Saat - saat ini di berbagai penjuru di Amerika sedang dilanda demo yang tak jarang berakhir dengan kerusuhan. Kematian seorang kulit hitam bernama George Floyd di Minneapolis saat ditangkap oleh polisi 25 Mei 2020 lalu yang menjadi pemantiknya.




Dilansir Republika.co.id, 1 juni 2020, demo tersebut sudah meledak di lebih dari 75 kota di Amerika. Tentara Garda Nasional menyampaikan bahwa sekitar 5.000 personelnya telah diaktifkan pada 15 negara bagian di sana.




Dan yang mencekam, korban jiwa mulai berjatuhan. Dilansir Sindonews.com, 5 Juni 2020, telah ada sedikitnya 13 korban jiwa pada demo di seluruh Amerika. 




Korban yang meninggal kebanyakan adalah warga - warga Afrika - Amerika. Korban pertama adalah pria bernama Calvin L Horton Jr. Ia ditembak mati di luar sebuah toko di Minneapolis, Minnesota. Sang Pemilik Toko kemudian ditangkap terkait tewasnya pria sekitar 43 tahun tersebut.

Korban tewas selanjutnya adalah pria Afrika - Amerika pemilik restoran di Louisville, Kentucky bernama David Mcatee. Pria berusia sekitar 53 tahun tersebut tewas setelah adanya suara tembakan dan petugas mengeluarkan tembakan ke arah kerumunan.

Di St Louis, Missouri seorang pensiunan polisi bernama David Dorn juga tewas akibat ditembak seseorang. Pria berumur 77 tahun tersebut ditemukan tak bernyawa di luar toko yang dijaganya pada saat ada kekerasaan dan penjarahan puluhan toko di kota itu.

Lalu seorang polisi bernama Dave Patrick Underwood juga tewas saat memberikan pengamanan pada Gedung Pengadilan di Oakland, California. Pria sekitar 53 tahun tersebut tewas oleh tembakan orang tak dikenal dari sebuah mobil.

Sedang di Indianapolis, Indiana dalam satu malam ada dua kematian sekaligus. Kematian itu menimpa seorang berusia 38 dan 18 tahun. Pria yang kemudian diketahui bernama Chris Beaty dan pria belasan tahun tersebut ditembak mati Sabtu malam, saat dimana kerusuhan dan kekerasan melanda kota.

Di Davenport, Iowa ada dua kematian yang dikaitkan dengan kerusuhan. Salah seorangnya perempuan bernama Italia Kelly 22 tahun. Kelly terkena peluru saat naik mobil dengan temannya. Saat itu ia akan meninggalkan Wallmart ketika unjuk rasa mulai tak terkendali. Satu orang yang lain tewas pada tempat terpisah, identitasnya belum dirilis. Ia tewas di dekat polisi yang terluka karena sempat tembak menembak dengan sekelompok orang yang menyergap polisi.

Di Omaha, Nebraska seorang Afrika - Amerika bernama James Shurlock juga tewas pada saat kerusuhan meletus pada sebuah bar. Pria sekitar 22 tahun tersebut tewas tertembak setelah sempat kontak fisik dengan pemilik bar yang diketahui bernama Jake Gardner.

Di Detroit, Michigan seorang pria juga tewas tertembak saat terjadi unjuk rasa. Pria berumur 21 tahun tersebut tewas saat berada pada sebuah mobil dengan 2 temannya. Orang tak dikenal melepaskan tembakan dan menyebabkan kematiannya.

Di Chicago dua orang tewas pada kerusuhan di Chicero. Belum ada rincian jelas, tetapi menurut Jubir Pemerintah Kota insiden itu terjadi selama unjuk rasa.

Sedangkan di Las Vegas seorang pria tewas setelah beberapa kali ditembak oleh polisi karena mengambil senjata api. Insiden itu terjadi di luar gedung pengadilan pusat kota. Sebelum penembakan, menurut polisi pria tersebut berjalan diantara pengunjuk rasa.

Kondisi yang benar-benar mencekam. Semoga pemerintah Amerika bisa mengambil kebijakan terbaik serta korban tidak berjatuhan lagi...I]


Referensi:

1. https://international.sindonews.com/...kap-1591308417

2. https://republika.co.id/berita/qb8n3...ukan-jam-malam