Sekolah menjadi salah satu sektor yang menjadi pertimbangan pemerintah untuk dibuka kembali pada saat penerapan new normal (tatanan baru) di tengah pandemi COVID-19. Meskipun keputusan tersebut belum resmi dan masih dikaji oleh Kemdikbud, Fraksi Partai NasDem meminta pemerintah untuk memikirkan ulang rencana tersebut.

"NasDem akan menyarankan untuk pendidikan, sekolah sebaiknya dipertimbangkan kembali untuk dibuka secara umum karena ini sangat rentan," kata Waketum Partai NasDem Ahmad Ali, pada Selasa (2/6).

Ali menilai, anak-anak usia sekolah belum menyadari pentingnya protokol kesehatan COVID-19 jika nantinya sekolah dibuka kembali pada saat penerapan new normal nanti. Selain itu, mereka juga akan kesulitan saat diminta terus menerus menerapkan protokol kesehatan, apalagi bagi anak-anak usia sekolah dasar.

"Karena orang dewasa sudah sangat menyadari betapa pentingnya untuk menjaga kesehatan bagaimana mencuci tangan, menjaga jarak. Kalau anak kecil kan mereka belum memahami itu," tutur politisi yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI itu.

Oleh karenanya, Ali menyarankan kepada pemerintah, agar memikir ulang supaya sebaiknya anak-anak tetap belajar dirumah saja dulu hingga kondisi pandemi Covid-19 mereda. Untuk mendukung

agar di tengah wabah corona yang belum mereda seperti saat ini, sebaiknya siswa tetap belajar di rumah. Untuk mendukung saran tersebut, Ahmad Ali meminta agar kualitas jaringan internet harus diperbaiki oleh pemerintah.

"Sehingga kemudian, NasDem menyarankan itu untuk tetap melakukan pembelajaran di rumah. Kita minta Kominfo Pak Johnny G Plate untuk memperbaiki kualitas jaringan internet sehingga kemudian anak-anak kita bisa belajar dengan nyaman di rumah. Karena ini generasi yang harus kita jaga," tandas Ali.

Sebelumnya, banyak pandangan Komisi X DPR menilai penerapan new normal di Indonesia harus disertai dengan kajian yang mendalam. Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani bahkan tegas mengatakan pembukaan sekolah seharusnya ketika corona sudah terkendali.

"Pemerintah juga perlu merespons aspirasi-aspirasi yang berkembang terkait penerapan new normal. Misalnya dalam hal penerapan new normal di sekolah di mana unsur-unsur masyarakat meminta agar kegiatan sekolah dimulai ketika keadaan benar-benar sudah terkendali," kata Puan dalam keterangannya, Senin (1/6).