Quote:
Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, mengungkapkan bahwa peran partisan begitu berdampak pada elektabilitas Anies Baswedan, Ridwan Kamil (RK), dan Ganjar Pranowo. Meskipun, kinerja ketiganya sama-sama cukup baik di tengah penanganan pandemi Covid-19.
Burhanuddin menjelaskan, saat ini ada dua partisan besar dampak Pemilihan Presiden 2019, yaitu kubu Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Akan tetapi, Anies disebutnya sulit untuk meraih dukungan dari kubu Jokowi.
"Mungkin selama ini, narasi Mas Anies yang dipakai dianggap mengaleniasi basis pendukung Jokowi sehingga apa pun yang dikerjakan Anies, baik atau buruk akan di-frame negatif," ujar Burhanuddin dalam sebuah webinar, Minggu (21/6/2020).
Faktor partisan, dijelaskannya, adalah dukungan yang tak memandang kinerja dari seorang tokoh. Namun, hal inilah yang membuat elektabilitas Anies sulit untuk meningkat. "Karena suara dari partisan Prabowo, sudah diambil Prabowo, oleh Kang Emil juga Mas Ganjar," ujar Burhanuddin.
Hal berbeda justru terjadi pada RK dan Ganjar. Keduanya, kata Burhanuddin, justru dapat meraih dukungan dari partisan Jokowi dan Prabowo.
Hal inilah yang membuat elektabilitas Anies menurun, berdasarkan survei Indikator Politik. Sementara, elektabilitas RK dan Ganjar mengalami kenaikan elektabilitas cukup besar. "Dukungan pada Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil kini cenderung meningkat dibandingkan temuan Februari lalu," ujar Burhanuddin.
Tingkat popularitas Anies juga disebutnya yang tertinggi dibandingkan RK dan Ganjar. Namun, tingkat ketidaksukaan Gubernur DKI Jakarta itu juga yang tertinggi ketimbang kedua kepala daerah lainnya.
Pandemi Covid-19 dapat dimanfaatkan ketiganya untuk meningkatkan elektabilitas ketiganya. Sebab, masyarakat pada akhirnya akan melihat kinerja dari Anies, RK, dan Ganjar.
"Ada insetif baiknya buat pemimpin-pemimpin buat bekerja lebih baik. Tetapi angka-angka tadi belum pasti, karena belum ada yang memimpin jauh," ujar Burhanuddin.
https://www.wartaekonomi.co.id/read2...rtisan-jokowi
faktor ada 3:
1. ada pendukung ahok terutama dr minoritas , krn dianggap menggunakan ayat mayat ,ga ada pendukung ahok yg mau milih abud ,apalagi didukung HTI FPI PKS
2. ada pendukung jokowi bukan ahok, tp krn kebijakan anus berlawanan terus ama jokowi dan cenderung nyalahin jokowi apalagi buzzerp balai kota hina2 cebong planga plongo mukidi dll akibatnya pendukung jokowi jg ga bakal ke anus
yg lebih parah buzzerp balai kotanya juga hina "jawir" pdhl jawa etnis terbesar di indo dan klo lu hina2 jawa berarti 40% suara ga bakal ke anies jg apalagi anies bkn jawa
3. pemilih rasional tp liat dia kinerjanya juga ga becus terutama dr bansos covid,PSBB kacau, formula E berantakan ,gundulin monas, DP0 ga jlas bentuknya, banjir 7 kali di 2020 smpe RSCM terendam kemungkinan ga bakal milih dia
klo kyk gini 2024 bakal kalah dia krn buzzer tololnya dan pendukungnya sndiri
harapan dia cuma 44% pendukung wowo yg pasti bakal kepecah klo wowo/sandiaga nyalonin 2024, smntara pendukung jokowi mgkin ke ganjar/RK/erik thohir
klo AHY nyalonin juga makin kepecah secara pendukung 44% jg ada dr demokrat