Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Chikashi.MasudaAvatar border
TS
Chikashi.Masuda
Peluang Duet Anies Baswedan dan Prabowo di Pilpres 2024
Selasa, 2 Juni 2020 20:31
https://kupang.tribunnews.com/2020/0...o-risma?page=4



POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pemilihan Presiden 2024 masih jauh. Namun sejumlah nama sudah meramaikan bursa siapa calon presiden berikutnya.
Pilpres 2024 diprediksi akan berlajalan menarik.
Pasalnya di Pilpres 2024, Presiden saat ini, Joko Widodo (Jokowi) dipastikan tidak boleh mencalonkan kembali sesuai ketentuan undang-undang.
Pengamat politik Yunarto Wijaya lantas menganalisa empat sosok potensial yang akan berlaga di ajang Pemilihan Presiden 2024.
Keempat sosok itu memiliki keunggulan sekaligus catatan masing-masing.
Hal itu diungkapkan Yunarto Wijaya saat menjadi narasumber di kanal YouTube Robert Harianto dilansir TribunJakarta pada Kamis (28/5/2020).
Yunarto Wijaya menjelaskan, Pilpres 2024 merupakan momen yang berbeda bagi masyarakat Indonesia.
"2024 itu momen terbesar regenerasi. Dulu-dulu bisa ketebak yang maju sebagai Presiden Indonesia itu berdarah biru, punya partai, cucunya pendiri NU dan sebagainya."
"Nama-nama itu kerap kali muncul tetapi apa yang terjadi dengan Jokowi, dia mendobrak nama itu semua," ujar Yunarto Wijaya.
Untuk itu, Yunarto Wijaya mengingatkan kepada sosok yang masih memiliki keinginan kuat maju untuk menahan diri dan legowo memberikan kesempatan kepada generasi muda.
"Kalau 2024 itu berbeda karena sosok yang masih nafsu ingin maju jadi Capres itu secara biologis sudah tua, jadi seharusnya tak perlu memaksakan diri. Terlebih secara psikologis, jika memaksakan orang tua yang maju maka tak akan menang."
"Ini momen ketika orang-orang yang bertarung secara teknokratis punya peluang. Misalnya Tri Rismaharini, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno," aku Yunarto Wijaya.
Berkaca di Pilkada DKI 2017 dan Pilpres 2019 lalu, Yunarto Wijaya lantas menuturkan biasanya terdapat sebuah kejutan di akhir-akhir pemilihan tersebut dengan munculnya sosok yang tak terduga.
"Sejarah Indonesia memperlihatkan di tikungan terakhir, biasanya yang mengejutkan itu yang menang. Yang tak pernah lo sangka, seperti masa saat SBY mundur dari menteri, Gus Dur yang tiba-tiba mengalahkan Megawati," ujar Yunarto Wijaya.
Dengan berbagai kejadian tersebut, Yunarto Wijaya menuturkan, tak menutup kemungkinan ia mendukung Anies Baswedan maupun Prabowo Subianto jika lawan mereka memiliki kemampuan yang lebih buruk.
"Minimal muncul ada nama lain yang bisa menguji kemampuan kedua orang tersebut, terlebih untuk kepala daerah. Gue berharap dengan Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini dan sebagainya bisa bertarung dengan berbagai ide mereka," imbuh Yunarto Wijaya.
Lebih lanjut, Yunarto Wijaya memaparkan analisanya terkait sosok yang maju di Pilpres 2024 mendatang.
"Lo jawab dengan inisial aja ya, secara voling lo yang punya. Inisialnya siapa aja?" tanya Robert Harianto.
"P, A, G, S," tegas Yunarto Wijaya.

Sandiaga Uno Blak-blakan Peluang di Pilpres 2024
Sandiaga Uno memberi tanggapan terkait peluangnya maju di Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra juga berbicara soal kemungkinan berhadapan dengan Prabowo jika mencalonkan lagi serta peta pemilih di Pilpres 2024 yang disebut Sandi bakal berubah jauh.
Berikut wawancara Refly Harun dengan Sandiaga Uno yang dirangkum Tribunnews.com, Senin (19/5/2020) dari kanal Youtube Refly Harun:
1. Peluang Sandiaga Uno untuk Menjadi Ketua Umum Gerindra
Di awal wawancaranya, Refly menanyakan kemungkinan Sandiaga Uno untuk menjadi Ketua Umum Partai Gerindra dalam Kongres Gerindra tahun ini.
Refly mengatakan dengan posisi Prabowo yang kini sibuk menjabat Menteri Pertahanan, tidak menutup kemungkinan bagi Sandi untuk maju sebagai Ketum Gerindra.
Tokoh inspirator entrepreneur nasional Sandiaga Uno (kanan) menyerahkan beasiswa KAHMIPreneur kepada sejumlah Pelajar dan Mahasiswa berjiwa wirausaha di Jakarta, Kamis (14/05/2020). (TRIBUN/HO)
Sandi kemudian menjawab bahwa Prabowo dipastikan bakal maju kembali sebagai Calon Ketua Umum Partai Gerindra di kongres tahun ini.
Sandi bahkan telah memberikan dukungan secara langsung kepada Prabowo.

"Sekitar Januari akhir atau Februari awal, beliau (Prabowo) ngajak ngomong berdua dan beliau mengatakan akan maju kembali menjadi Ketua Umum di kongres yang akan datang. Kongres rencanamnya sebelum lebaran tapi karena covid-19 ya ditunda."
"Saya katakan, itu hak prerogratif (Prabowo) dan saya mendukung (Prabowo maju kembali sebagai Calon Ketua Umum Gerindra," terang Sandi.
2. Soal Rumor Sandiaga Ditinggalkan Prabowo saat Negosiasi dengan Jokowi
Lebih lanjut, Sandi ditanya Refly soal opini yang muncul bahwa Sandi ditinggalkan saat Prabowo melakukan negosiasi hendak masuk ke pemerintahan menjelang Oktober 2019 silam.
Menjawab hal itu, Sandi mengatakan ada pembicaraan di awal soal negosiasi itu.
Di sisi lain, dirinya saat itu belum resmi kembali ke Partai Gerindra.

Proses negosiasi dilakukan oleh Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra bukan dalam kapasitasnya sebagai mantan Calon Presiden.
"Jadi pembicaraanya bukan antar paslon tetapi antara Gerindra dan koalisi Indonesia Maju,"ungkapnya.
3. Kata Sandi soal Posisi Partai Gerindra dan Kader yang Kritik Pemerintah
Soal posisi Gerindra saat ini, Sandi menegaskan Gerindra adalah partai pendukung pemerintah dengan dua menteri di kabinet.
Namun, Sandi mengakui terdapat kader Gerindra yang diberi kebebasan yakni Fadli Zon yang diketahui masih terus melancarkan kritik ke pemerintah.
Hal itu juga berlaku untuk dirinya.
"Pak Fadli itu bicara bukan mewakili Gerindra , Fadli Zon sebagai wakil rakyat. Saya juga bukan jubir Gerindra dan saya buka jubir siapa-siapa, tetapi saya ingin terus berada di tengah-tengah masyarakat," ujar dia.
4. Pilpres 2014, Kemungkinan Sandi Melawan Duet Prabowo-Puan Maharani dan Pasangan Anies-Sandi
Refly Harun kemudian menanyakan soal peluang Sandi maju di Pilpres 2024.
Menurut Refly, sudah muncul gagasan untuk memasangkan Anies Baswedan dengan Sandi atau AHY dengan Sandi.
Menjawab hal itu, Sandi mengatakan politik adalah sesuatu yang mengalir dan tidak bisa diatur-atur.
"Saya lihat politik itu nggak bisa kita atur-atur, politik itu mengalir saja. Saya akan lakukan terus dengan ada di tengah masyarakat. Saya akan fokus memberi solusi lapangan pekerjaan dan membantu masyarakat yang saat ini mengeluh soal kenaikan harga-harga, di bawah Relawan Indonesia Bersatu," ujar dia.
Masih belum puas dengan jawaban Harun, Refly kemudian bertanya jika nantinya di 2024 harus melawan Prabowo yang bisa saja berkolisi dengan Puan Maharani sebagai Calon Wakil Presiden.
"Bicara politik ini kan kemungkinan-kemunginan. Prabowo bisa saja maju lagi dan pasangannya Puan Maharani. Kemudian kelompok non state ini pengen figur lain. Anies-Sandi misalnya. Anda membayangkan nggak bung bakal berhadapan dengan Prabowo? head to head," cerca Refly.
Sandi kemudian mengaku tak ingin menjawab hal itu karena kemungkinan itu bagian dari hal yang tidak bisa ia kontrol.
"Ada hal yang bisa kita kontrol, ada hal yang tidak bisa kita kontrol. Hal-hal yang nggak bisa kita kontrol percuma kita ngebayangin, percuma mikirin karena kita nggak bisa kontrol. Hal-hal yang bisa kita kontrol saja yang kita pikirin," ujar Sandi.
Menurut Sandi, berkaca dari pengalamanya dalam kontestasi Pilkada 2017 dan Pilpres 2019, dalam politik tidak ada yang pasti dan sangat cair.
Di Pilgub DKI, awalnya ia maju sebagai Cagub dan di detik akhir ia justru menjadi Cawagub mendampingi Anies.
Padahal Anies sebelumnya tidak muncul sebagai Cagub.
Begitu juga dengan Pilpres 2019, dirinya diminta menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo di detik-detik akhir.
"Belajar dari dua pengalaman itu menurut saya (politik) sulit ditebak," ujar dia.
5. Sandi Prediksi Ada Perubahan Peta Pemilih di 2024
Sandi berpendapat Pilres 2014 akan berbeda dibanding Pilpres sebelumnya.
Hal ini karena ada perubahan demografi pemilih.
"Di 2024, demografinya akan berubah, populasi milenial akan menembus 50 persen, mereka yang berusia dibawahj 35 tahun," ujarnya.
"Menurut saya ini akan ada perubahan dari sisi elektoral. Ini yang saya belum dapat data terakhir karena saya nggak menjalankan politik praktis. Saya membayangkan profil pemilih kita akan berubah secara drastis dibanding tahun 2019," ungkapnya.
Terakhir Refly kemudian menanyakan biaya yang dilontarkan Anies di Pilgub DKI dan Pilpres 2019.
Sandi menjawab ia mengeluarkan dana lebih dari Rp 300 miliar di Pligub DKI Jakarta dan Rp 600 miliar di Pilpres 2019.
"Jadi total 1 Triliun," sahut Refly.
Sandi membenarkan dan ia mengaku tidak menyesal.
"Buat saya tidak ada penyesalan, itu bagian pengorbanan dan perjuangan," kata dia. 
* Polosnya Sandiaga Uno Saat Ditanya Refly Harun
waduh Sandiaga Uno benar-benar sangat menjaga sikap dan tutur bahasanya saat ditanya Relfy Harun
Lagi, pakar kukum tata negara, Refly Harun kembali terang terangan kritik Presiden Jokowi.
Namun ada yang berbeda, kali ini protes keras itu diungkapkan di depan anak buah Prabowo, Sandiaga Uno.
Bukannya menyangkal atau menghentikan, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu malah diam saja mendengar pernyataan pria yang kini nyambi jadi Youtuber itu.
Dilansir dari channel YouTube Refly Harun yang tayang pada Minggu (17/5/2020), Refly Harun mengkritisi terkait simbol-simbol resmi pemerintahan pusat kini.
Kata Refly, seharusnya simbol-simbol itu tidak bisa lagi dipakai untuk mengatasnamakan suatu perkumpulan, salah satunya Relawan Jokowi.
"Tapi ini konsep hukum tata negara ya, mestinya simbol-simbol resmi pemerintahan enggak boleh dipakai."
"Jadi ketika orang menjabat sebagai menteri, menjabat presiden enggak boleh make lagi relawan Jokowi, relawan Erick Thohir karena dia sudah meerupakan menjadi part of the state atau bagian dari negara,"ujar Refly.
Menurut dia hal tersebut bisa menjadi jalur penyalahgunaan kekuasaan.
"Jadi tidak boleh organisasi-organisasi non-state menggunakan simbol-simbol itu karena bisa abuse of power itu," sambungnya.
"Nah ini paham konsep-konsep ini yang kita berbicara tentang good governance dan clean governance kadang-kadang enggak ditaati orang," imbau Refly.
Lalu, ia menyinggung soal mengapa masih ada relawan Jokowi.
Padahal Jokowi juga sudah tak dapat mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024.
"Pak Jokowi kan sampai sekarang masih banyak yang namanya relawan Jokowi buat apa relawannya, orang 2024 tidak akan nyalon lagi satu," lanjutnya.
Selain itu, menurutnya sudah tak ada lagi kegiatan yang menggunakan kata-kata relawan Jokowi, Projo dan sebagainya dalam kegiatan formal.
"Yang kedua tidak boleh menggunakan struktur informal di dalam melakukan kegiatan-kegiatan kenegaraan, harus struktur formal."
"Jadi enggak boleh lagi pakai Projo, pakai Relawan Jokowi dalam menyalurkan bantuan, tapi harus memakai struktur pemerintahan yang formal dan resmi kan akuntabilitasnya jelas," ujar dia.
Sementara itu, Sandiaga Uno hanya terlihat diam saja.
Sesekali ia mengangguk-angguk kepalanya.
Mantan Komisaris Utama PT Pelindo II ini lantas meminta agar Sandiaga agar jangan berbuat demikian jika maju Calon Presiden (Capres) 2024.
"Saya kadang-kadang kesal lihat orang kok enggak paham konsep bernegara, mudah-mudahan ketika Bung Sandi di sana pada saatnya nanti konsep bernegara ini dipakai betul."
"Wah sudah ngangguk-ngangguk pasti setuju 2024 akan maju," ujarnya.
Disapa oleh Refly, Sandi beralasan diam saja karena terkesima oleh penjelasan Pakar Hukum Tata Negara lulusan UGM itu.
Sandi menilai apa yang diungkapkan Refly sudah jarang terjadi.
"Gue lagi terkesima dengan konsep good dan clean governance ini, ini kita musti landasan, karena diskursus ini agak hilang-hilang," jawab Sandi.
Apa Alasan Sandiaga Gabung Jokowi Mania Bagi Sembako? Netizen Heboh 'Saking Polosnya'
Sandiaga Uno mantan wakil Gubernur DKI Jakarta mencuri perhatian warganet.
Bukan soal Sandiaga yang sedang berolahraga.
Melainkan aksi Sandiaga Uni di TPA Bantargebang Bekasi Jawa Barat.
Sandiaga jadi sasaran komentar netizen karena orang yang bersamanya bukan orang yang sembarangan.
Sandiaga Uno diketahui membagikan sembako di lokasi tersebut bersama pendukung Jokowi.
Yah ialah Immaunel Ebenezer.
Imanuel juga diketahui pendukung Ahok atau BTP.
Kekompakan keduanya kemudian menjadi gunjingan di jagat sosial media khususnya Twitter.
Lalu apa alasan Sandiaga berbagi sembako bersama pendukung lawannya dulu di Pilpres?
Tagar #GoodbyeSandiagaUno jadi trending twitter dan mesin pencarian Google, Senin (4/5/2020).
Immanuel Ebenezer adalah Ketua relawan Jokowi Mania atau pendukung setia Presiden Joko Widodo.
Immanuel Ebenezer selama ini dinilai banyak menyerang Alumni 212 dan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Selain menjadi ketua relawan Jokowi mania, Immanuel Ebenezer juga Ketua BTP Mania. BTP adalah singkatan dari Basuki Tjahaja Purnama.
Ebenezer beberapa kali dilaporkan ke polisi terkait kasus ujaran kebencian oleh pendukung atau simpatisan Anies Baswedan maupun alumni 212.
 Berdasarkan data yang diperoleh Wartakotalive.com dari twitter, hingga pukul 04:32 pagi ini sudah ada 8095 tweet tagar #GoodbyeSandiagaUno.
Sebagian besar netizen (warganet) yang men-tweet tagar itu mempersoalkan kehadiran Sandiaga Uno dalam acara  Immanuel Ebenezer bagikan sembako di Bantargebang, Bekasi.
Para warganet itu kemudian mengungkap sejumlah 'dosa' Immanuel Ebenezer terhadap Alumni 212 atau orang-orang yang selama ini mendukung Sandiaga Uno.
Simak beberapa komentar netizen tersebut.
@BERuan9_QuTuB: Immanuel Ebenezer penghina Reuni 212, melecehkan ulama, dan memfitnah Anies Baswedan soal batu dalam ambulance.
Dan kini papah @sandiuno bersama nya? Fix... #GoodbyeSandiagaUno #GoodbyeSandiagaUno
@demoSoCRAZY:  Sy yakin banyak yg sakit hati melihat @sandiuno colab dgn si penghina Umat Islam si Immanuel Ebenezer ini.
Masih ingat kan hinaan dia ke Umat Islam peserta Reuni Akbar 212 yg katakan: “..penghamba uang dan tuhan-tuhannya adalah uang..” So,___ #GoodbyeSandiagaUno
@tan_markonah:  Saking polosnya papa onlen kaga mengetahui jejak digital immanuel ebenezer. #GoodbyeSandiagaUno
Sementara itu, di mesin pencarian google trend, keyword Sandiaga Uno berada di posisi ketiga setelah Ferdian Paleka dan SWAT.
Alasan Sandiaga Uno bagikan sembako di Bantargebang karena dia peduli terhadap korban wabah Virus Corona atau Covid-19. 
Menurut Sandiaga Uno, kehadirannya memberikan bantuan kepada masyarakat lapisan bawah merupakan bagian dari Aksi Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19.
Pandemi Covid-19, menurut Sandi, merupakan masalah bersama. Sehingga seluruh komponen masyarakat harus bergandengan melawan virus ini.
"Saat pandemi semua harus bersatu, tidak boleh ada warna atau keberpihakan secara politik. Saya bersama Jo-Man menegaskan, musuh kita adalah Covid-19. Mari kita lawan dengan mengikuti apa yang dianjurkan oleh pemerintah," pungkas Sandiaga.
Wartakotalive.com masih berusaha menghubungi Sandiaga Uno untuk meminta konfirmasi terkait tagar tersebut dan juga aktivitasnya membagikan sembako bersama Immanuel Ebenezer.
* Sandiaga Uno dan Sembako 
Seperti diberitakan sebelumnya, Simpul Relawan Jokowi Mania (Jo-Man) bersama mantan Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada 300 KK di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, (2/5/2020).
Bantuan diberikan kepada warga di Bantargebang, karena selama ini sama sekali belum tersentuh bantuan apapun selama masa darurat Corona.
"Bersama Pak Sandi, kita ingin memberi perhatian kepada  warga TPA Bantargebang yang terdampak Covid-19. Mereka disini nyaris tidak tersentuh bantuan," ujar Ketua Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer.
Dia mengatakan, penyebaran virus Covid-19 imbasnya sangat besar bagi kehidupan masyarakat bawah.
Karena itu perlu peran berbagai pihak, agar masyarakat mampu menghadapi Pandemi Corona.
Hal itu sesuai dengan seruan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar masyarakat bahu-membahu dan bergotong royong dalam menghadapi pandemi Covid-19. 
Immanuel Ebenezer Dilaporkan ke Polisi oleh Alumni 212
Anggota Presidium 212 Eka Gumilar saat melaporkan Ketua Tim Jokowi Mania Immanuel Ebenezer dengan dugaan kasus ujaran kebencian, di Polda Metro Jaya, Senin (4/2/2019) 
Presidium Alumni 212 melaporkan Ketua Umum Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenezer ke Polda Metro Jaya atas dugaan ujaran kebencian.
Anggota Presidium 212 Eka Gumilar mengatakan, pernyataan diduga ujaran kebencian disampaikan Immanuel saat menghadiri talkshow di salah satu stasiun televisi swasta, Kamis (31/1/2019).
"Kami laporkan Immanuel karena kami nilai sudah menohok perasaan peserta aksi 212," ujar Eka, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).
Padahal, lanjut dia, Presiden Joko Widodo turut menghadiri aksi damai 212.
"Nah, fakta bahwa aksi 212, meskipun membawa jutaan umat, tetapi berjalan tertib aman dan baik. Ini suatu yang sudah dianggap booming," ucapnya.
Pihaknya berharap laporan ini menjadi pembelajaran bagi pihak lain agar tidak mengeluarkan kalimat provokasi.
"Justru tindakan kami melaporkan agar hal-hal yang memang menyinggung perasaan dan fitnah seperti ini dilaporkan. Untuk itulah kami laporkan hari ini," kata Eka.
Adapun, Presidium 212 membawa sejumlah barang bukti seperti rekaman video. Laporan Presidium 212 bernomor LP/701/II/2019/PMJ/Dir Reskrimum.
Di samping itu, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jakarta Raya juga pernah melaporkan Immanuel Ebenezer ke Polda Metro Jaya pada Sabtu (28/9/2019).
Imannuel Ebenezer dinilai telah menuduh Gubernur DKI Anies Baswedan terkait demo pelajar SMK/STM se-Jababodetabek yang berujung rusuh di kawasan DPR RI, beberapa waktu lalu. 
Kabid Sosbud KAHMI Jaya Imam Sophan mengatakan tudingan Immanuel dilontarkan dalam acara diskusi di salah satu stasiun televisi swasta pada Kamis (26/9) malam.

A

54m5u4d183
nomorelies
Bgssusanto88
Bgssusanto88 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.5K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan