hvzalfAvatar border
TS
hvzalf 
Menentang Rasisme, Ini Tokoh Dunia yang Berjuang Melawannya, Siapa Saja?


gambar

Sikap rasis sepertinya masih terus terjadi hingga sampai saat ini. Meski zaman sudah semakin canggih namun kasus rasisme yang menimpa sebagian ras kerap kali ditemukan. Baru-baru ini, Amerika Serikat yang terkenal dengan negara adidaya mengalami kerusuhan besar hingga membuat pemerintahnya mengerahkan pasukan keamanan untuk menghadapi para demonstran yang jumlahnya sangat banyak. Protes secara besar-besaran itu dipicu karena kematian George Floyd yang merenggang nyawa di tangan polisi. Saat itu Floyd kehabisan napas setelah lehernya diinjak dengan lutut oleh pihak keamanan bernama Derek Chauvin. Insiden mengenaskan itu terjadi karena George Floyd saat itu dituduh memakai uang palsu saat membayar belanjaannya di sebuah toko swalayan.

Setelah kematian George Floyd tersebut membuat seluruh dunia mengecamnya. Kemudian para demonstran menuntut keadilan dan stop rasis terhadap ras berkulit hitam. Dari kasus ini, kita bisa mengambil sebuah pelajaran bahwa tindakan rasisme itu harus dihilangkan, sebab hanya akan membuat perpecahan di antara sesama manusia. Dan pastinya masalah baru akan selalu muncul.



gambar

Perjalanan sikap rasisme ini sudah ada sejak dahulu, hingga muncullah beberapa tokoh dunia yang sangat menentang dan tak pernah takut untuk melawan agar rasisme tak menjadi akar masalah kehidupan. Siapa saja tokoh dunia tersebut? Berikut informasinya!

1. Miklukho-Maklay



gambar

Saat itu, rasisme dibenarkan ilmu pengetahuan. Konsep tersebut dipelopori oleh Samuel Morton seorang ilmuwan dari Amerika Serikat yang tak lain juga merupakan ilmuwan. Karena pernyataannya, ia disebut sebagai "Bapak Rasisme Ilmiah". Melalui pendekatan ilmiah, Samuel Morton mulai melakukan penelitian dengan mengumpulkan tengkorak orang yang telah meninggal. Hasil dari penelitiannya ia berkesimpulan bahwa ras kaukasoid yang tak lain bagian dari rasnya adalah ras tertinggi yang berhak memerintah atas ras lainnya. Hal itu dikarenakan perbedaan tempurung otak mempengaruhi kecerdasan manusia. Dan ras kulit putih memiliki tempurung yang lebih besar. Teori dari Samuel Morton ini kemudian diterima kebanyakan orang pada zamannya. Hingga terjadilah perbudakan,

Hingga muncullah Miklukho-Maklay yang sangat menentang teori rasisme ilmiah. Ia lahir di Novgorod, Rusia, pada 1846. Milukho-Maklay menempuh pendidikan sebagai mahasiswa dan mengambil jurusan ilmu hewan di Universitas Jena, kemudia belajar ilmu humaniora di Heidelberg, serta ilmu kedokteran di Leipzig. Saat itu juga ia di bawah pendidikan seorang guru besar bernama Ernst Haeckel.



gambar

Pandangannya terhadap humanis, membawa Milukho-Maklay berkampanye dalam menentang perbudakan dan melawan blackbirding

Perjuangannya melawan sikap rasisme terus berlanjut saat ia ditugaskan di Papua Nugini. Tidak hanya mendapatkan informasi tentang perbudakan, ia juga melihat langsung ketika Belanda dengan secara paksa mengambil masyarakat Papua untuk dijadikan budak lalu dijual ke Hindia-Belanda di barat. Sebagai seorang ilmuwan, ia mengirimkan surat kepada pemangku kebijakan di Australia dan Hindia-Belanda. Tak sampai di situ, ia juga mengirimkan surat agar memberikan status Protektorat kepada Papua bagian timur dan kepulauan Palau.

Walau usahanya tidak semua berhasil, namun pemerintah Hindia-Belanda menyetujui untuk memeriksa lalu-lintas perdagangan budak yang melalui Ternate-Tidore. Kemudian ia kembali ke Rusia untuk mempresentasikan hasil penelitiannya. Di tempat kelahirannya kondisi kesehatan Milukho-Maklay terus menurun. Hingga ia meninggal di usia terbilang muda yakni 41 tahun.

2. Rosa Parks



gambar

Pejuang anti rasisme selanjutnya ialah seorang wanita bernama Rosa Parks. Ia lahir di Tuskegee, Alabama, pada 4 Februari 1913. Sejak kecil dirinya sudah mengalami sikap rasis oleh orang-orang sekitarnya yang memiliki ras putih. Dulu, di Amerika masih diterapkannya sebuah aturan segregasi ras yang berarti adanya pemisahan soal fasilitas dan jasa dilihat berdasarkan ras.

Rosa Parks yang memiliki nama lengkap Rosa Louise McCauley itu memiliki masa kanak-kanak yang kelam. Ia menjadi korban diskriminasi rasial dan aktivisme untuk kesetaraan. Saat dirinya masih mengenyam pendidikan sekolah dasar misalnya, ia kerap menemui kekurangan fasilitas yang memadai saat belajar. Ditambah lagi anak-anak seusianya dulu yang keturunan Afrika-Amerika harus berjalan kaki setiap pergi sekolah. Sedangkan bus dan gedung hanya diperuntukkan bagi kaum ras putih.



gambar

Kemudian, pada usia 11 tahun ia harus pindah ke Montgomery, Alabama dan melanjutkan pendidikan di Montgomery Industrial School for Girls. Sayangnya, ia harus berhenti sekolah ketika ibu dan neneknya sakit. Ketika itu Rosa Parks baru saja meneruskan belajarnya di Alabama State Teacher's College High School. Dan dengan terpaksa ia menjadi buruh pabrik baju di daerahnya.

Takdir menemukannya kepada jodoh dengan seorang laki-laki bernama Raymond Parks, seorang tukang cukur sekaligus anggota aktif National Association for Advancement of Coloured People (NAACP), saat itu usia Rosa baru 19 tahun. Nampaknya sang suami mengizinkannya kembali belajar hingga ia meraih gelar sekolah menengahnya pada tahun 1933. Setelah menamatkan sekolahnya, ia terlibat aktif dalam masalah hak sipil dan bergabung dengan NAACP pada 1942.



gambar

Rosa Parks terlahir menjadi wanita yang tak pernah menyerah, mentalnya begitu kuat. Pada Kamis, 1 Desember 1955 ia harus menerima konsekuensi atas perlawanannya terhadap rasisme. Saat itu, aturan segregasi ras masih berlaku. Rosa Parks yang sehari-harinya pulang-pergi dengan menaiki bus harus mengalami insiden yang membuatnya ditahan oleh pihak kepolisian. Bus yang ditumpangi Rosa Parks ketika itu sudah penuh, dan sang supir melihat beberapa orang ras putih berdiri. Supir segera menghentikan busnya dan meminta kepada empat penumpang berkulit hitam agar menyerahkan kursi mereka. Ketiga orang tersebut langsung menyerahkan tempat duduknya, dan tidak bagi Rosa. Lantas terjadilah perdebatan antara dirinya dan sang supir. Hingga pihak kepolisian langsung turun tangan dan membawa Rosa Parks untuk ditahan.

Kabar penangkapan Rosa Parks menyebar secara cepat. Hingga muncullah ide yang diprakarsai NAACP untuk memboikot bus kota Montgomery. Dan aksi itu berlanjut hingga 381 hari lamanya. Akibatnya pada Pada 13 November 1956, Mahkamah Agung memutuskan penerapan hukum segregasi di bus tidak konstitusional dan keputusan itu menandakan boikot secara resmi berakhir pada 20 Desember 1956. Keberhasilan boikot itu menjadi pil pahit bagi Rosa Parks sebab ia dan suaminya harus kehilangan pekerjaan.



gambar

Kemudian ia pindah ke Detroit Michigan dan bekerja sebagai sekretaris dan resepsionis kantor kongres AS John Conyer. Pada kisar tahun 1977-1979 ia harus kehilangan anak, suami, dan ibunya karena meninggal. Setelah itu, menggandeng kawan lamanya, Elaine Eason Steele, Rosa mendirikan Rosa and Raymond Parks Institute for Self-Development pada 1987 yang bertujuan untuk memperkenalkan anak muda pada hak sipil.

Pada tahun 1999 ia diberikan anugerah piagam penghormatan kongres yang merupakan bentuk penghormatan tertinggi di Amerika Serikat untuk warga sipil. Rosa Parks meninggal pada usia 92 tahun, 24 Oktober 2005, di apartemennya di Detroit.

3. Martin Luther King Jr



gambar

Lahir dengan nama Michael Luther King Jr pada 15 Januari 1929 di Atlanta, Georgia, AS. Namanya menjadi besar ketika dirinya terpilih sebagai pemimpin Konferensi Kepemimpinan Kristen Selatan (SCLC) yang saat itu vokal sekali melakukan perlawanan agar ras kulit hitam di Amerika mendapatkan hak mereka.

Martin Luther King Jr adalah seorang anak dari ayah bernama Martin Luther King Sr yang juga seorang pendeta, dan ibu Alberta Williams King yang merupakan keturunan Afrika-Amerika. Walaupun tumbuh dari ayah pendeta, dirinya tetap saja mengalami tindakan rasis.



gambar

Rasisme yang pertama kali diterimanya ialah ketika Martin Luther King Jr tak diperbolehkan oleh orangtua temannya bermain dengan anaknya dikarenakan perbedaan ras. Kemdian ia mengenyam pendidikan sekolah menengah di Booker T Washington, Atlanta. Saat itu, bakatnya menjadi seorang orator terlihat sekali hingga tak jarang dirinya ikut kompetisi debat.

Ia pun lulus dari sekolah menengah dan melanjutkan belajar di Perguruan Tinggi Morehouse di usia 15 tahun. Kemudian gelar sarjana sosiologinya diperoleh di sekolah seminari teologi Crozer di Pennsylvania. Tak sampai di situ, ia kembali kuliah Universitas Boston.



gambar

Tepat pada 1953 ia dipertemukan jodoh dan menikah dengan Coretta Scott dan memiliki empat orang anak. 2 tahun berselang ia berhasil meraih gelar doktornya. Di tahun itu pula, bersama Rosa Parks ia ikut ambil bagian dalam boikot bus Montgomery. King Jr didaulat sebagai pemimpin aksi karena kehebatannya dalam berbicara. Perjuangannya selama 1 tahun lebih itu dirinya mendapat banyak sekali teror dan ancaman. Perjuangannya berhasil ketika aturan segregasi dicabut. Dan kemudian Marthin Luther King Jr mendirikan Konferensi Kepemimpinan Kristen Selatan (SCLC).

Tidak sampai di situ saja, pada tahun 1963 King Jr kembali berjuang melawan rasisme. Ia bergerak dan berdemonstrasi di Birmingham. Karena itulah ia harus mendekap di penjara. Di dalam masa tahanan, ia sibuk menulis. Dirinya menggambarkan apa yang telah dilakukannya dalam bentuk surat.



gambar

Nampaknya urat keberanian King Jr tak pernah habis, ia kembali membuat akasi demonstrasi pada 28 Agustus 1963 yang mana saat itu diikuti oleh sekirar 200.000 orang. Ia berpidato bahwa suatu hari orang-orang AS akan bersaudara tanpa melihat warna kulit. Lagi-lagi aksinya membuahkan hasil, pada 1964, Undang-undang Hak Sipil 1964 diloloskan pemerintah federal. Undang-undang tersebut menyatakan melarang adanya diskriminasi rasial di fasilitas milik publik. Dan di tahun itu pula Martin Luther King Jr menerima penghargaan Nobel Perdamaian.

Walaupun undang-undang telah disahkan, tapi dalam hal pelaksanaan dinilai sangat lambat sekali. Hingga 4 tahun kemudian, aksi pemogokan terjadi yang dilakukan oleh para pekerja sanitasi di Memphis. Di sana, Martin Luther King Jr berpidato. Tragis, sehari setelahnya ia harus ditembak mati oleh James Earl Ray. Tersangka pembunuhan King Jr dijatuhi hukuman selama 99 tahun. Di tahun 1999 sang pembunuh Martin Luther King Jr meninggal.

4. Nelson Mandela



gambar

Siapa yang tak kenal tokoh dunia satu ini. Namanya begitu populer, selain sebagai presiden Afrika Selatan pertama yang berkulit hitam, ia pun menjadi pejuang perlawanan atas sistem apartheid.

Nelson Rolihlahla Mandela lahir di sebuah desa bernama Mvezo pada 18 Juli 1918. Ayahnya bernama Nkosi Mphakanyiswa Gadla Mandela juga kepala desa dan anggota keluarga dari suku Thembu yang berbicara bahasa Xhosa. Sementara ibunya bernama Nonqaphi Nosekeni.

Nelson Mandela mengenyam pendidikan di Qunu. Pemberian nama Nelson itu adalah dari gurunya yang mana hal tersebut sesuai dengan aturan sekolah agar murid diberikan nama Kristen. Kemudian ia berusaha keras sekali untuk mendapat gelar Bachelor of Arts di University College Fort Hare, namun semua itu hanyalah mimpi karena dirinya tidak selesai sebab bergabung dengan aksi protes mahasiswa. Pada tahun 1944, ia menikah dengan Evelyn Ntoko Mase yang berprofesi sebagai perawat dan dikarunia 4 orang anak. Namun, mereka harus bercerai pada tahun 1958.



gambar

Perjuangan Nelson Mandela dalam melawan rasisme di Afrika Selatan berjalan sekitar 20 tahun lamanya. Gerakan Mandela melawan tanpa kekerasan. Dirinya pun mendirikan firma hukum Mandela and Tambo yang saat itu bekerja sama dengan Oliver Tambo, rekan mahasiswanya di Fort Hare. Organisasi bentukannya tersebut memberikan pelayanan hukum secara gratis dan berbiaya rendah bagi orang kulit hitam. Naas, pada 1956, Mandela dan 150 orang lainnya ditankap atas tuduhan berkhianat.

Sebenaranya di tahun 1958 ia kembali menikah dengan Winnie Madikizela dan memiliki dua anak. Lagi-lagi pernikahan itu harus terpisah pada tahun 1996. Perjuangan Mandela dalam melawan atherpaid membuatnya harus dipenjara selama seumur hidup. Selama 27 tahun ia harus mendekam di sel tahanan. Sejak November 1962 sampai Februari 1990. Hebatnya selama di dalam jeruji besi Nelson Mandela berhasil meraih gelar Sarjana Hukum melalui program korespondensi Universitas London.



gambar

Setelah bebas, pada 27 April 1994, Afrika Selatan menggelar pemilu demokratis pertama. Dan Nelson Mandela saat itu akhirnya terpilih menjadi presiden kulit hitan pertama pada 10 Mei 1994, ketika usianya 77 tahun.

Selama periode jabatannya, presiden Mandela mewujudkan perubahan aturan yakni keadilan aturan atas mayoritas kulit hitam. Pada 1996, Mandela menandatangani undang-undang konstitusi baru untuk negara, yaitu mendirikan pemerintahan pusat yang kuat, dan menjamin hak-hak minoritas serta kebebasan berekspresi.



gambar

Setelah menjabat sebagai presiden, dirinya terus bekerja pada Nelson Mandela Children's Fund yang juga ia dirikan pada 1995. Selain itu, Nelson juga membentuk Yayasan Nelson Mandela dan Yayasan Mandela Rhodes.

Hingga pada 5 Desember 2013, di usia 95 tahun pejuang anti-atherpaid itu meninggal dunia di Johannesburg, Afrika Selatan.

Apapun alasannya, tindakan rasisme tidaklah dapat dibenarkan. Karena sejatinya anusia diciptakan dengan ciptaan yang paling sempurna.

Sumber :

1

2

3

4

5

6
anzelazhafira17
anon009
ushirota
ushirota dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.5K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan