Agan dan Sista pasti pernah dengar, kan istilah kopi pencegah step atau kejang? Menurut orang zaman dulu, kopi merupakan obat untuk menghindari anak terkena step atau kejang. Bahkan, di zaman milenial seperti sekarang ini pun masih banyak orang yang beranggapan bahwa kopi bisa mengobati step.

Namun, bagaimana menurut medis dan ahli kesehatan? Mitos atau fakta?





Sayang sekali jika kita memberi makan anak dengan makanan kaya gizi dan zat besi, lalu kita memberi kopi maka zat besinya tidak bisa terserap. Yuk, jadi smart mom untuk si kecil, jangan percaya mitos. Sekarang zaman modern, sangat mudah menggali ilmu berdasarkan fakta.





Lalu, apakah hal tersebut benar atau tidak, kalau kopi mampu mencegah munculnya step pada bayi? Maka jawabannya adalah tidak, karena nyatanya kopi memiliki kandungan kafein yang jelas tidak baik untuk kondisi kesehatan tubuh.

Step atau kejang ini merupakan salah satu kondisi di mana lepasnya muatan listrik yang memang disebabkan oleh demam. Step atau kejang demam ini tergolong menjadi dua bagian, yakni kejang demam sederhana serta kejang demam kompleks. Biasanya kejang sederhana ini hanya akan terjadi satu kali dalam sepanjang sejarah demam. Sedangkan untuk kejang kompleks, akan terjadi lebih dari satu kali kejang dalam satu episode demam.





Karena hal inilah, si kecil tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kopi. Cara mengatasi step pada anak yang baik yaitu dengan memberikannya obat anti panas atau obat penurun panas. Kejang demam yang dialami si kecil memang bisa membuatnya mengalami suhu tubuh yang sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 40 derajat celsius. Maka dari itu, GanSist jika suhu tubuh si kecil sudah mencapai kadar yang paling tinggi, maka sebaiknya memberikan si kecil obat penurun panas, bukan malah memberikan kopi yang jelas memiliki kandungan yang akan membahayakan kesehatan si kecil. Atau kalau memang diperlukan, bisa langsung membawa si kecil ke dokter guna memperoleh penanganan yang tepat.



Para orangtua zaman dulu sangat percaya, dengan memberikan kopi akan menghindarkan anak dari step atau kejang-kejang.
ANGGAPAN JIKA MEMBERIKAN KOPI DAPAT MENGHINDARKAN ANAK DARI STEP TERNYATA HANYA MITOS, BAHKAN MALAH MEMBAHAYAKAN ANAK.

Sejauh ini belum ada penelitian ilmiah yg membenarkan anggapan tersebut.
Justru bahaya jika anak sedang step diberikan kopi, karena kopi yang diberikan ketika anak sedang kejang tidak akan masuk ke dalam pencernaan atau lambung, tetapi akan masuk ke paru-paru. Nantinya kopi tersebut akan menimbulkan reaksi yang bisa mengakibatkan peradangan di paru-paru.
Jadi, GanSist hindari pemberian kopi jika anak sedang step.

Mengonsumsi kopi dalam jumlah yang cukup memang memberikan manfaat kopi untuk kesehatan orang dewasa, tetapi bagi bayi juga balita sendiri, kopi tidak memberi manfaat yang baik. Melainkan hanya memberi risiko yang buruk terhadap bayi juga balita.

Kopi juga bisa mengurangi kinerja tubuh dalam menyerap zat besi yang ada di dalam tubuh. Sementara itu, bayi dan balita masih berada di uisa di mana mereka masih membutuhkan zat besi yang sangat tinggi. Bayi dan balita masih membutuhkan banyak zat besi yang memiliki peranan untuk pertumbuhannya, kognitif serta regenerasi sejumlah sel darah merahnya.

Jadi GanSist yuk kita berpikiran terbuka hindari memberikan kopi pada balita di bawah lima tahun.

Demikianlah thread ane mengenai penjelasan tentang kopi pada anak. Semoga bermanfaat ya Agan dan Sista.

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi Agan dan Sista yang melaksanakan. Semoga puasanya lancar.

Jangan lupa cendol, komen, dan share Thank you

Sumber opini pribadi, Hellosehat, theAsianParent, dan Nakes.

Pict dari google