Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nadiakimmyAvatar border
TS
nadiakimmy
Pelajaran Keluarga Old Money, Rich Dad Poor Dad dan Keluarga PNS Zaman Orba
Kemarin nggak sengaja baca thread di twitter tentang sebuah keluarga Old Money, gimana cara mereka mendidik anak mereka sekalipun Old Money punya privilege dan gimana keluarga  Rich Dad Poor Dad memastikan anak mereka, bisa memiliki masa depan yang cerah. Terus saya tersentak begitu sadar gimana saya dibesarkan oleh kedua orang tua PNS zaman ORBA.

Pelajaran Keluarga Old Money, Rich Dad Poor Dad dan Keluarga PNS Zaman OrbaPelajaran Keluarga Old Money, Rich Dad Poor Dad dan Keluarga PNS Zaman Orba

Saya bukan bermaksud menjelek-jelekan tapi, dengan kedua orang tua PNS yang memang nggak pernah update seumur hidup dan terbiasa santey kek di pantai. Tapi, terpampang jelas gimana mindset yang ujung-ujungnya bikin kualitas anak nggak maju dan banyak banget yang begini. Punya keluarga tapi, asal punya saja, nggak pernah memperhatikan kualitasnya.

Old Money, Rich Dad Poor Dad VS PNS Dalam Build Skill

Saya baca, kalau anak dari keluarga old money terlebih anak pertama secara nggak langsung sudah menyerahkan hidupnya sebagai penerus dinasti keluarga. Artnya dia dari kecil sudah dipersiapkan, beragam building skill seperti les bahasa, music sampai les table manner jadi makanan sehari-hari setelah pulang sekolah. Memang build skill Old Money belum tentu disukai si anak tapi, lebih mementingkan mempersiapkan si anak sebagai calon penerus kekayaan keluarga.

Sedangkan keluarga Rich Dad Poor Dad lebih perhitungan, anak mereka akan di build skill sesuai dengan kebutuhan dan investasi masa depan. Artinya  les yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan anak di masa depan. Misalkan les computer atau les coding, jika si anak memang berbakat maka akan di leskan sesuai dengan bakatnya.

Kalau Bokap sama Nyokap dengan mindset PNS rada susah karena dulu kebetulan ada tempat les music classic di belakang sekolah, terus saya minta les piano di situ. Mau tahu jawaban orang tua saya apa? Bokap bilang, “les piano, buat apa? Mau main di gereja?” Terus dulu saya juga mau les renang sama ambil softball. Lagi-lagi orang tua rewel, bilang “nggak usah macem-macem.” Padahal kalau soal duit sih bukan masalah, secara PNS zaman ORBA yang bisa dapet amplop tanpa batas.

Akhir saya masa remaja nggak dipake buat build skill, cuma abis buat hal-hal nggak jelas dan nonton TV saja.

Investasi VS Asal Berkembang biak

Bagi Old Money dan Rich Dad Poor Dad family, punya anak adalah investasi jadi mereka tahu kenapa punya anak dan kenapa saya punya tiga atau dua anak saja. Beda sama Bokap dan Nyokap dengan empat anak tapi, nggak tahu kenapa punya empat anak? Karena Mindset ‘asal dikasih saja’ tanpa memikirkan bahwa anak adalah investasi masa depan, maka otak kudu muter apakah saya bisa invest waktu, tenaga dan uang.

Investasi Waktu

Old money juga Rich Dad dan Poor Dad family mengerti akan investasi sebab, meng-invest waktu untuk anak sama saja mendidik anak itu. Old Money nggak segan-segan ngajarin anaknya gimana mempertahankan bisnis, dibawa ke perusahaan dan dikasih tahu segala hal yang harus ditangani serta dikenalkan pada relasi bisnis.

Rich Dad dan Poor Dad family, akan selalu datang setiap kali si anak punya event. Misalkan si anak les music maka pas resital seluruh keluarga bakal nonton, selain itu Rich Dad dan Poor Dad family cenderung mempunyai high quality time bagi keluarganya.

Terus Bokap sama Nyokap PNS saya gimana? Punya empat anak tapi, nggak pernah invest waktu. Mereka cuma invest tenaga dan uang saja. Padahal PNS zaman orba loh yang jam empat sore bahkan kurang sudah nongkrong di rumah.

Nggak ada niat buat  invest waktu. Misalkan saya ada acara di sekolah, mereka nggak minat tuh buat nonton atau sekadar anterin ke sekolah. Ada pertandingan bola di sekolah dan saya masuk tim, mereka juga nggak minat datang ke sekolah buat nonton. Padahal di rumah ngapain? Nggak  ada kerjaan, cuma nonton TV doang sama molor. Dulu saking kesalnya, Bokap pernah saya counter  “Ngapain punya anak banyak?” Ujungnya setiap ada cara dapet duit 50 rebu tapi, tetep tuh dia nggak anterin atau nonton.

Makanya, pelajaran punya keluarga tuh bukan asal punya saja bukan, yang penting kimpoi terus bisa pamer dan shared via medsos. Tapi harus bisa invest waktu, tenaga dan uang buat build kualitas bukan sekadar kuantitas. Kalau tanya sekarang gimana keadaan keluarga? Silahkan buka link di bawah.

Baca Ini Dong : Satu Keluarga Pengangguran Pemalas


srusuut
kudanil.la
tien212700
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.3K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan