- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Soal Ibu Kota Baru, Bappenas: Kita Sedang Menimbang-nimbang untuk Lanjut


TS
bapakpejabat
Soal Ibu Kota Baru, Bappenas: Kita Sedang Menimbang-nimbang untuk Lanjut
Jakarta -
Komisi XI DPR RI mempertanyakan proyek pembangunan ibu kota negara (IKN) di tengah pandemi COVID-19. Pertanyaan tersebut dilontarkan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Lalu bagaimana kelanjutan proyek tersebut?
Sejauh ini kata dia yang sudah dijalankan adalah pekerjaan master plan alias kerangka dari rancangan pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Jadi IKN ini kita hari ini hanya kira-kira menggunakan, hanya meneruskan pekerjaan master plan. Apakah ini akan dilanjutkan? kita sedang menimbang-nimbang untuk melanjutkan," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (24/6/2020).
"Dan kenapa, pertanyaannya? kita membutuhkan lokomotif penghela yang di mana modal itu bisa melakukan reproduksi yang luar biasa," lanjut dia.
Proyek IKN ini diyakini akan menciptakan lapangan kerja dan multiplier effect yang luas. Mulai dari pemenuhan hingga pengiriman bahan baku ke lokasi proyek IKN akan memutar perekonomian.
"Kalau memang nanti perhitungannya itu benar mempunyai efek yang luar biasa multiplier-nya ke ekonomi Indonesia, kenapa tidak? karena hari ini di dunia tidak ada sebuah proyek ya, hari ini lho di dunia sebuah proyek yang menjadi daerah tujuan investasi besar-besaran. Nggak ada, sehingga kita berharap dengan kacamata itu orang akan hadir gitu. Apakah itu sebuah business opportunity? saya kira iya," ujarnya.
Suharso pun menegaskan bahwa pembangunan ibu kota baru tak menghabiskan banyak anggaran yang bersumber dari APBN.
"Sama sekali bukan untuk APBN. Memang APBN akan kita perlukan untuk infrastruktur dasar. Tetapi tidak terlalu besar dan sifatnya multi years dengan proyek yang ratusan triliun, kira-kira kalau kita memberikan 10, kita bisa mengundang 100-120, itu yang kita harapkan," tambahnya.
SUMBER : https : // finance . detik . com /berita-ekonomi-bisnis/d-5066356/soal-ibu-kota-baru-bappenas-kita-sedang-menimbang-nimbang-untuk-lanjut?tag_from=wp_nhl_2&_ga=2.89522011.1750756121.1592984682-1237114265.1580190500
ini ceritanya mau niru rockefeller jaman america resesi dulu, membangun proyek proyek mercusuar, hal itu berhasil karena menggunakan tenaga padat karya jadi uang yang di terima para pekerja tersebut di tabung lalu mereka memutar usaha
sedangkan untuk kenyataan jaman sekarang
jika itu di lakukan yang jadi rancu adalah uang dari investor masuk kepada perusahaan BUMN seperti wika PP adhi karya dst .... lalu mereka membeli mesin mesin canggih dari cina dan tidak menggunakan tenaga padat karya ,,,,
bisa bisa menggunakan tenaga asing dengan alesan teknloginya belum dikuasai
bila pesan yang ingin di sampikan begitu sama sekali bukan untuk keuntungan negara kita sendiri, nanti yang ada impor gila gilaan tenaga asing lalu bangunan telah jadi masyarakat luas yang menanggung dalam bentuk service yang mematuk harga tinggi ....
BATALIN ........




Komisi XI DPR RI mempertanyakan proyek pembangunan ibu kota negara (IKN) di tengah pandemi COVID-19. Pertanyaan tersebut dilontarkan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Lalu bagaimana kelanjutan proyek tersebut?
Sejauh ini kata dia yang sudah dijalankan adalah pekerjaan master plan alias kerangka dari rancangan pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Jadi IKN ini kita hari ini hanya kira-kira menggunakan, hanya meneruskan pekerjaan master plan. Apakah ini akan dilanjutkan? kita sedang menimbang-nimbang untuk melanjutkan," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (24/6/2020).
"Dan kenapa, pertanyaannya? kita membutuhkan lokomotif penghela yang di mana modal itu bisa melakukan reproduksi yang luar biasa," lanjut dia.
Proyek IKN ini diyakini akan menciptakan lapangan kerja dan multiplier effect yang luas. Mulai dari pemenuhan hingga pengiriman bahan baku ke lokasi proyek IKN akan memutar perekonomian.
"Kalau memang nanti perhitungannya itu benar mempunyai efek yang luar biasa multiplier-nya ke ekonomi Indonesia, kenapa tidak? karena hari ini di dunia tidak ada sebuah proyek ya, hari ini lho di dunia sebuah proyek yang menjadi daerah tujuan investasi besar-besaran. Nggak ada, sehingga kita berharap dengan kacamata itu orang akan hadir gitu. Apakah itu sebuah business opportunity? saya kira iya," ujarnya.
Suharso pun menegaskan bahwa pembangunan ibu kota baru tak menghabiskan banyak anggaran yang bersumber dari APBN.
"Sama sekali bukan untuk APBN. Memang APBN akan kita perlukan untuk infrastruktur dasar. Tetapi tidak terlalu besar dan sifatnya multi years dengan proyek yang ratusan triliun, kira-kira kalau kita memberikan 10, kita bisa mengundang 100-120, itu yang kita harapkan," tambahnya.
SUMBER : https : // finance . detik . com /berita-ekonomi-bisnis/d-5066356/soal-ibu-kota-baru-bappenas-kita-sedang-menimbang-nimbang-untuk-lanjut?tag_from=wp_nhl_2&_ga=2.89522011.1750756121.1592984682-1237114265.1580190500
ini ceritanya mau niru rockefeller jaman america resesi dulu, membangun proyek proyek mercusuar, hal itu berhasil karena menggunakan tenaga padat karya jadi uang yang di terima para pekerja tersebut di tabung lalu mereka memutar usaha
sedangkan untuk kenyataan jaman sekarang
jika itu di lakukan yang jadi rancu adalah uang dari investor masuk kepada perusahaan BUMN seperti wika PP adhi karya dst .... lalu mereka membeli mesin mesin canggih dari cina dan tidak menggunakan tenaga padat karya ,,,,
bisa bisa menggunakan tenaga asing dengan alesan teknloginya belum dikuasai
bila pesan yang ingin di sampikan begitu sama sekali bukan untuk keuntungan negara kita sendiri, nanti yang ada impor gila gilaan tenaga asing lalu bangunan telah jadi masyarakat luas yang menanggung dalam bentuk service yang mematuk harga tinggi ....
BATALIN ........




Diubah oleh KS06 09-07-2020 08:57






trimusketeers dan 3 lainnya memberi reputasi
2
1.5K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan