si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Mengenal Sepak Terjang Mi-17, Helikopter TNI AD Yang Jatuh di Kendal (Jawa Tengah)
Dunia militer Indonesia kembali berduka, tatkala helikopter Mi-17 milik TNI AD kembali memakan korban. Helikopter tersebut jatuh didaerah industri di Kendal, Jawa Tengah. Dalam kecelakaan ini, 4 orang perwira TNI AD gugur dalam tugasnya. Sementara 5 lainnya mengalami luka ringan sampai berat, kejadian ini terjadi Sabtu, 6 Juni 2020 kemarin.


Kecelakaan ini mengingatkan kita akan kejadian serupa, yang menimpa Mi-17 di Papua pada 28 Juni 2019 kemarin. Dan pesawat yang jatuh di Papua itu, baru ditemukan pada 15 Februari 2020 kemarin, dengan 12 orang jasad para anggota TNI.


Tentu ini harus jadi evaluasi pemerintah, untuk kejadian di Kendal sendiri. Pesawat tersebut sedang dalam misi pelatihan bagi para calon penerbang dari TNI AD, tapi naas heli itu malah jatuh dan terbakar. Kali ini ane akan membahas bagaimana spesifikasi helikopter milik TNI AD ini. Seperti biasa, sebelum masuk ke episode inti, kita akan mulai dulu dari sejarah awal terciptanya si Mi-17.





Sumber



SEJARAH


Mi-17 sendiri pada awalnya diciptakan karena terinspirasi dari model Mi-8, yang lebih dulu ada. Mi-17 dipasangi mesin berkode TV3-117MT yang berkapasitas lebih besar dari milik Mi-8, mesin ini mampu menghasilkan tenaga mencapai 2.100 hp. Selain itu pada seri terbaru ini, badan helikopter dirancang untuk membawa muatan lebih berat.


Mi-8 sendiri awalnya dirancang oleh Uni Soviet mulai tahun 1961, helikopter ini masuk kategori kelas menengah. Helikopter ini selanjutnya diproduksi oleh Rusia sampai sekarang. Peran utamanya sebagai helikopter angkut, selain itu juga dikenal sebagai helikopter bersenjata, dan sebagai pengintai. Mi-8 sendiri mulai diperkenalkan mulai tahun 1967.


Desain helikopter ini awalnya dikembangkan Biro Desain Mil milik Rusia, sementara produksinya dilakukan oleh produsen helikopter terbesar dunia asal Rusia, Kazan Helicopter Plant (KHP). Keduanya termasuk anak perusahaan dari Russian Helicopter. Selain itu Mi-8 juga diproduksi oleh Ulan-Ude Aviaton Plant, Ulan-Ude merupakan nama ibukota Republik Buryatia diwilayah Siberia Timur. Yang secara geografi, sampai saat ini masih menjadi bagian dari Rusia.




Desain awal terinspirasi dari Mi-8 ini.

Sumber



Penamaan Mi-17 adalah untuk versi ekspor, di Rusia sendiri, Mi-17 lebih akrab dipanggil sebagai Mi-8MT. Secara umum spesifikasi Mi-17 sebagai berikut, memiliki panjang rotor 25,4 meter dan panjang badannya 18,4 meter. Sedangkan tingginya mencapai 5,7 meter.


Diameter rotor utama 21,3 meter dan diameter ekor rotornya 3,9 meter. Kecepatan maksimum helikopter ini, mencapai 250 km/jam. Untuk Mi-17 mulai diperkenalkan pertama kali tahun 1975, dan masih aktif diproduksi sampai sekarang. FYI yang dimaksud rotor disini adalah bagian yang berputar dalam mesin, dirancang untuk menggerakkan bagian dalam mesin.


Helikopter biasanya memiliki dua buah rotor, yang punya tugas berbeda. Rotor besar bertugas untuk memutar baling-baling utama, yang letaknya di bagian atas helikopter. Sedangkan rotor kecil bertugas untuk memutar baling-baling yang lebih kecil, biasanya ada di bagian ekor helikopter.



Rotor utama, tepat dibawah baling-baling.

Sumber





Rotor pada ekor seperti ini.

Sumber





Spesifikasi Mi-17 V5 Yang Digunakan Oleh TNI AD


Helikopter yang digunakan oleh TNI AD, termasuk yang jatuh kemarin di Kendal adalah tipe Mi-17 V5. Di Rusia helikopter ini dinamai Mi-8MT V5, Mi-17 V5 dirancang untuk kebutuhan kargo pada awalnya. Merupakan helikopter angkut yang canggih di dunia, dapat digunakan dalam pengangkutan pasukan dan senjata, misi pengawalan, patroli, dan misi pencarian dan penyelamatan (SAR).


Mi-17 V5 adalah penerus dari Mi-8, helikopter ini mempertahankan karakteristik pendahulunya. Dan dapat terbang di berbagai kondisi seperti wilayah pegunungan yang tinggi, hutan pedalaman, serta padang pasir. Didukung dengan kabin besar, helikopter ini menawarkan luas lantai 12,5 m² dan luas kabinnya keseluruhan adalah 23 m².




Mi-17 milik TNI AD.

Sumber



Selain itu helikopter ini juga bisa difungsikan sebagai ambulance darurat, dimana luasnya kabin helikopter ini mampu menampung 12 tempat tidur. Untuk merawat prajurit TNI dan warga sipil yang terluka, atau yang sedang sakit. Sementara itu pintu di sisi kanan dibagian belakang dibuat khusus, difungsikan untuk masuk dan keluarnya pasukan serta kargo secara cepat. Helikopter ini juga dilengkapi pintu geser yang sudah diperluas, ditambah parasut, lampu sorot, dan sistem pengapungan darurat.


Helikopter ini memiliki berat lepas landas 13.000 kg, dapat mengangkut 36 orang (termasuk pilot, co pilot, dan satu insinyur penerbang.). Tipe ini juga dilengkapi kokpit kaca termasuk empat layar multifungsi (MFD), peralatan penglihatan malam hari, radar
cuaca, dan sistem autopilot. Kokpit canggih seperti ini bisa mengurangi beban kerja pilot.




Senjata Dan Mesin Yang Digunakan Mi-17 V5


Meski dirancang untuk kebutuhan kargo dan pengangkut pasukan, namun pabrikan asal Rusia tidak main-main dalam menaruh persenjataan pada helikopter ciptaan mereka. Mi-17 V5 dilengkapi dengan rudal Shturm-V, roket S-8, senapan mesin 23 mm, serta senapan mesin PKT, dan ditambah senjata mesin AKM.


Persenjataan ini memungkinkan kru untuk menembak musuh dari udara. Target bergerak dan tidak bergerak, menjadi sasaran empuk bagi tipe ini. Mulai dari kendaraan lapis baja, dan pos pertahanan milik musuh. Yang lebih hebat lagi, kokpit dan komponen vital helikopter V5 dilindungi oleh pelat lapis baja. Posisi senapan mesin dibelakang pun juga dilengkapi dengan pelat lapis baja, untuk melindungi sang penembak.


Helikopter ini juga bisa mengangkut bom dengan beban hingga 500 kilogram, namun tidak semua amunisi dan bom yang dibawa bisa digunakan secara bersamaan. Helikopter MI-17 diklaim aman ketika digunakan saat peperangan, karena kaca kokpitnya memiliki jarak pandang yang baik untuk memberikan pengamatan daerah yang lebih luas.




Ruang kokpit Mi-17 V5.

Sumber






Helikopter Mi-17 V5 milik Kazakhstan.

Sumber



Helikopter ini menggabungkan mesin tipe infrared (IR), dispenser suar, dan jammer. Mesin milik V5 dulunya berkode TV3-117VM, mampu mengeluarkan tenaga maksimum 2.100 hp. Sedangkan versi terbaru mesin yang diupgrade memiliki kode VK-2500, menyediakan tenaga maksimum mencapai 2.700 hp.


VK-2500 adalah versi upgrade dari keluarga mesin TV3-117VM, dilengkapi dengan sistem kontrol digital disebut juga sebagai FADEC. Mi-17 V5 memiliki kecepatan maksimum 250 km/ jam, dilengkapi dengan dua tangki bahan bakar tambahan. Dapat terbang pada ketinggian maksimum 6.000 m. Versi terbaru dari Mi-17 ini juga sempat diekspor ke China dan Venezuela, untuk digunakan di daerah pegunungan tinggi.




Sempat digunakan PBB dalam misi kemanusiaan.

Sumber



Selain itu, helikopter ini juga menjadi pilihan favorit yang digunakan dalam misi kemanusiaan internasional PBB. Secara keseluruhan, ada lebih dari 10 varian dari keluarga Mi-17 yang dipasarkan. Beberapa varian itu adalah : Mi-8 AMT (versi sipil tanpa senjata)
Mi-8AMT (Sh) (buatan Ulan-Ude), Mi-8MT , Mi-8T, Mi-8MTV V5 (yang dipakai TNI AD), Mi-17PG, Mi-17PI, Mi-17PP, Mi-17 Hip-H, Mi-17AE (Versi SAR dan evakuasi medis milik Polandia)
Mi-17Z 2, Mi-18
, Mi-19, Mi-19R, Mi-171, Mi-172.



Untuk Indonesia sendiri, saat ini memiliki 16 helikopter Mi-17, 12 unit memperkuat Skadron Udara 31/Serbu yang bermarkas di Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah. Sekarang tinggal 14 unit saja, setelah satu heli jatuh di Papua dan satunya lagi jatuh Sabtu kemarin (6/6/2020) di Kendal.




Helikopter Paling Banyak Digunakan di Dunia


Mi-17 bersama sang saudara tuanya Mi-8, saat ini menjadi helikopter yang paling banyak digunakan di dunia saat ini. Jika penjualan kedua tipe ini dikalkulasikan, maka helikopter ini menempati urutan ketiga didunia, sebagai helikopter yang paling laris dan paling banyak digunakan.


Saat ini Angkatan Udara India, adalah salah satu skuadron tempur udara yang paling banyak menggunakan Mi-17 ini diseluruh dunia. Di Asia Tenggara sendiri, Mi-17 juga digunakan oleh beberapa negara. Antara lain digunakan oleh Malaysia, Myanmar, Kamboja, dan Laos.


Saat ini, total sudah 50 negara yang menggunakan kedua tipe ini baik tipe Mi-17 maupun Mi-8 sendiri. Termasuk Indonesia didalamnya, di tanah air sendiri. Tipe yang banyak digunakan adalah Mi-17 V5, sebagai kendaraan logistik yang mumpuni digunakan untuk mengirim bantuan pada korban bencana alam, maupun digunakan mengirim logistik dipedalaman Papua.




Mi-17 milik Rusia Air Force.

Sumber



Khusus bagi TNI AD, selain untuk tugas militer. Helikopter ini juga digunakan sebagai sarana latihan, bagi para calon penerbang di Angkatan Darat. Helikopter ini juga digunakan untuk misi pengiriman logistik diwilayah Papua, dipedalaman yang sulit dijangkau dengan akses darat. Mi-17 V5 adalah pahlawan bagi masyarakat dipedalaman Papua, sayangnya helikopter ini sekarang menjadi mimpi buruk bagi TNI AD.


Rentetan kejadian buruk menimpa helikopter yang terkenal tangguh ini, Juni 2019 jatuh di Papua. Setahun kemudian helikopter ini jatuh di Kendal, mirisnya kejadian terakhir malah terjadi saat helikopter ini digunakan untuk pelatihan para calon penerbang.




Mi-17 TNI.

Sumber



Salah satu yang gugur dalam jatuhnya M-17 V5 kemarin, adalah penerbang sekaligus instruktur penerbang terbaik yang dimiliki TNI AD saat ini. Sangat sedikit instruktur sekaligus penerbang berpengalaman yang dimiliki TNI AD, tentu hal ini merupakan kehilangan besar bagi TNI AD.


Pelatih penerbang yang gugur itu adalah Kapten CPN I Kadek Udi Suardiasa, putra daerah Bali ini dikenal sebagai pelatih penerbang yang sukses mengorbitkan penerbang handal. Khususnya penerbang helikopter, jam terbang yang dimilikinya sudah mencapai ribuan jam terbang. Membuatnya ditunjuk sebagai pelatih penerbang di TNI AD.


Seorang penerbang pelatih memang memiliki resiko besar, setiap misinya dia bertaruh nyawa. Walaupun hanya melatih dan tidak sampai berperang, tapi yang dia latih adalah seorang calon penerbang. Resiko kegagalan dalam proses latihan, menjadi bagian yang dihadapi almarhum semasa tugasnya. Tentu beliau sudah mengetahui bagaiamana konsekuensinya, sayangnya dia mengalami resiko paling besar dalam karir penerbangannya. Beliau harus berkorban nyawa pada tugas yang sudah biasa menjadi makanan sehari-harinya.




Saat jatuh di Kendal

Sumber



Tentu pemerintah dan TNI harus mengevaluasi hal ini, bagaimana bisa helikopter dengan reputasi yang cukup baik ini. Malah seringkali bernasib naas di republik ini, baik saat bertugas maupun saat latihan. Padahal heli ini dirancang khusus untuk wilayah tropis, dan diklaim handal untuk masuk pedalaman hutan maupun medan pegunungan tinggi.


Sebelum jatuh heli itu sudah dicek dua kali, dan hasilnya pun baik dan laik terbang. Namun belum diketahui secara pasti, apa penyebab helikopter TNI AD tersebut sampai jatuh. Semoga kedepan tidak ada lagi prajurit yang gugur dalam setiap latihan terbangnya, karena pikiran dan tenaga mereka masih dibutuhkan republik ini.


Semoga para prajurit yang gugur dalam kecelakaan kemarin diampuni seluruh dosa-dosanya dan diterima amal kebaikannya, serta ditempatkan ditempat terbaik, disisi Tuhan Yang Maha Esa.


Duka TNI ditengah pandemi emoticon-rose




Referensi: 1.2.3.4.5.6.7
Iluatrasi: google image dan blog militer
Diubah oleh si.matamalaikat 08-06-2020 06:47
monicamey
orgbekasi67
tien212700
tien212700 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
5.9K
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan