Pernah dengar lagu ini yang berjudul "sebujur bangkai" sebuah lagu yang penuh makna mendalam, sebuah lagu yang menyadarkan kita sebagai manusia yang akhirnya akan menjadi "bangkai" mau kaya, miskin, raja, rakyat jelata semua sama tersungkur di dalam tanah.

Siapa yang tidak tahu Rhoma Irama yang bernyanyi dengan nada dan juga dakwah, seorang legenda dangdut tanah air. Walau umurnya tidak muda lagi namun ia tetap berkarya untuk kawula muda Indonesia dimasa kini.

Pria kelahiran Tasikmalaya ini membuat soneta grup menjadi terkenal hingga dimasa sekarang, satria bergitar adalah julukan dari "bang Rhoma".



Hidupnya pun tak lepas dari wanita yang cantik dan menawan, selebritas memang bisa mendapatkan apa saja ketika mereka berada di puncak tangga karir. Namun Rhoma tetaplah Rhoma yang punya kharismatik tersendiri, hingga banyak orang mengikuti gaya bernadanya. Sebuah legenda yang tak lekang oleh waktu.

Saya tak ingin membuka lebih dalam siapa sosok Rhoma Irama, semua orang sudah tahu biografinya namun saya hanya ingin mengajak kalian merenung dengan lagu yang di dendangkan sang maestro dangdut.



Sebujur bangkai, memang akan bergidik ngeri ketika kita melihat sesosok bangkai tapi coba renungkan sejenak apabila bangkai itu adalah "kita" ketika nyawa hilang di kandung badan.

Keluarga terdekat pun hanya meratapi sementara setelah itu mereka akan melanjutkan hidup, sedangkan kita sebagai bangkai hanya berteman dengan cacing tanah.

Dahulu semasa hidup kita merasakan disanjung, dipuja, atau dihormati. Banyak teman, banyak saling tertawa baik di dunia online maupun nyata. Tidur diatas kasur empuk bahkan menimbun emas dan permata agar dianggap orang yang berada.



Kini semua itu sirna, ketika tubuh sudah tak bernyawa maka jasad disegerakan untuk dipendam di dalan tanah, dibakar, atau dibuang ke laut. Maka diri kita hanya berteman sepi, tak ada lagi manusia hidup yang setia bersama bangkai.

Hal itu yang menampar diri kita berapa banyak dari manusia yang ingat akan kematian? Apa mereka tak sadar bahwa kematian itu pasti, kematian tak bisa ditunda. Kematian jelas akan datang, namun kita terlalu sibuk untuk memikirkan kematian selalu terlena dengan kehidupan.



Sebuah kehidupan yang sangat jelas akan kita tinggalkan, tapi lihat diri kita siang dan malam berusaha untuk menaklukkan kehidupan. Semoga renungan "sebujur bangkai" bisa diambil hikmahnya ya teman-teman. Salam, saya c4punk see u next thread.