Thread ini 100% ditujukan untuk seks education yang dimana selama ini dianggap tabu di negara tercinta kita. Jadi silahkan buka pikiran anda seluasnya-luasnya, sebelum scroll ke bawah.
Dan untuk kamu yang cuma bisa engas, mendingan cabut aja!

Okey, Tubuh wanita selalu membingungkan pria. Dahulu dokter Yunani kuno percaya rahim dapat berpindah-pindah dalam tubuh wanita. Bahkan pada abad ke-16, dokter mengira klitoris digunakan untuk buang air kecil.
Banyak dari kesalahpahaman ini muncul karena gambar medis yang tidak akurat.
Quote:
Tubuh wanita yang menjadi semakin misterius tidak terlepas dari beberapa fakta yang ada, seperti:
- Sampai di abad ke-19, dokter hanya diizinkan untuk membeda tubuh pria dan hewan.
- Gambar Anatomi Leonardo Da Vinci secara mengejutkan akurat namun dengan satu pengecualian - ia tidak dapat menggambarkan sistem reproduksi wanita.
- Bahkan, bapak kedokteran dunia, Hippocrates, tidak pernah membedah tubuh wanita
Meskipun hampir separuh bagian tubuh pria dan wanita sama, namun perlu waktu sekitar 2000 tahun untuk memahami anatomi wanita. Bahkan saat ini masih banyak dari kita yang tidak tahu apa - apa, termasuk sang wanita itu sendiri.
Dalam survei terbaru oleh
YouGov, enam dari sepuluh pria
(59%)dan hampir separuh wanita
(45%) tidak dapat memberi label yang benar pada struktur vagina.
(Hasilnya menjadi semakin parah ketika diminta untuk melabeli bagian uretra dan labia)
Lalu bagaimana dengan di Indonesia yang masih menganggap tabu hal seperti ini?
Sudah saatnya pikiran kita terbuka dan diarahkan ke pandangan yang lebih tepat. Di bawah ini adalah beberapa fakta yang wajib diketahui mengenai tubuh wanita.
Selaput dara bukanlah indikasi keperawanan
Quote:
Pada abad ke-16, sudah menjadi tradisi bagi wanita yang baru menikah untuk memajang seprai bernoda darah mereka sepanjang hari.
Tradisi tersebut bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa pengantin baru itu adalah seorang perawan pada malam pertamanya.
Sayangnya, tidak seperti yang kita ketahui saat ini, bahwa tidak semua wanita yang masih perawan memiliki selaput dara.
Banyak wanita pada abad itu yang menaruh darah palsu di seprai mereka karena takut dihakimi oleh masyarakat, sehingga dari sanalah muncul kekeliruan, bahwa adanya selaput dara adalah indikasi dari keperawanan.
Bahkan dari beberapa negara, wanita yang tidak perawan saat malam pertama dapat dimasukan ke dalam penjara.
Tentunya hal tersebut sangat salah.
Faktanya, selaput dara robek hanya jika kamu melakukan sesuatu yang tidak seharusnya. Survey membuktikan sekitar 50% dari remaja wanita yang aktif secara seksual masih memiliki selaput dara yang utuh.
Selaput dara adalah potongan tipis dan elastis yang mengelilingi lubang vagina. BUKAN sebuah
"tembok penghalang".
(Kecuali jika kamu memiliki selaput dara imperforate - kelainan bawaan yang langka di mana selaput dara menghalangi lubang vagina.)
Selaput dara layaknya seperti bingkai jendela, dan tentunya memiliki ketebalan yang bervariasi pada setiap wanita. Ketebalan selaput dara juga berubah saat seorang wanita mencapai pubertas dan akhirnya menghilang seiring bertambahnya usia.
Tapi saya ulangi ... setiap wanita berbeda.
Jadi, jika selaput dara bukan tembok penghalang yang "harus" dirusak pria ketika melakukan penetrasi, mengapa wanita memilikinya?
Beberapa ilmuwan tetap berpegang pada hipotesis keperawanan lama -
selaput dara memastikan bahwa orang pertama yang bercinta dengan sang wanita bukanlah pria lain.
Jennifer Gunter memiliki teori yang lebih rasional. Nenek moyang kita dulunya sering berguling di tanah untuk berbagai akitfitas. Dengan demikian, selaput dara melindungi vagina dari kotoran-kotoran luar, sebelum seorang gadis mencapai usia reproduksi.
Klitoris itu rumit
Quote:
Tanyakan kepada seorang wanita berapa ukuran rata-rata penis, dan sebagian besar akan menjawab seukuran buah pisang. Ajukan pertanyaan yang sama kepada seorang pria, seberapa besar ukuran klitoris wanita, biasanya mereka akan menjawab seukuran kacang polong.
Namun faktanya, dan saya yakin tidak banyak yang mengetahui fakta ini. Bahwa ukuran klitoris dan penis pria
(yang sedang ereksi)hampir sama!
Sekitar 11-13 cm. Keduanya bahkan memiliki struktur dan saraf yang hampir mirip. Namun berbeda dengan fungsi penis sebagai penghantar sperma, fungsi klitoris adalah sebagai pintu gerbang wanita menuju kenikmatan.
Kelenjar klitoris akan terlihat membesar ketika terangsang. Jika anda cermat, kelenjar tersebut juga dapat memberitahukan anda ketika seorang wanita akan orgasme. Tepat sebelum momen puncak sang wanita, kelenjar klitoris akan secara otomatis mengecil dan masuk ke penutup klitoral.
Masalahnya, pada saat momen tersebut biasanya pria yang melakukan seks oral kepada pasangannya akan berhenti karena menganggap sang wanita sudah tidak terangsang. Padahal sebaliknya, disaat itulah momen wanita akan mencapai orgasme.
Klitoris sendiri adalah organ yang sangat rumit karena memiliki 8.000 ujung saraf
(tiga kali lebih banyak dari penis). Sepanjang hidup wanita ukuran kelenjar klitoris akan terus berubah,
1.8 kali lebih besar pada saat pubertas dan terus menyusut hingga setelah menopause.
Ada satu trik untuk anda yang kesulitan mencari pintu gerbang kenikmatan wanita ini. Yaitu ketika sang wanita sedang masa ovulasi, karena kelenjar klitoris akan membesar hingga 1/5 pada masa tersebut.
Klitoris yang terangsang akan
meningkatkan aliran darah, pelumasan, oksigen, dan suhu vagina, dan, yang paling penting, membuka serviks untuk menerima sperma.
Tidak semua wanita memiliki G-Spot
Quote:
Dikenal sebagai spot Gräfenberg, G-spot dinamai oleh ginekolog Jerman,
Ernst Gräfenberg.
Dr.G. percaya bahwa G-spot adalah tombol ajaib yang dapat memberikan wanita kenikmatan instan dan rangsangan yang tak tertahankan. Namun pada tahun 1950-an, para ilmuwan banyak yang menertawakan teori tersebut.
Sebenarnya, G-spot adalah bagian dari jaringan klitoris yang berada di ujung klitoris sekitar 2-3 sentimeter di dalam vagina. Dengan kata lain, ketika Anda merangsang G-spot, Anda merangsang bagian dari klitoris juga.
Para pria biasanya menggunakan jari tengah atau telunjuk mereka untuk menemukan area tersebut, namun ternyata tidak semua wanita sensitif di area tersebut, bahkan ada beberapa dari mereka yang membencinya ketika area tersebut disentuh.
Hal ini menyebabkan banyak pakar seks mengekalim bahwa G-spot itu tidak ada.
Namun faktanya, G-spot itu memang ada ... namun tidak di semua wanita. Mirip dengan pria yang lebih sensitif di bagian kepala penisnya, ada juga yang sensitif di area lain, wanita-pun bervariasi.
Labia itu seperti pusar
Quote:
Labia bagian dalam (
lipatan di dalam vulva)mirip seperti pusar, ada beberapa jenis dan bentuknya. Beberapa wanita memiliki labia yang menjurus ke dalam, sedangkan yang lainnya berada di luar, dan keduanya sama-sama normal.
Ovulasi mengubah bentuk dan warna tubuh wanita
Quote:
Ketika seorang wanita berovulasi, wajahnya akan sedikit memerah dan menjadi lebih simetris.
Nada suaranya akan menjadi lebih tinggi, dan bau tubuhnya menjadi lebih memikat.
Saat wanita memproduksi lebih banyak estrogen, cairan seksualnya akan menjadi lebih kental dan bening, seperti putih telur.
Lokasi Uretra penting untuk kenikmatan
Quote:
Pada 1920-an, buyut Napoleon,
Putri Marie Bonaparte, menjadi frustrasi karena kurangnya orgasme. Jadi dia melakukan sesuatu yang akan membuat para ilmuwan malu ... dia mengumpulkan data.
Dia menemukan fakta bahwa wanita yang klitorisnya memiliki jarak ke uretra yang tidak lebih dari ujung jempol cenderung lebih mudah mengalami orgasme.
Pada 2011,
( lama banget ya
) para peneliti mulai mengeksplorasi mengapa beberapa wanita dapat orgasme hanya dari penetrasi saja sedangkan yang lain tidak.
Sekitar 18,4% wanita melaporkan mereka dapat orgasme tanpa stimulasi klitoris langsung.
Peneliti menemukan bahwa apa yang dilakukan oleh sang buyut Napoleon tersebut benar. Wanita lebih memungkinkan untuk orgasme hanya dengan penetrasi saja apabila jarak klitoris dan uretra kurang dari
2.5 cm.
Jadi, untuk memuaskan pasangan anda, ada baiknya anda membicarakan langsung dengannya. Tubuh wanita layaknya kepingan salju yang indah. Tidak ada yang sama persis.
Keep Educating Yourself, See ya.
Referensi:
•
who.int |
Eliminating virginity testing
•
sciencedirect.com |
ANATOMY OF THE CLITORIS
•
livescience.com | Women's Orgasm Woes: Could Clitoris Be the Culprit?
•
independent.co.uk | Scientists find the G spot but not all women have it
•
medicalnewstoday.com |
G-spot in women: What is it, and where might it be?
•
ncbi.nlm.nih.gov |
Changes in Women's Facial Skin Color over the Ovulatory
•
researchgate.net |
The myth of hidden ovulation
•
abcnews.go.com |
Female Orgasm May Be Tied to 'Rule of Thumb'
• medicaldaily.com | Clitoral Size, Distance From Vagina May Cause Women To Have Orgasm Troubles