- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Karena Masalah Asmara, 3 Anggota TNI Keroyok Pelajar SMA Sampai Babak Belur


TS
johngosh
Karena Masalah Asmara, 3 Anggota TNI Keroyok Pelajar SMA Sampai Babak Belur

Rezim Jokowi
Quote:
AS (16), seorang pelajar SMA di Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya, babak belur dikeroyok tiga oknum anggota TNI yang bertugas di sebuah perusahaan tambang emas di wilayah itu.
Akibat insiden itu, AS mengalami memar di bagian wajah dan sekujur tubuhnya. Selain dipukuli, tiga oknum anggota TNI itu juga menyeret AS di jalan.
Kakak korban, Elson Tiator mengatakan, insiden itu terjadi pada Jumat (22/5/2020).
Keluarga telah melaporkan pengeroyokan itu kepada Koramil Tiakur dan Pomdam XVI Pattimura melalui surat resmi.
Elson mengatakan, pelaku utama dalam kasus tersebut diduga berinisial M (48) yang menjabat sebagai Babinsa di Desa Hila, Kecamatan Pulau Romang, Maluku Barat Dayat.
“Penganiayaan terhadap adik kami ini terjadi pada Jumat 22 Mei lalu, jadi korban ini juga sempat dibawa ke barak perusahan tempat para pelaku bekerja, lalu mereka mencekik, memukul, dan menganiaya korban di sana,” kata Elson lewat keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (4/6/2020).
Baca juga: Alasan 5 Warga Banyuwangi Naik Sampan Nelayan ke Bali, Polisi: Tidak Mampu Bayar Rapid Test
Elson menjelaskan, aksi penganiayaan itu disebabkan masalah asmara. Pelaku dan korban berpacaran dengan perempuan yang sama berinisial MS (17).
Karena cemburu, pelaku mengajak dua anggota TNI lain yang bertugas di perusahaan tambang emas untuk mengeroyok korban.
Awalnya, pelaku membawa AS ke depan rumah MS. Mereka lalu mengeroyok AS di depan rumah perempuan tersebut.
“Jadi ini karena cemburu, pelaku ini mengajak dua rekannya yang kebetulan mereka sama-sama bertugas di perusahan, lalu membawa korban ke depan rumah MS lalu menghajarnya. Setelah itu korban diseret lalu dibawa lagi ke barak perusahan dan dihajar dianiaya di sana,” katanya.
Elson berharap Koramil Tiakur dan Pomdam XVI Pattimura menindaklanjuti laporan mereka.
“Kami berharap agar keadilan bisa ditegakkan dan para pelaku bisa segera diproses,” katanya.
Sudah diproses
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura Kolonel Jansen Simanjuntak membenarkan tiga anggota TNI menganiaya seorang pelajar SMA di Maluku Barat Daya.
Kasus itu, kata dia, telah dilaporkan ke Pomdam XVI Pattimura.
“Kasusnya sudah dilaporkan ke Pomdam, dan pelakunya itu sudah diporses,” kata Jansen saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Jansen mengatakan, masalah pengeroyokan itu telah diselesaikan secara kekeluargaan di Koramil Tiakur. Pelaku telah meminta maaf kepada korban dan keluarga.
Meski berdamai secara kekeluargaan, proses hukum tetap berlanjut.
Baca juga: Berulang Kali Cabuli Anaknya, Seorang Ayah Babak Belur Dihajar Warga
Ia menjamin tiga anggota TNI itu akan mendapatkan sanksi atas tindakan mereka.
Jansen menegaskan, TNI tak akan melindungi anggota yang berbuat salah.
"Akan ada sanksi, sekarang sedang diproses hukum, sanksinya bisa penjara dan ada juga sanksi disiplin dan administrasi, oknum tersebut bisa tunda naik pangkat, kalau dia punya jabatan akan dicopot dan tidak bisa sekolah,” jelasnya.
Jansen juga membenarkan pengeroyokan itu terjadi karena masalah asmara.
“Iya penyebabnya itu karena masalah asmara, saya dengar karena pelaku cemburu dengan korban,” katanya.
Akibat insiden itu, AS mengalami memar di bagian wajah dan sekujur tubuhnya. Selain dipukuli, tiga oknum anggota TNI itu juga menyeret AS di jalan.
Kakak korban, Elson Tiator mengatakan, insiden itu terjadi pada Jumat (22/5/2020).
Keluarga telah melaporkan pengeroyokan itu kepada Koramil Tiakur dan Pomdam XVI Pattimura melalui surat resmi.
Elson mengatakan, pelaku utama dalam kasus tersebut diduga berinisial M (48) yang menjabat sebagai Babinsa di Desa Hila, Kecamatan Pulau Romang, Maluku Barat Dayat.
“Penganiayaan terhadap adik kami ini terjadi pada Jumat 22 Mei lalu, jadi korban ini juga sempat dibawa ke barak perusahan tempat para pelaku bekerja, lalu mereka mencekik, memukul, dan menganiaya korban di sana,” kata Elson lewat keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (4/6/2020).
Baca juga: Alasan 5 Warga Banyuwangi Naik Sampan Nelayan ke Bali, Polisi: Tidak Mampu Bayar Rapid Test
Elson menjelaskan, aksi penganiayaan itu disebabkan masalah asmara. Pelaku dan korban berpacaran dengan perempuan yang sama berinisial MS (17).
Karena cemburu, pelaku mengajak dua anggota TNI lain yang bertugas di perusahaan tambang emas untuk mengeroyok korban.
Awalnya, pelaku membawa AS ke depan rumah MS. Mereka lalu mengeroyok AS di depan rumah perempuan tersebut.
“Jadi ini karena cemburu, pelaku ini mengajak dua rekannya yang kebetulan mereka sama-sama bertugas di perusahan, lalu membawa korban ke depan rumah MS lalu menghajarnya. Setelah itu korban diseret lalu dibawa lagi ke barak perusahan dan dihajar dianiaya di sana,” katanya.
Elson berharap Koramil Tiakur dan Pomdam XVI Pattimura menindaklanjuti laporan mereka.
“Kami berharap agar keadilan bisa ditegakkan dan para pelaku bisa segera diproses,” katanya.
Sudah diproses
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura Kolonel Jansen Simanjuntak membenarkan tiga anggota TNI menganiaya seorang pelajar SMA di Maluku Barat Daya.
Kasus itu, kata dia, telah dilaporkan ke Pomdam XVI Pattimura.
“Kasusnya sudah dilaporkan ke Pomdam, dan pelakunya itu sudah diporses,” kata Jansen saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Jansen mengatakan, masalah pengeroyokan itu telah diselesaikan secara kekeluargaan di Koramil Tiakur. Pelaku telah meminta maaf kepada korban dan keluarga.
Meski berdamai secara kekeluargaan, proses hukum tetap berlanjut.
Baca juga: Berulang Kali Cabuli Anaknya, Seorang Ayah Babak Belur Dihajar Warga
Ia menjamin tiga anggota TNI itu akan mendapatkan sanksi atas tindakan mereka.
Jansen menegaskan, TNI tak akan melindungi anggota yang berbuat salah.
"Akan ada sanksi, sekarang sedang diproses hukum, sanksinya bisa penjara dan ada juga sanksi disiplin dan administrasi, oknum tersebut bisa tunda naik pangkat, kalau dia punya jabatan akan dicopot dan tidak bisa sekolah,” jelasnya.
Jansen juga membenarkan pengeroyokan itu terjadi karena masalah asmara.
“Iya penyebabnya itu karena masalah asmara, saya dengar karena pelaku cemburu dengan korban,” katanya.
inilah akibatnya jika mengikuti revolusi mental rezim jongos







tien212700 dan 4 lainnya memberi reputasi
-3
1.2K
Kutip
21
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan