Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

NeverSayGGAvatar border
TS
NeverSayGG
Kurangnya sekutu, dana, dan sumber daya: mengapa China tak mampu Perang saat ini

Dua kesalahan fatal angkatan militer ketika berperang adalah mengirimkan pasukan tanpa persenjataan dan memulai perang ketika tak mampu mendanainya.


Jadi, mampukah China perang habis-habisan melawan India? Jawabannya adalah 'tidak'.

Alasan utama yaitu mengerahkan militer merupakan tantangan besar bagi China saat ini, karena sudah terlibat terlalu banyak konflik. 

Alasan lainnya bahwa China sedang sibuk mengurusi masalah internal dan China tidak mampu untuk memulai perang sekarang karena sudah terlalu banyak gejolak di negerinya sendiri.

Pengerahan militer

Yang dibutuhkan suatu negara ketika berperang adalah kecepatan mengumpulkan pasukannya ke garis depan, dan ini adalah hal terakhir yang bisa dilakukan China saat ini. Tapi, China sedang memerangi "api" di berbagai konflik saat ini. Pasukan daratnya, angkatan lautnya, pesawat perangnya, semuanya terlibat.

Di satu sisi, jet tempur China sibuk menyusup ke wilayah udara Taiwan, bertempur melawan perang unifikasi.


Di sisi lain, China sibuk mengerahkan kapalnya di Laut Cina Selatan, mencoba untuk memperkuat klaimnya atas air dan pulau-pulau yang bersinggungan langsung dengan enam negara yaitu, Taiwan, Vietnam, Filipina, Brunei, Indonesia dan Malaysia.

Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menciptakan pulau-pulau buatan dan melakukan latihan di sini.

Bukan itu saja, saat ini China juga berada dalam situasi yang buruk dengan Jepang, karena baru-baru ini, kapal-kapal China memasuki perairan Jepang. Menjadikan Jepang negara ketujuh yang berselisih di perairan dengan China.

Lalu ada Hong Kong dan gerakan pro-demokrasi yang sedang berlangsung. Memulai perang dengan India sekarang berarti akan mengorbankan pengaruhnya di Hong Kong. Hal terakhir yang diinginkan China adalah pemberontakan di sana.

Konflik internal

China memiliki masalah di negerinya. Ada terlalu banyak konflik di dalamnya.
China masih berjuang untuk melegitimasi klaimnya atas Tibet. Ia juga mengadvokasi penyatuan kembali Mongolia luar. Selain itu, pasukan China juga terlibat dalam pemburuan warga Uighur di Xinjiang.

Sekarang mereka berjuang melawan gelombang kedua coronavirus di Beijing.

Bisakah Cina meninggalkan semua problematik ini dan fokus hanya ke perbatasan Sino-India?


Masalah anggaran

Katakanlah, secara hipotetis, pasukan China meninggalkan semua konflik ini dan fokus berperang ke Ladakh, pertanyaan yang muncul kemudian adalah apakah pemerintah China akan dapat mendanai perang saat ini?

PDB China mencapai 20,65 triliun Yuan (2,91 triliun dolar) pada kuartal pertama 2020. PDB mereka turun 6,9 persen tahun-ke-tahun.

Bukan hanya PDB yang mengalami penurunan; Hubungan China dengan negara-negara lain juga mengalami penurunan karena pabrik industri mulai hengkang dari China.

Manufaktur telah merosot,  begitu juga permintaan. Ada penurunan impor 8,5 persen.

Virus corona telah memukul ekonomi China, dan sebagai hasilnya, orang-orang kehilangan pekerjaan dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Hal terakhir yang dibutuhkan China saat ini adalah perang. Sayang sekali Beijing, bagaimanapun sudah menghadapinya.


Perang dagang

China yang saat ini perang dagang dengan Amerika Serikat. Meskipun, secara ekonomi berperang dengan Australia juga.

Menurut laporan, perang dagang dengan AS, menelan biaya 35 miliar dolar AS pada paruh pertama 2019 saja. Sektor yang paling terpukul diantaranya adalah komputer dan mesin kantor.

Melawan India berarti kehilangan pasar India, dan kehilangan lebih dari 74,72 miliar dolar hanya dari ekspor saja.

Alasan utama lain China tidak mampu berperang dengan India saat ini adalah kurangnya sekutu saat ini, selain Pakistan yang dililit hutang atau Nepal yang "rendah hati".

India, di sisi lain, mendapat dukungan dari kekuatan-kekuatan utama dunia - secara diplomatis dan militer.

Jika China memulai perang di Ladakh, hal itu akan menghancurkan China dari berbagai lini dan ekonominya pun akan merosot.

China dihadapkan dengan bahaya isolasi secara diplomatik dan ada kemungkinan Pemimpin China  tidak akan selamat dari pukulan ini.

Sumber
Diubah oleh NeverSayGG 19-06-2020 16:00
tepsuzot
kyukyunana
kyukyunana dan tepsuzot memberi reputasi
2
1.1K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan