Ilmu pengetahuan tidak mendiskripsikan apapun, dia hanya menjelaskan semua hal (Guruh_Ramdani)

Pertama kali kenal merasa minder, selanjutnya mohon-mohon minta cucuran ilmu, kritik, dan saran sekalian dari guru. Semakin lama si murid semakin lihai berkarya dan banyak yang mengelu-ngelukannya. Sejurus kemudian si murid tadi merasa sudah jago dan mengajak si guru buat debat kusir. Nah, padahal si murid ini ilmunya masih dangkal dan logikanya hanya sebatas nalarnya saja (tanpa dasar ilmu). Kalau murid kayak gini, baiknya disebut apa ya, Gansist?


Hai, Kaskuser yang lagi nikmatin weekend!Mendadak Ane jadi mengalami menohok dalam belajar nih. Ane pikir selama ini edukasi itu ada 2 yakni; edukasi ilmu dan edukasi moral.

Berawal dari berteman yang artinya adalah mau saling berinteraksi, sampailah Ane bertemu dengan pak dosen yang bekerja di art. Kalau menurut Gansist, arti teman bagi kalian itu apa sih?



CULANGUNG


Dalam dunia seni, imajinasi dan ilmu amatlah luas bahkan mungkin tidak terbatas. Misal di salah satu sekolah tinggi berbasis seni, belajar teknik atau ilmu dasar hanya dibutuhkan waktu 3 semester, selanjutnya 7 semester lagi akan membahas agar para murid mulai berani berkarya dan mempertanggung jawabkan karyanya dengan disertai konsep yang jelas.



Konsep ini sangat penting guna menjadikan ciri khas (brand) seorang seniman. Sama halnya dengan seni menulis, seorang penulis akan ditemui pembaca dengan satu citra, kan?

Sesuatu yang unik dan oroginalakan menambah nilai suatu hasil karya seni serta menjadi alasan istimewa mengapa orang mau membayar sekian juta atau sekian M hanya untuk sebuah hasil karya.

Ane masih belajar buat bisa mengkonsep tulisan juga nih. Barangkali ini juga yang dinamakan dan selalu ditanyakan, "Pesan apa dalam karya ini?"

Media sosial akan menjadikan orang-orang mudah mencari ilmu yang begitu banyak bertebaran, namun di pembelajaran mendalam tetap bakal dibutuhkan; wacana, idealisme, adu argumen, dunia penikmat, mafia pasar seni, aturan main, dan sebagainya. Hal kayak gini hanya akan dibahas secara privat dan premium, kan?

Tiap pekerja seni boleh memakai tool, teknik, dan bahan yang akan mereka ramu sendiri kok. Jika seorang murid hendak mengajukan kelulusan yang bakal ditanya juga bukan hanya ketiga unsur tadi. Dalam hal ini kembali konsep harus selalu dipertanggung jawabkan agar menjadi murid yang menjadi dirinya sendiri.



Secara faktual banyak sekali di lapangan, tidak ada sarjana yang nggak lulus hanya karena teknis ini lho, Gansist.





Jangan abai jika di kemudian hari kita merasa pintar namun yang terjadi sebenarnya adalah TETAP MINDERdalam artian butuh pengakuan sahaja.