- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
10 Hari PSBB Transisi, Kasus Corona di Jakarta Pecahkan Rekor


TS
albetbengal
10 Hari PSBB Transisi, Kasus Corona di Jakarta Pecahkan Rekor

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus mengingatkan bahwa infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 belum berakhir.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa sewaktu-waktu menghentikan total segala aktivitas yang sudah diperbolehkan beroperasi, apabila tren Covid-19 kembali memburuk.
Berikut Bisnis rangkum beberapa parameter statistik dari laman Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 DKI Jakarta di corona.jakarta.go.id, sesuai standar pemerintah pusat dalam memantau pelonggaran PSBB suatu daerah:
Angka Reproduksi Efektif
Indikator wajib di ranah epidemiologi untuk menentukan apakah suatu daerah dinyatakan aman untuk beraktivitas dengan pembatasan minimal, yakni reproduction number (Rt).
Angka Rt merupakan tingkat orang yang tertular dari satu orang positif Covid-19. Sebagai contoh, apabila angka Rt = 2, berarti satu pasien berpotensi menulari rata-rata dua orang, Rt = 3 berarti satu pasien berpotensi menulari rata-rata tiga orang, dan seterusnya. Artinya, angka reproduksi efektif ideal berada di bawah 1.
Dalam laman www.thebonza.com milik perusahaan analisis big data Bonza Teknologi Indonesia, DKI Jakarta kini memiliki angka 0,99 per 15 Juni 2020.
Ketika memutuskan untuk menerapkan PSBBT, Anies mengungkap bahwa Rt DKI Jakarta pun berada di angka 0,99. Sementara selama PSBBT digelar, angka Rt Jakarta ini berturut-turut:
5 Juni 2020 = 1,00
6 Juni 2020 = 1,09
7 Juni 2020 = 1,17
8 Juni 2020 = 1,22
9 Juni 2020 = 1,24
10 Juni 2020 = 1,19
11 Juni 2020 = 1,12
12 Juni 2020 = 1,07
13 Juni 2020 = 1,01
14 Juni 2020 = 0,99
15 Juni 2020 = 0,99
Penambahan Kasus Harian
Pertambahan kasus setiap hari merupakan salah satu indikator epidemiologi lainnya di samping angka Rt.
Menariknya, laman corona.jakarta.go.id mencatat Jakarta justru memecahkan rekor kasus harian di era PSBBT, tepatnya Selasa (9/6/2020) dengan penambahan kasus harian mencapai 234 kasus.
Angka ini mengalahkan rekor DKI Jakarta sebelumnya yaitu 223 kasus yang tercatat ada pada 16 April 2020.
Selain itu, apabila dibandingkan PSBB sebelumnya, penambahan kasus selama PSBBT memang tampak meningkat karena didominasi angka di atas 100 kasus.
Berikut tren kasus harian Jakarta selama PSBBT:
5 Juni 2020 = 84 kasus
6 Juni 2020 = 102 kasus
7 Juni 2020 = 120 kasus
8 Juni 2020 = 91 kasus
9 Juni 2020 = 239 kasus
10 Juni 2020 = 147 kasus
11 Juni 2020 = 129 kasus
12 Juni 2020 = 76 kasus
13 Juni 2020 = 120 kasus
14 Juni 2020 = 115 kasus
15 Juni 2020 = 105 kasus
Namun demikian, Pemprov DKI Jakarta menjelaskan bahwa kenaikan ini terjadi karena semakin masifnya active case finding jajaran puskesmas di tempat umum dan daerah rawan.
Anies menekankan bahwa kebanyakan kenaikan kasus Covid-19 akibat suatu kegiatan tertentu pada 2 minggu sebelumnya.
Kapasitas Rumah Sakit
Menurut standar WHO, suatu daerah bisa mulai melakukan pelonggaran apabila tingkat okupansi rumah sakit (RS) telah berada di bawah 60 persen. Hal ini, karena sisa kapasitas RS di suatu daerah harus cukup pula untuk melayani pasien non-Covid-19.
Dalam laman corona.jakarta.go.id, memang tak terpampang langsung kapasitas RS. Namun, kita bisa melihat tren jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RS setiap harinya. Berikut perinciannya selama PSBBT:
5 Juni 2020 = 1.633 pasien
6 Juni 2020 = 1.635 pasien
7 Juni 2020 = 1.445 pasien
8 Juni 2020 = 1.448 pasien
9 Juni 2020 = 1.442 pasien
10 Juni 2020 = 1.427 pasien
11 Juni 2020 = 1.446 pasien
12 Juni 2020 = 1.424 pasien
13 Juni 2020 = 1.419 pasien
14 Juni 2020 = 1.368 pasien
15 Juni 2020 = 1.390 pasien
Kapasitas Tes
Jakarta terbilang telah memiliki kapasitas tes laboratorium yang cukup. Pasalnya, WHO menyaratkan jumlah tes per 1 juta penduduk bisa mencapai 3.500 jika hendak melakukan pelonggaran PSBB. Adapun, kapasitas Jakarta bisa mencapai sekitar 5.500 tes per 1 juta penduduk.
Sebagai perbandingan, negara tetangga Malaysia mencatatkan angka 14.304 tes per 1 juta penduduk, Thailand 4.099, Vietnam 2.828, dan Filipina 2.238. Selain itu, kapasitas tes di India sebanyak 1.744, sementara Brazil 3.462 tes per 1 juta penduduk
Berikut tren pembuktian tes untuk orang terduga Covid-19 baru dan spesimen yang dites di DKI Jakarta selama PSBBT:
5 Juni 2020 = 1.052 orang / 3.640 spesimen
6 Juni 2020 = 1.831 orang / 4.373 spesimen
7 Juni 2020 = 1.920 orang / 2.501 spesimen
8 Juni 2020 = 1.762 orang / 3.342 spesimen
9 Juni 2020 = 2.898 orang / 4.322 spesimen
10 Juni 2020 = 3.684 orang / 5.153 spesimen
11 Juni 2020 = 1.387 orang / 3.503 spesimen
12 Juni 2020 = 2.282 orang / 4.509 spesimen
13 Juni 2020 = 3.308 orang / 6.668 spesimen
14 Juni 2020 = 1.693 orang / 2.017 spesimen
https://m.bisnis.com/jakarta/read/20...pecahkan-rekor
Luar biasa pak anies







nomorelies dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.7K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan