penyair.kembaraAvatar border
TS
penyair.kembara
Kopi, Gorengan dan Teh Manis
kopi pahit itu tergeletak di atas meja,
menjahit bibir kala itu yang terdiam oleh lamunan teh manis yang terabaikan.
hei manis yang kini tengah menunggu, tahanlah! 
masih ada waktu bagi kita sampai setelah si pahit kita singkirkan. 
ya karena obrolan dengannya masihlah belum terlalu malam;
begitupun ampas kopi yang masih tenggelam dalam bayangan pagi,
menunggu mata kami memanggil satu sama lain untuk kembali hanyut dalam kata.

kemudian datang sekresek gorengan dari seorang kawan.
si manis tersenyum,
ia berpikir: akhirnya tiba juga giliranku untuk menyempil di sela obrolan mereka.
namun tembakau yang terselip di gigi itu masihlah betah untuk terlihat di senyum kami.
tangan-tangan lihai itu masih jua betah menyulam kertas papir dan tembakau untuk diramu.
dan kembali si manis iri melihat kenikmatan bibir-bibir itu bermesra dengan kepulan asap, 
yang kembali menunda waktu untuk memberi teh manis sebuah kesempatan. 

tiba saatnya:
karena si gorengan telah membuat obrolan kami terganggu oleh minyaknya;
dan si pahit telah membuatnya seret;
dan si asap tembakau tengah membuatnya tersedak;
kami bertiga pun mencari si manis kemudian.
tapi bibir mana yang boleh mencampurinya dulu?
kami pun berunding
...
si minyak ternyata pintar, 
ia menyuruh si seret memberi si tersedak minumannya,
lalu ia memberi selinting tembakau untuk si seret agar tenang menunggu sementara ia meminumnya.

si manis tersenyum,
ia tak lagi gusar.
karena kini ia telah dinantikan oleh seseorang, tak lagi ia harus menunggu
untuk sekian waktu yang ia habiskan di atas meja malam itu.




note: lagi gabut aja, jadi ya gini

site: penyairkembara.blogspot.com

Diubah oleh penyair.kembara 14-06-2020 09:07
nona212
delia.adel
indrag057
indrag057 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
472
24
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan