- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini Risikonya jika Anda Berkerumun dan Cuek Tak Pakai Masker...


TS
singawallah
Ini Risikonya jika Anda Berkerumun dan Cuek Tak Pakai Masker...

KOMPAS.com - Setelah beberapa bulan terakhir menjalani berbagai kegiatan dengan pembatasan untuk mencegah penyebaran virus corona, orang-orang kini terlihat mulai menjalankan aktivitas di luar ruangan.
Pemerintah sudah melonggarkan pembatasan dengan meminta masyarakat menerapkan protokol pencegahan Covid-19.
Namun, kenyataan di lapangan tak semudah itu. Tak sedikit yang berkerumun dan mengabaikan penggunaan masker atau menjaga jarak.
Di media sosial, ada sejumlah video yang menunjukkan aktivitas masyarakat berkerumun. Peristiwa ini terjadi di berbagai daerah.
Contohnya, video singkat yang menyebar di Instagram yang menunjukkan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) yang dipenuhi orang berolahraga pada Minggu, (14/6/2020) pagi.
Baca juga: Viral Video GBK Dipenuhi Orang Berolahraga, Ini Tanggapan Epidemiolog
Dalam video tersebut, terlihat ada yang berjalan kaki, lari, dan bersepeda. Beberapa orang juga terlihat tidak memakai masker.
Video lain yang diunggah di Instagram juga menunjukkan orang-orang bersepeda di sekitar Alun-Alun Tulungagung secara berombongan, berjarak dekat satu sama lain, dan terlihat ada yang tidak menggunakan masker di tengah kerumunan.
Tahukah Anda, ada risiko besar jika banyak orang yang tak patuh imbauan untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19?
Risiko berkerumun
Kerumunan di ruang publik, terutama dengan tidak mengindahkan protokol kesehatan, berpotensi menimbulkan klaster baru dari penyebaran Covid-19.
Orang-orang yang terpaksa untuk meninggalkan rumahnya tetap harus menjalankan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, membersihkan tangan, menggunakan masker, tidak menyentuh mulut, hitung, atau mata.
Virus corona menular melalui droplets pernapasan yang dikeluarkan oleh seseorang yang terinfeksi.
Penularan Covid-19 dapat terjadi tidak hanya dari orang sudah diketahui terinfeksi, tetapi juga dari orang yang tidak menunjukkan gejala.
Di Indonesia, menurut keterangan pemerintah, hampir 80 persen dari kasus Covid-19 di Tanah Air, merupakan kasus tanpa gejala.
Saat orang tersebut berada dalam kerumunan, ia dapat menularkan virus yang tanpa sadar dibawanya kepada orang lain.
Mengutip Al Jazeera,12 Juni 2020, Presiden Association of Physicians of Pakistani Descent Of North America (APPNA) Dr Naheed Usman mengatakan, kebanyakan orang-orang tanpa gejala tidak terdeteksi.
Seperti kasus-kasus dengan gejala atau pre-simtomatis, orang-orang tanpa gejala dapat menularkan virus dengan berbagai cara, termasuk meludah, batuk, dan bersin.
Infeksi juga dapat disebarkan melalui kontak langsung dengan orang lain atau kontaminasi pada permukaan benda dan objek.
"Saat Anda berbicara, terkadang Anda sedikit mengeluarkan ludah," kata Profesor Epidemiologi di UCLA School of Public Health Anne Rimoin.
"Anda akan menggosok hidung, menyentuh mulut, mengucek mata. Dan kemudian menyentuh permukaan lain. Anda pun akan menyebarkan virus jika telah terinfeksi," lanjut dia.
Bisa dibayangkan, jika Anda atau orang tanpa gejala tak mengenakan masker, berjarak dekat, dan berada dalam kerumunan? Ada risiko potensi penyebaran virus corona yang lebih besar.
Menghindari Covid-19
Dalam bukunya yang berjudul How to Survive a Pandemic, Michael Greger menuliskan studi awal dari Jepang yang menyebut bahwa pembatalan acara dan berkumpul dapat membantu memperlambat penyebaran Covid-19 sebesar 35 persen.
Namun, itu belum cukup untuk dapat mengendalikan wabah yang terjadi.
