

TS
novalr16
Kasih Sejati

Suatu hari, pada malam yang digelung sunyi aku merenung sembari memandang wajahmu yang teduh tenggelam oleh mimpi. Masih terkagum-kagum dengan segala kepiawaianmu di bumi, melakoni berbagai peran yang ditulis dalam sekenario Ilahi dan caramu mencintaiku yang kadang tak bisa kupahami. Namun, kau tak pernah mengeluh atau mencoba berhenti.
Berperan sebagai suami, adalah beban yang harus kau pikul di pundak kiri, meninggalkanku seorang diri demi membelikanku sepiring nasi. Sering ku mengeluh, merindukan dimanja oleh belaimu, tetapi hanya kata sabar yang terus kau suapi.
Kau juga pandai berperan sebagai istri, mahir mencuci, bahkan memasak layaknya restoran cepat saji, dan menyuapiku dengan senang hati. Katamu, bahagia melihatku makan dengan lahapnya apalagi itu datang dari tanganmu sendiri
Tak hanya itu, kau juga sanggup berperan layaknya teman. Suatu hari menawariku sandaran dan sebuah kesempatan. Bercerita apa saja yang selama ini menjadi unek-unek di pikiran, sembari diiringi tangisan. Setelahnya kita mengakhiri dengan candaan, kau merangkul dengan sayang, saling menyalurkan kehangatan.
Namun, kerap kali kau berperan sebagai lawan, yang aku turut andil sebagai pemeran. Sama-sama menelan api dalam satu tegukan, mendirikan benteng pembelaan lalu membekap telinga kanan, saling berteriak hingga kelelahan, atau salah satu dari kita mulai sesenggukan. Di akhiri dengan penyesalan.
Tetapi dari semuanya, kau yang paling hebat ketika menjadi kekasih. Sosok penyayang yang penuh welas asih, seakan mendarah daging dalam tubuhmu yang kian ringkih. Tak pernah mengkhianati meski aku kerap kali menyakiti.
Berbeda dengan kekasih-kekasihku yang datang dan pergi sesuka hati, kau selalu setia menemani. Bahkan mengobati luka dengan kasih tulus yang kau beri. Menjadi lentera saat mata dan hati digelapkan oleh janji. Kau memperlihatkanku sebenar benarnya kekasih sejati, dalam diri seorang ibu yang mengandung cinta suci.

Berperan sebagai suami, adalah beban yang harus kau pikul di pundak kiri, meninggalkanku seorang diri demi membelikanku sepiring nasi. Sering ku mengeluh, merindukan dimanja oleh belaimu, tetapi hanya kata sabar yang terus kau suapi.
Kau juga pandai berperan sebagai istri, mahir mencuci, bahkan memasak layaknya restoran cepat saji, dan menyuapiku dengan senang hati. Katamu, bahagia melihatku makan dengan lahapnya apalagi itu datang dari tanganmu sendiri
Tak hanya itu, kau juga sanggup berperan layaknya teman. Suatu hari menawariku sandaran dan sebuah kesempatan. Bercerita apa saja yang selama ini menjadi unek-unek di pikiran, sembari diiringi tangisan. Setelahnya kita mengakhiri dengan candaan, kau merangkul dengan sayang, saling menyalurkan kehangatan.
Namun, kerap kali kau berperan sebagai lawan, yang aku turut andil sebagai pemeran. Sama-sama menelan api dalam satu tegukan, mendirikan benteng pembelaan lalu membekap telinga kanan, saling berteriak hingga kelelahan, atau salah satu dari kita mulai sesenggukan. Di akhiri dengan penyesalan.
Tetapi dari semuanya, kau yang paling hebat ketika menjadi kekasih. Sosok penyayang yang penuh welas asih, seakan mendarah daging dalam tubuhmu yang kian ringkih. Tak pernah mengkhianati meski aku kerap kali menyakiti.
Berbeda dengan kekasih-kekasihku yang datang dan pergi sesuka hati, kau selalu setia menemani. Bahkan mengobati luka dengan kasih tulus yang kau beri. Menjadi lentera saat mata dan hati digelapkan oleh janji. Kau memperlihatkanku sebenar benarnya kekasih sejati, dalam diri seorang ibu yang mengandung cinta suci.

Quote:
Quote:
Kasih ibu sepanjang masa .... Semoga diberi bahagia hingga tutup usia. Aamiin.

Banyumas, 20 Juni 2020 /01:08
Penulis: Novalr
Quote:



Belajar bersama bisa dan Terima kasih
Diubah oleh novalr16 22-06-2020 11:01






husnamutia dan 28 lainnya memberi reputasi
29
2K
45


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan