Di era modern seperti sekarang, mendapatkan informasi tentang peristiwa terkini bukanlah sebuah hal yang sulit. Hal ini karena media pemberitaan bermunculan dari beragam platform. Mulai dari sekadar mulut ke mulut, melalui percetakan, sistem pos, penyiaran, komunikasi eletronik hingga kesaksian para pengamat dan saksi peristiwa.

Walau media yang memiliki kepentingan terhadap pihak tertentu, kepercayaan masyarakat terhadap apa yang mereka sampaikan masih cukup baik. Umumnya karena merasa satu kepentingan seperti mendukung tokoh tertentu dan menjatuhkan tokoh lainnya. Hal tersebut lumrah saja, meski sebenarnya media harus tetap bersikap netral.

Seabad ke belakang, media yang miliki power paling besar adalah surat kabar atau koran. Media yang menggunakan kertas dan tinta ini mampu membuat rakyat bergerak bangkit, menggulingkan pemerintahan hingga membuat kekacauan lewat konten-konten yang disuguhkan. Minimnya refenrensi lain membuat koran pada masanya menjadi bacaan utama sehingga pengaruhnya sangat besar.

Sedangkan untuk saat ini, televisi masih memegang pamornya sebagai platform media paling berpengaruh. Walau sejak satu dekade terakhir mulai teralihkan oleh adanya media internet, mayoritas masyarakat masih memilih televisi sebagai rujukan berita karena dianggap lebih profesional dibanding dengan narasi di internet.

Hampir semua perusahaan penyiaran televisi memiliki acara jurnalistik atau berita di channel mereka. Umumnya pemberitaan ditayangkan saat pagi, siang, petang dan sore hari. Hal tersebut berlaku di stasiun televisi mainstream.

Sementara itu untuk televisi khusus berita, dari pagi buta sampai tengah malam hampir keseluruhan tayangannya adalah jurnalistik. Selain itu, ciri khas dari stasiun televisi khusus berita adalah tayangannya yang disiarkan secara langsung atau live sebagai tanda profesionalisme mereka.

Saat tayangan langsung, segala hal yang terjadi dalam liputan tidak bisa disunting secara bebas. Adegan tak terduga sering kali terjadi di tengah-tengah acara, mulai dari pembawa acara salah baca naskah, narasumber bertingkah menyebalkan hingga tim kreatif yang salah menuliskan judul berita.

Nah di thread kali ini, @malaikatrindu akan membagikan beberapa typo dan adegan lucu di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia. Sebelumnya foto-foto di bawah ini dibagikan di grup humor Facebook. Tidak ada maksud untuk menjatuhkan, just for fun!

1. Harusnya penjemputan, bukan ...

Foto: Facebook

2. Adegan nyiram air ke wajah oleh seorang narasumber ke narasumber lain yang sempat viral beberapa waktu lalu

Foto: Facebook

3. Medan sudah ganti nama 'kah?

Foto: Facebook

4. Wawancara paling belibet dan bikin ketawa

Foto:

5. Hmm ... ya gitu

Foto: Facebook

6. Harusnya sih napi bukan ..., enggak usah diterusin nanti digrebek ormas

Foto: Facebook

7. Waduh, truknya ikut tewas di tempat

Foto: Facebook

8. Lagi livemalah bobo ganteng nih Pak Sumanto

Foto: Facebook

9. Aduh, ngakak yang sulit dideskripsikan

Foto: Facebook

10. Ketika petinggi dunia berbicara, sebelum ditangkap dan kekacauan melanda, mulai dari kemungkinan perang dunia ketiga di awal tahun hingga virus Covid-19 yang saat ini mewabah

Foto: Facebook

12. Ketinggian tsunami yang menyeramkan bagi semut

Foto: Facebook

13. Tembok Berlin menangis jika tahu hal ini

Foto: Facebook

Nah, GanSis itulah 13 typo dan adegan lucu saat liputan yang bikin ngakak abis. Sekali lagi, thread ini hanya sebagai hiburan dan tidak ada maksud merendahkan suatu pihak.

---

Penulis:@malaikatrindu
Referensi: Facebook.com
Keterangan gambar utama: Dok. Pribadi