JAKARTA - Isu mengenai kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) kembali ramai di tengah masyarakat belakangan ini. Isu ini juga menjadi perdebatan di jagad media sosial.

Isu tersebut menyusul ramainya tentang pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang salah satunya, prokontra tidak dimasukannya TAP MPRS Nomor XXV Tahun 1996 mengatur tentang larangan ajaran komunisme/marxism dalam draf RUU tersebut.

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain menyoroti peryataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menerima kunjungan belasan purnawirawan TNI-Polri di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat 19 Juni 2020.

Saat itu, Jokowi mengungkapkan RUU tersebut usulan DPR. Pemerintah tidak ikut campur dalam penyusunan RUU tersebut.

Jokowi juga menegaskan sudah jelas bahwa PKI dan seluruh ajarannya dilarang di Indonesia. Pemerintah jugak tidak ragu atas hal itu.

"Nah semua pihak mesti paham keadaan ini ya. Kubur mimpi mau menghidupkan PKI dan komunis di NKRI, " cuit Tengku Zulkarnain melalui akun Twitternya, @ustadtengkuzul, Sabtu (20/6/2020), menanggapi pernyataan Jokowi.

Tengku yang selama ini dikenal vokal ini mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang menegaskan hal itu.

"Matur Nuwun (terima kasih-red) Pak Jokowi, DPR RI buang jauh RUU HIP...!" tulis Tengku Zulkarnain.


Tengku Zulkarnain: Matur Nuwun Pak Jokowi, DPR Buang Jauh RUU HIP

Mohon Dr. KH. Tengku Zulkarnain tidak mudah tertipu oleh kepura-puraan Mereka. Selain itu, perjuangan umat tidak sekedar menolak RUU HIP. 

Umat Islam ingin agar ada pergantian pemerintahan dan sistem yang benar-benar sesuai dengan hukum Allah SWT. MUI, FUI, FPI, KOKAM dan sebagian besar umat Islam sudah mulai bergerak.

Ustadz sebagai bagian dari MUI yang sangat kita hormati, jangan pernah coba-coba memberi angin segar kepada rejim yang telah banyak merugikan umat Islam. Para mujahid maupun berbagai organisasi perjuangan kita banyak dikerjai oleh mereka.