Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum dari Cabjari Pancur Batu Douglas, SH menuntut agar terdakwa dijatuhi hukuman selama 1 tahun potong masa tahanan.

Dalam amar putusannya, majelis hakim menyatakan, kalau terdakwa terbuki secara sah dan menyakinkan bersalah sebagaimana yang diatur dan diancam pada pasal 480 KUHP.

Peristiwa itu terjadi pada Senin 10 September 2018 lalu sekira pukul 11.30 WIB. Saat itu, terdakwa dibangunkan oleh kakanya yang mengatakan ada yang mau jual HP merek Xiaomi dan Lenovo. Terdakwa pun mengatakan akan melihat HP yang mau dijual tersebut.

Kemudian, terdakwa bergegas membuka counter HP yang berada di depan rumahnya. Dan di kiosnya itu, terdakwa melihat keberadaan seorang laki-laki yang tak dikenalnya (Lapo Harahap pelaku pencurian berkas terpisah-red).

Kepada terdakwa, Lapo Harahap mengatakan hendak menjual HP sambil memperlihatkan HP merek Xiaomi dan Lenovo. Selanjutnya, terdakwa memeriksa kondisi HP tersebut sambil menanyakan harga, yang dijawab Lapo Harahap masing-masing Rp 700 ribu saja.

Terdakwa sempat menanyakan kepada Lapo Harahap kenapa HP nya dijual, dan dibalas Lapo Harahap untuk ongkos ke Kisaran. Namun, karena HP merek Lenovo tidak bisa dibuka sandi kuncinya, sehingga terdakwa hanya mau membeli HP Xiaomi seharga Rp 350 ribu.

Sekira pukul 22.00 WIB, petugas polisi yang berpakaian preman datang ke counter HP milik terdakwa untuk menanyakan keberadaan HP merek Xiaomi yang dilaporkan milik korban atas nama Jujur Lumban Tobing. Akhirnya, terdakwa pun mengakui kalau dirinya ada membeli HP merek Xiaomi tersebut dari Lapo Harahap.

Selanjutnya, terdakwa berikut barang bukti dibawa ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (ts-22)

Sumber

Komen
kata mamak, kalau mau nadah hape jambretan, paling aman di medan, di ibukotak, lae

konter Mamak2 petak ngengkeng, apalagi yang di dekat bantaran sungai sei taik deli dan bantaran rel kereta api jalan tembaga , itu terang2 an jualan hape2 jambretan, bebas lae, asal nyetoooooorrr ke polisi kitak