"Pada fase seperti ini, hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah tinggal di rumah, mengurangi kontak dengan luar sebisa mungkin. Jangan menunggu hingga ada kasus di sekitarmu. Saat terjadi satu kematian di lingkunganmu, ada ratusan hingga ribuan kasus yang telah terjadi" tulisnya.
Sementara itu, menanggapi banyaknya orang menjalani aktivitas termasuk olahraga di luar ruangan saat ini, Dokter spesialis olahraga dari Slim+Health Sports Therapy, Michael Triangto, menyebut tetap perlu memperhatikan beberapa hal.
"Orang yang merasa bosan dan terpaksa harus berolahraga di luar ruangan perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, olahraga harus dilakukan mandiri dengan menjaga jarak dan wajib mengenakan masker," kata Michael seperti dikutip oleh Harian Kompas, 13 Juni 2020.
Akan tetapi, Michael tetap merekomendasikan warga untuk berolahraga di dalam rumah karena lebih ringkas.
Hal tersebut tentu untuk menghindari sejumlah protokol kesehatan yang cenderung merepotkan jika berolahraga di luar ruangan, termasuk soal menjaga jarak fisik dan penggunaan masker.
Baca juga: Khawatir Gelombang Kedua Covid-19, Satu Distrik di Beijing Larang Olahraga dan Wisata
Ingat, pentingnya penggunaan masker
WHO dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit juga telah mewajibkan penggunaan masker kain 3 lapis di tempat-tempat umum.
Namun, mengutip Kompas.com, 20 Mei 2020, Dosen Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, dr Panji Hadisoemarto MPH, mengatakan, efektivitas masker kain untuk mencegah penularan virus seperti SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 sifatnya terbatas.
Karena kain tidak sepenuhnya dapat menyaring virus, risiko penularan Covid-19 masih ada jika masyarakat tetap berkerumun.
Hingga kini, WHO masih terus mendorong berbagai penelitian seputar corona, termasuk penggunaan masker.
Terbaru, seperti diberitakan Kompas.com, 13 Juni 2020, sebuah penelitian membuktikan, memakai masker disebut sebagai cara paling efektif untuk mencegah penularan virus corona.
Seperti dilansirCNN , Jumat (12/6/2020), tim peneliti Texas A&M University, University of Texas, University of California, dan California Institute of Technology membandingkan kasus infeksi Covid-19 di Italia dan New York sebelum dan sesudah penerapan kebijakan wajib masker.
Terlepas dari tingkat kemampuan masker dalam menyaring dan menjadi perlindungan diri akan virus corona, Greger pun menyimpulkan dalam bukunya.
"Lebih baik untuk menggunakan masker kain daripada tidak sama sekali. Sedangkan bagi yang sakit, dianjurkan untuk menggunakan masker bedah," kata Greger.
Baca juga: Benarkah Penggunaan Masker Lebih Efektif Cegah Corona daripada Pembatasan Sosial?
Cara perlindungan diri
Melansir Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, dan WHO, berikut adalah beberapa cara mencegah paparan virus corona secara umum:
Mencuci tangan
Menghindari kontak dekat dengan orang sakit
Menjaga jarak fisik
Menggunakan masker
Tetap berada di rumah
Tidak menyentuh wajah sembarangan
Menghindari tempat ramai
Baca juga: Pencegahan Virus Corona: Cara Menghentikan Kebiasaan Menyentuh Wajah
Untuk mencegah terjadinya paparan dari dari orang-orang yang terinfeksi tanpa gejala, tidak jauh berbeda.
Mencuci tangan dengan teratur menggunakan sabun dan air direkomendasikan sebagai tindakan perlindungan diri.
Selain itu, menjaga permukaan dan benda-benda di sekitar kita agar tetap bersih juga wajib dilakukan.
Kemudian, menggunakan masker, terutama saat berada di tempat-tempat ramai. Jika memungkinkan, jaga jarak fisik yang aman dengan orang lain, apalagi jika ada orang di sekitar yang batuk atau bersin.
Hindari menyentuh wajah, mata, dan mulut menggunakan tangan yang belum dicuci.

https://today.line.me/id/article/Ini...+Masker-Gmgrgy


nona212 memberi reputasi
1
1K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan