dokpri

Hai agan ketemu lagi dengan thread ane. Kali ini ane bawa makanan yang udah jarang kita temui keberadaannya di tengah kita, khususnya daerah Jawa Tengah.

Makanan ini punya banyak sebutan, diantaranya; nasi karak, nasi cengkaruk, atau nasi aking. Ada yang pernah denger gansis ma kuliner satu ini?

Yaps, yang jawab olahan dari nasi sisa yang dikeringkan, Gansis betul sekali. Makanan berbahan nasi kering yang penuh kearifan lokal ini sekarang udah langka, tergeser oleh menjamurnya makanan-makanan kekinian atau cepat saji.

Barangkali juga generasi zaman now udah enggak pernah tahu dengan kuliner satu ini. Selain jarang dibikin karena sedikit peminatnya, juga karena proses pembuatannya yang ribet, kuliner ini juga kurang familiar di telinga anak-anak muda.

Untuk mengolah nasi ini butuh beberapa tahapan seperti merendam, mencampur dengan kelapa, menanak dengan sistem karu, juga harus memakai air kapur sirih untuk mengempukkan nasinya.

Meski terlihat sederhana, nasi ini sangat baik untuk yang sedang diet karena sifatnya yang mudah mengenyangkan. Rasanya yang gurih dari parutan kelapa yang dicampur dengan nasi akingnya, sangat cocok dipadukan dengan lauk ikan teri, ikan asin dan sambal tomat.

Dijamin agan sista bakal nambah dan nambah lagi joka sudah makan ini, walau makan sedikit aja udah terasa kenyang. Biasanya pembuat nasi aking ini orang-orang yang udah tua, sebab mereka terkenal dengan ketelatenannya.

Nasi ini tidak masak sempurna jika hanya diolah memakai alat modern seperti rice cooker. Jadi harus benar-benar dikaru berulang agar nasinya bisa empuk dan enak saat digigit.

Gimana, gansis, udah ada yang bisa bayangin rasanya belum? Atau mungkin ada yang kangen juga ma kuliner satu ini?

Moga bermanfaat, ya, gansis. Jangan malu makan olahan tradisional yang penuh kearifan budaya lokal. Rasanya enggak kalah, kok, sama kuliner mahal yang dijual di restoran.

Selamat mencoba gansis. Siapa tahu entar ada yang kepikiran untuk membuka bisnis dengan bahan dasar nasi aking biar naik kelas lagi di kalangan generasi milenial ini.

Sumber : opini pribadi
referensi baca sini