

TS
IwanSepti
Siapkan Energi Untuk Sambut New Normal
Pemerintah Indonesia melalui Juru Bicara Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat harus menjaga produktivitas di tengah pandemi virus corona COVID-19 dengan tatanan baru yang disebut new normal.

Menurutnya, tatanan baru ini perlu ada sebab hingga kini belum ditemukan vaksin definitif dengan standar internasional untuk pengobatan virus corona. Para ahli masih bekerja keras untuk mengembangkan dan menemukan vaksin agar bisa segera digunakan untuk pengendalian pandemi COVID-19.
Untuk merealisasikan skenario new normal, saat ini pemerintah telah menggandeng seluruh pihak terkait termasuk tokoh masyarakat, para ahli dan para pakar untuk merumuskan protokol atau SOP untuk memastikan masyarakat dapat beraktivitas kembali, tetapi tetap aman dari COVID-19.
Tidak terkecuali di sektor bisnis, salah satunya suplai listrik. Direktur Utama (Dirut) PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Iwan Agung Firstantara memastikan 35 unit pembangkit yang dioperasikan PT PJB berada dalam kondisi optimal menjelang pemberlakuan fase "new normal", pasca penerapan program Pembatasan Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah.

Menyusul rencana pemberlakuan fase "new normal", Iwan Agung bilang, jajaran PT PJB pun telah menyiapkan sejumlah skenario untuk menjamin pasokan listrik ke PLN yang nantinya didistibusikan ke masyarakat bisa berlangsung aman.
"Skenarionya bisa berupa pengonsentrasian pasokan dari beberapa pembangkit yang Kami operasikan ke beberapa daerah yang akan memberlakukan fase "new normal". Bisa juga dengan skenario pada umumnya atau sebelum program PSBB," ujar Dirut PT PJB, Iwan Agung Firstantara melalui keterangan tertulisnya, Senin (8/6/2020).
Seperti yang diketahui, sejumlah Pemerintah Daerah (Pemda) mulai mengkaji adanya pelonggaran program PSBB dan mulai mengujicoba fase "new normal" atau normal baru pasca hampir 3 bulan menerapakan program PSBB. Adanya uji coba penerapan fase "new normal" ini, tentu saja akan mempengaruhi pola konsumsi listrik masyarakat dari yang sebelumnya menerapkan kerja dari rumah dan mulai kembali melakukan aktivitas di kantor atau pusat niaga.
Berangkat dari hal tersebut, Iwan Agung pun memastikan bahwa jajaran PT PJB siap untuk mendukung keputusan pemerintah dengan menjamin ketersedian pasokan listrik ke masyarakat pada saat penerapan fase "new normal".
"Sebagai anak usaha PLN di bidang penyediaan tenaga listrik, PT PJB akan senantiasa menjamin pasokan ke masyarakat. Hal ini dikarenakan pasokan listrik mengambil peranan penting baik itu di masa PSBB atau bahkan di fase new normal," imbuh Dirut PT PJB ini.
Sebagai Informasi, dalam rangka menekan dampak negatif pandemi virus Corona atau Covid 19 PT PJB telah memberikan bantuan ke sejumlah daerah dan masyarakat yang berada di sekitar area pembangkit. Belum lama ini, PT PJB telah mengirimkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) berupa APD Hazmat 150 buah, masker bedah medis 2500 buah, Sarung Tangan Medis 1500 set, dan juga Cairan Handsanitizer 80 Liter ke jajaran Pemda Kabupaten Purwakarta.
Tak hanya, PT PJB bersama asosiasinya juga telah memberikan bantuan senilai Rp10 miliar yang disalurkan melalui Yayasan BUMN Untuk Negeri yang mana akan didistribusikan ke beberapa rumah sakit penanganan pandemi Covid 19 milik BUMN.
Dirut PT PJB mengatakan, adanya bantuan ini merupakan komitmen PT PJB dalam rangka membantu penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.
"Ini karena penanganan pandemi Covid-19 ini bukan hanya tugas pemerintah. Melainkan tugas kita bersama sebagai anggota masyarakat," tutup Dirut PT PJB.
Saat ini, sebanyak 35 unit pembangkit yang dioperasikan PT PJB tersebar di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari ujung barat yakni PLTG Arun dan di ujung timur PLTU Tidore. Adapun total kapasitas pembangkit PT PJB yang terpasang mencapai 20.939 Megawatt (MW).

Menurutnya, tatanan baru ini perlu ada sebab hingga kini belum ditemukan vaksin definitif dengan standar internasional untuk pengobatan virus corona. Para ahli masih bekerja keras untuk mengembangkan dan menemukan vaksin agar bisa segera digunakan untuk pengendalian pandemi COVID-19.
Untuk merealisasikan skenario new normal, saat ini pemerintah telah menggandeng seluruh pihak terkait termasuk tokoh masyarakat, para ahli dan para pakar untuk merumuskan protokol atau SOP untuk memastikan masyarakat dapat beraktivitas kembali, tetapi tetap aman dari COVID-19.
Tidak terkecuali di sektor bisnis, salah satunya suplai listrik. Direktur Utama (Dirut) PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Iwan Agung Firstantara memastikan 35 unit pembangkit yang dioperasikan PT PJB berada dalam kondisi optimal menjelang pemberlakuan fase "new normal", pasca penerapan program Pembatasan Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah.

Menyusul rencana pemberlakuan fase "new normal", Iwan Agung bilang, jajaran PT PJB pun telah menyiapkan sejumlah skenario untuk menjamin pasokan listrik ke PLN yang nantinya didistibusikan ke masyarakat bisa berlangsung aman.
"Skenarionya bisa berupa pengonsentrasian pasokan dari beberapa pembangkit yang Kami operasikan ke beberapa daerah yang akan memberlakukan fase "new normal". Bisa juga dengan skenario pada umumnya atau sebelum program PSBB," ujar Dirut PT PJB, Iwan Agung Firstantara melalui keterangan tertulisnya, Senin (8/6/2020).
Seperti yang diketahui, sejumlah Pemerintah Daerah (Pemda) mulai mengkaji adanya pelonggaran program PSBB dan mulai mengujicoba fase "new normal" atau normal baru pasca hampir 3 bulan menerapakan program PSBB. Adanya uji coba penerapan fase "new normal" ini, tentu saja akan mempengaruhi pola konsumsi listrik masyarakat dari yang sebelumnya menerapkan kerja dari rumah dan mulai kembali melakukan aktivitas di kantor atau pusat niaga.
Berangkat dari hal tersebut, Iwan Agung pun memastikan bahwa jajaran PT PJB siap untuk mendukung keputusan pemerintah dengan menjamin ketersedian pasokan listrik ke masyarakat pada saat penerapan fase "new normal".
"Sebagai anak usaha PLN di bidang penyediaan tenaga listrik, PT PJB akan senantiasa menjamin pasokan ke masyarakat. Hal ini dikarenakan pasokan listrik mengambil peranan penting baik itu di masa PSBB atau bahkan di fase new normal," imbuh Dirut PT PJB ini.
Sebagai Informasi, dalam rangka menekan dampak negatif pandemi virus Corona atau Covid 19 PT PJB telah memberikan bantuan ke sejumlah daerah dan masyarakat yang berada di sekitar area pembangkit. Belum lama ini, PT PJB telah mengirimkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) berupa APD Hazmat 150 buah, masker bedah medis 2500 buah, Sarung Tangan Medis 1500 set, dan juga Cairan Handsanitizer 80 Liter ke jajaran Pemda Kabupaten Purwakarta.
Tak hanya, PT PJB bersama asosiasinya juga telah memberikan bantuan senilai Rp10 miliar yang disalurkan melalui Yayasan BUMN Untuk Negeri yang mana akan didistribusikan ke beberapa rumah sakit penanganan pandemi Covid 19 milik BUMN.
Dirut PT PJB mengatakan, adanya bantuan ini merupakan komitmen PT PJB dalam rangka membantu penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.
"Ini karena penanganan pandemi Covid-19 ini bukan hanya tugas pemerintah. Melainkan tugas kita bersama sebagai anggota masyarakat," tutup Dirut PT PJB.
Saat ini, sebanyak 35 unit pembangkit yang dioperasikan PT PJB tersebar di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari ujung barat yakni PLTG Arun dan di ujung timur PLTU Tidore. Adapun total kapasitas pembangkit PT PJB yang terpasang mencapai 20.939 Megawatt (MW).






nona212 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
925
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan