak.
Ane kemarin sempat jualan masker kain dan hand sanitizer. Alhamdulillah, laku.
3. Turunkan gengsi, singkirkan malu

Ini tips untuk berjualan secara umum. Apa pun jualannya. Di saat pandemik, apa saja yang dijual asalkan halal dan baik, itu sah-sah saja. Bahkan sekelas resto ayam tepung dan pizza aja, mereka tidak malu berjualan di pinggir jalan dengan booth kecil. Ini kunci pedagang sukses. Mereka aja mau, mengapa kita malu?
Ane kemarin nawarin produk di grup WhatsApp PKK. Ternyata banyak tetangga yang belum tahu kalau ane jualan skincare. Alhamdulillah, sekarang ada tetangga yang jadi pelanggan ane.
4. Terus belajar

Ini penting. Kayak ane kemarin. Karena pengen bisa bertahan di era new normal ini, ane belajar lagi cara berjualan. Dilihat tren sekarang, orang lebih suka belanja online untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Yang paling laku pastilah makanan. Maka menjamurlah tukang sayur online di beberapa daerah. Juga cemilan, frozen food, dan lain sebagainya.
Nah, ane kan dasarnya jualan buku dan skincare, maka ane perlu belajar lagi jika ane ingin jual makanan.
Bukankah sama-sama jualan? Benar. Namun, jika berbeda produk yang dijual, maka lebih baik kita belajar lagi. Ilmu itu selalu berkembang, ternyata benar. Ane merasa beruntung bisa ikut kelas lagi.
Bagi ane, penjual yang baik adalah penjual yang menguasai produk yang dijualnya. Jika perlu, penjual itu telah memakai produknya sendiri. Ane begitu, GanSist. Dari buku, ane baca juga. Skincare, ane pakai juga. Masker, ane pakai juga.
Nah, ini mau ikutan jual makanan, maka ane harus mencobanya dulu. Dalam hal ini boleh berbeda pendapat, ya. Ane hanya share pengalaman ane.
5. Mempelajari teknik marketing

Saat ini, banyak kelas online bertebaran, seperti yang ane sebut di atas. Belajar apa saja bisa. Tinggal pilih. Nah, jika kita bicara tentang bisnis, maka tak lepas dari peran marketing.
Jujur, ane dulu tidak suka dengan marketing. Kesannya memaksa orang membeli secara halus. Oh, tidak. Ternyata ane salah, GanSist. Marketing itu ada seninya. Mungkin, yang tidak ane sukai waktu itu pakai metode hard selling.
Ternyata, marketing sekarang sudah berkembang, GanSist. Seseorang yang ahli bisa menawarkan dagangannya tanpa kita tahu bahwa dia ternyata berjualan. Cara ini bisa kita dapatkan lewat kelas-kelas online.
Namun, hati-hati, carilah kelas dengan mentor yang kompeten dan terpercaya.
Kelas ada yang berbayar ada yang tidak. Semuanya ada kekurangan dan kelebihannya. Tinggal kita lebih bijak dalam memilih. Sesuaikan dengan kebutuhan Agan dan Sista sekalian.
Wah, sudah panjang. Mungkin itu dulu tips berdasarkan pengalaman yang bisa ane sampaikan. Kita kudu kreatif di masa seperti sekarang. Pintar-pintarlah membaca peluang, dan ciptakan kesempatan itu.
Ingat ya, GanSist. Rejeki itu sudah tertakar, tidak akan tertukar.
Salam santun bermuamalah.
Salatiga, 27 Juni 2020
***
Sumber tulisan: opini pribadi.
Sumber gambar: dokumen pribadi dibuat dengan Canva.
Bisnis di Saat Pandemik Melanda. Tetap Eksis di Masa Krisis.

Bismillah,
Jumpa lagi dengan Faridara ya, GanSist. Kali ini ane mau cerita sedikit tentang dampak pandemi pada bisnis yang ane alami. Tentunya banyak, sih, yang mengalami ini. Tak hanya ane seorang.
Seperti yang kita ketahui bersama, sejak virus bernama Covid-19 menyerang negara kita, semuanya terdampak. Dari orang kecil sampai orang besar. Contoh, dari tukang parkir hotel sampai pemilik hotel, semuanya kena. Tidak ada pengecualian.
Teman ane yang terkena pemutusan hubungan kerja, sekarang mulai pada berjualan. Jaman sekarang jamannya jualan online.
Kebetulan ane sudah lama jadi penjual online. Ane kan, hobi baca. Trus ane borong buku, ternyata ada yang mau gantiin. Mikir dong, kayaknya enak kalo sekalian bisnis. Nah, mulai saat itulah tiap kali beli buku ane lebihin, buat dijual di teman-teman dekat. Lambat laun ada temen jauh yang tahu, terus nyaranin buat jualan online.
Tahun kemarin ane melebarkan sayap, GanSist. Nambah jualan skincare. Alasannya mirip. Ane mulai suka perawatan, terus cocok pakai produk punya teman. Berhubung belinya online, maka ane beli banyak buat stok sekalian. Eh, ditawari untuk ikut jualan. Setelah ane pikir dan timbang masak-masak, ane setuju.
Mulailah ane mengelola dua toko online. Lumayan nguras waktu ternyata, GanSist. Yah, pada akhirnya salah satunya melesat dan yang lainnya melaju lambat. Tidak apa-apa, ane bersyukur keduanya bisa jalan.
Namun, di masa pandemik ini, keduanya kompakan slow motion, GanSist. Akhirnya ane mencari cara supaya bisnis ane bisa survive. Alhamdulillah, Allah kasih jalan buat hamba-Nya yang meminta dan mau berusaha.
Jadi, ane akan memberikan sedikit tips untuk bisa survive bisnisnya. Tentu tips ini sudah ane coba, ya. Tips ini cocok untuk Agan Sista yang punya bisnis online. Semoga berhasil juga di Agan Sista sekalian.
Inilah tips agar bisnis tetap jalan di masa pandemik:
1. Kenali pangsa pasarmu

Ya, dengan mengenali pangsa pasar, maka kita tidak perlu capek menawarkan dagangan. Pangsa pasar akan datang karena dia butuh barang yang kita tawarkan.
Misal ya, GanSist. Ane jualan skincare, maka ane harus menjualnya ke ibu-ibu dan mbak-mbak, bukan ke anak-anak. Kemarin ane masuk ke grup-grup online yang isinya ibu-ibu. Pas ada sesi market day, ane ikut menawarkan produk. Alhamdulillah, akan ada yang datang jika kita mau usaha.
2. Amati peluang, raih kesempatan

Perlu diingat, bahwa ini berbeda dengan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Namun, kita murni melihat peluang yang bisa menjadi kesempatan kita. Beda, ya.
Maksudnya, misal bisnis kita jadi sepi karena pembeli berkurang, misal ya, GanSist. Di era new normal ini, kita bisa menambahkan masker kain dan face shield ke dalam daftar jualan kita, karena kedua benda itu menjadi benda yang wajib dipakai untuk saat ini. Nah, kita ambil peluang itu. Kita ikutan jual masker dengan harga standar (tidak mahal).
Bedakan dengan, kita ambil peluang, jual masker dengan harga mahal. Inilah yang disebut mengambil kesempatan dalam kesempitan. Jangan ya, GanSist. Kalo kata anak jaman now, itu tidak berakhlak.
Ane kemarin sempat jualan masker kain dan hand sanitizer. Alhamdulillah, laku.
3. Turunkan gengsi, singkirkan malu

Ini tips untuk berjualan secara umum. Apa pun jualannya. Di saat pandemik, apa saja yang dijual asalkan halal dan baik, itu sah-sah saja. Bahkan sekelas resto ayam tepung dan pizza aja, mereka tidak malu berjualan di pinggir jalan dengan booth kecil. Ini kunci pedagang sukses. Mereka aja mau, mengapa kita malu?
Ane kemarin nawarin produk di grup WhatsApp PKK. Ternyata banyak tetangga yang belum tahu kalau ane jualan skincare. Alhamdulillah, sekarang ada tetangga yang jadi pelanggan ane.
4. Terus belajar

Ini penting. Kayak ane kemarin. Karena pengen bisa bertahan di era new normal ini, ane belajar lagi cara berjualan. Dilihat tren sekarang, orang lebih suka belanja online untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Yang paling laku pastilah makanan. Maka menjamurlah tukang sayur online di beberapa daerah. Juga cemilan, frozen food, dan lain sebagainya.
Nah, ane kan dasarnya jualan buku dan skincare, maka ane perlu belajar lagi jika ane ingin jual makanan.
Bukankah sama-sama jualan? Benar. Namun, jika berbeda produk yang dijual, maka lebih baik kita belajar lagi. Ilmu itu selalu berkembang, ternyata benar. Ane merasa beruntung bisa ikut kelas lagi.
Bagi ane, penjual yang baik adalah penjual yang menguasai produk yang dijualnya. Jika perlu, penjual itu telah memakai produknya sendiri. Ane begitu, GanSist. Dari buku, ane baca juga. Skincare, ane pakai juga. Masker, ane pakai juga.
Nah, ini mau ikutan jual makanan, maka ane harus mencobanya dulu. Dalam hal ini boleh berbeda pendapat, ya. Ane hanya share pengalaman ane.
5. Mempelajari teknik marketing

Saat ini, banyak kelas online bertebaran, seperti yang ane sebut di atas. Belajar apa saja bisa. Tinggal pilih. Nah, jika kita bicara tentang bisnis, maka tak lepas dari peran marketing.
Jujur, ane dulu tidak suka dengan marketing. Kesannya memaksa orang membeli secara halus. Oh, tidak. Ternyata ane salah, GanSist. Marketing itu ada seninya. Mungkin, yang tidak ane sukai waktu itu pakai metode hard selling.
Ternyata, marketing sekarang sudah berkembang, GanSist. Seseorang yang ahli bisa menawarkan dagangannya tanpa kita tahu bahwa dia ternyata berjualan. Cara ini bisa kita dapatkan lewat kelas-kelas online.
Namun, hati-hati, carilah kelas dengan mentor yang kompeten dan terpercaya.
Kelas ada yang berbayar ada yang tidak. Semuanya ada kekurangan dan kelebihannya. Tinggal kita lebih bijak dalam memilih. Sesuaikan dengan kebutuhan Agan dan Sista sekalian.
Wah, sudah panjang. Mungkin itu dulu tips berdasarkan pengalaman yang bisa ane sampaikan. Kita kudu kreatif di masa seperti sekarang. Pintar-pintarlah membaca peluang, dan ciptakan kesempatan itu.
Ingat ya, GanSist. Rejeki itu sudah tertakar, tidak akan tertukar.
Salam santun bermuamalah.
Salatiga, 27 Juni 2020
***
Sumber tulisan: opini pribadi.
Sumber gambar: dokumen pribadi dibuat dengan Canva.
Diubah oleh Faridara 27-06-2020 17:57
0
462
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan