Kaskus

Entertainment

.Boyo.Avatar border
TS
.Boyo.
Viral, Rs Di Manado Sogok Keluarga Pasien Agar Jasad Pasien Jadi Korban Covid-19


Viral, Rs Di Manado Sogok Keluarga Pasien Agar Jasad Pasien Jadi Korban Covid-19

Sebuah informasi viral di medsos dimana ada dokter di Rs Manado memberikan sogokan kepada kekuarga pasien agar jasad pasien meninggal positif akibat covid-19.

Tentu saja dengan adanya informasi yang diunggah oleh akun Facebook Reza Abdullah, dimana ia juga melampirkannya dengan foto dan video membuat heboh dunia medsos satu nusantara.

Viral, Rs Di Manado Sogok Keluarga Pasien Agar Jasad Pasien Jadi Korban Covid-19

Oke kita jangan langsung menjust info yang masih simpang siur kita lihat klarifikasi dari banyak pihak yang bersangkutan terutama gugus tugas di daerah tersebut.

Ternyata hal yang membuat heboh satu nusantara mulai terkuak ketika Jubir Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sulawesi Utara Sulut (Sulut) Steaven Dandel mengatakan bahwa uang yang diberikan bukan kepada keluarga namun kepada Imam yang dipanggil oleh pihak RS untuk memandikan dan menshalatkan jenazah.

Viral, Rs Di Manado Sogok Keluarga Pasien Agar Jasad Pasien Jadi Korban Covid-19

Viral, Rs Di Manado Sogok Keluarga Pasien Agar Jasad Pasien Jadi Korban Covid-19

Jadi dalam SOP Rs Pancaran Kasih, tidak ada itu pemberian uang kepada pihak keluarga. Ok intinya sih pihak RS berusaha untuk berkelit, dengan mengeluarkan argument yang masuk akal.

Hal itu juga diaminkan oleh Direktur Utama (Dirut) RS Pancaran Kasih dr Frangky Kambey beliau mengatakan bahwa isu yang menyebar seperti kereta peluru yaitu menawarkan uang sogok kepada keluarga pasien, itu adalah hoax atau tidak benar.

Jadi SOP penanganan ODP, PDP covid-19, langsung ditembuskan ke gugus tugas apabila meninggal langsung ditembuskan ke gugus tugas. Berhubung jenazah ini muslim maka penanganannya menggunakan fatwa MUI nomor 18 tahun 2020 ini adalah pedoman pengurusan jenazah muslim yang terinfeksi Covid-19.

Viral, Rs Di Manado Sogok Keluarga Pasien Agar Jasad Pasien Jadi Korban Covid-19

Di situ korban harus dikafani, dimandikan dan dishalati. Tentu saja pihak RS menyediakan dana insentif untuk pekerjaan mereka, dan harus sesuai prosedur dengan memakai APD lengkap. Biasanya yang menshalati ada 3 orang, berhubung hanya satu orang dana insentif sisanya diberikan kepada pihak keluarga.

Lalu keluarga menolak, dan terjadilah kesalah pahaman hingga akhirnya jenazah dibawa beramai-ramai oleh pihak keluarga untuk dimakamkan secara mandiri.



Oke setelah mencerna kasus ini dan klarifikasi rumah sakit apa pendapatmu nih gansis, apakah klaim bahwa rumah sakit menyogok keluarga pasien adalah hoax.

Atau sebaliknya klarifikasi dari rumah sakit yang terlihat janggal, kalian bebas beropini namun jangan sampai membully ya gansis.


Referensi klik




penyukabiru
cakmoes
nona212
nona212 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.2K
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan