- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Kalimantan Barat
[COC Regional: Makanan Tradisonal] Inilah Makanan Khas Masyarakat Melayu Sambas


TS
sukafhoto
[COC Regional: Makanan Tradisonal] Inilah Makanan Khas Masyarakat Melayu Sambas
Quote:
Kabupaten Sambas yang kaya akan budayanya menjadikannya satu diantara daerah di
Kalimantan Barat yang patut agan/sis kunjungi. Pasalnya di Kabupaten Sambas ini tidak hanya
budaya dan alamnya saja yang menarik melainkan juga makanan tradisionalnya. Berikut ini
beberapa makanan tradisional masyarakat melayu Sambas yang mungkin bisa menjadi referensi
bagi agan/sis penikmat kuliner tradisional Indonesia. Apa saja makananan tradisional itu?
Berikut ulasannya!
1. Bubur Paddas (Bubur Pedas)
Sumber foto catatannaya blogspot dot com
Makanan tradisional yang satu ini sudah tidak asing lagi di lidah penikmat kuliner di Kalimantan
Barat. Pasalnya makanan khas masyarakat kabupaten Sambas ini tidak hanya bisa ditemukan di
Sambas melainkan juga di Singkawang dan Pontianak. Bubur Paddas (Bubur Pedas) namanya
adalah makanan khas masyarakat Sambas yang terbuat dari banyak bahan campuran dengan
bahan utamanya pakis lemidi (midding), daun kesum, daun kunyit, daun cekur, parutan kelapa
yang disangrai serta santan. Bubur padas ini adalah nama makanan yang bermakna memiliki
banyak bahan campuran di dalamnya. Kononnya yang benar-benar bisa disebut bubur paddas
apabila terbuat dari 70 bahan dengan bahan utamanya yang telah disebutkan di atas.
Bubur Paddas tidak memiliki rasa pedas dan bisa dinikmati oleh siapa saja. Konon makanan ini
berasal dari ketidaksengajaan Bujang Nadi dan Dare Nandung yang saat itu bermain masak-
masakan. Bubur Padas yang telah dimasak tersebut kemudian dihidangkan kepada Raja Tan
Unggal yaitu raja yang berkuasa jauh sebelum kekuasaan Ratu Sepudak dan Kesultanan Sambas
(abad ke-16). Setelah mencobanya, bubur paddas menjadi kesukaan Raja Tan Unggal pada masa
itu.
Bubur Paddas bagi masyarakat melayu kabupaten Sambas sering dihidangkan pada saat berbuka
puasa di bulan Ramadhan. Selain itu, makanan ini juga disediakan untuk acara tertentu seperti
berkumpulnya sanak saudara dari jauh. Saat ini bubur paddas bisa dinikmati kapan saja. Bahkan
saat ini sudah banyak warung atau tempat makan yang menyediakan menu bubur paddas.
2. Joddah dan Cucur
sumber foto ig ane
Nah kalau makanan satu ini mungkin namanya tidak begitu dikenal. Namun soal rasa, akan sulit
untuk dilupakan. Yupp dikenal sebagai nama joddah dan cucur, merupakan makanan tradisional
masyarakat Sambas terutama masyarakat Melayu. Makanan tradisional ini terbuat dari tepung
beras dengan gula merah yang dicampur sedikit kapur sirih dan digoreng. Kedua makanan ini
bentuknya berbeda namun dalam penyajiannya dan pengolahannya selalu bersamaan. Joddah
memiliki bentuk seperti kembang bunga yang terdiri dari empat atau lima kelopak. Tiap kelopak dan bagian tengahnya juga diberi lubang. Sementara bentuk cucur pula seperti bulan
purnama yang bulat dan mengembang. Cara pengolahan kedua makanan ini juga berbeda. Untuk cucur misalnya, adonan tepung beras yang dicampur dengan gula merah harus dalam bentuk cair
seperti adonan bakwan.
Seperti di awal ane sebutkan kedua makanan ini disajikan secara bersamaan bukan tanpa alasan gan.
Nah kedua makanan ini merupakan sajian utama untuk ritual tertentu yang berkaitan dengan
pertanian tradisional, nyanggar (pemberian sesajen), pendirian tiang rumah baru, beinnang
(ritual mengusir roh jahat yang mengganggu anak), dan betambe (proses pengobatan
menggunakan dukun). Dari semua ritual tersebut yang saat ini masih sering dilakukan adalah
ritual nyanggar. Dan untuk joddah maupun cucur saat ini bisa dinikmati kapan saja tanpa harus
menunggu ritual tertentu.
Dari soal rasa, perpaduan antara tepung beras dan gula merah menjadikannya enak untuk
dinikmati oleh siapa saja gan. Rasanya yang manis dan pecah di dalam mulut saat dimakan
menjadikan makanan ini memiliki citarasa tersendiri. Tertarik mau coba?
3. Ukal Inti
Sumber foto klikkalbar blogspot dot com
Kalau makanan yang satu ini juga masih menggunakan tepung beras dan gula merah gan.
Bedanya kalau ukal inti ini pengolahannya dengan cara dikukus. Nah ukal inti ini adalah
makanan tradisional masyarakat Sambas yang terbuat dari tepung beras ketan yang di dalamnya
diisi dengan parutan kelapa yang disangrai dan dicampur dengan gula merah. Kemudian
dibungkus menggunakan daun pisang dan dikukus.
Ukal Inti ini harus menggunakan beras ketan gan. Jika menggunakan beras jenis lain maka
bentuknya akan keras dan tidak enak untuk dimakan. Untuk penyajian makanan ini biasanya juga
diperuntukan pada ritual tertentu gan seperti bepapas yaitu ritual menolak bala, pendirian tiang
rumah baru atau ritual yang berkaitan dengan pertanian. Meskipun demikian, saat ini ukal inti
bisa dinikmati kapan saja gan.
Soal rasanya gimana? So pasti enak dong gan/sis. Rasa tepung beras yang dikukus ini sangat
lembut dan ketika digigit maka lidah akan menemukan rasa manis yang merupakan perpaduan
gula merah dan parutan kelapa. Yang jelas rasanya bisa mengalahkan rasa yang pernah ada!!
4. Pasung
sumber foto ig ane @engganketemu
Kalau makanan tradisional yang satu ini hanya bisa ditemukan saat bulan puasa saja loh gan/sis
dan hanya disajikan pada 3 hari sebelum Syawal. Pasung ini terbuat dari tepung beras yang
diadon dengan gula merah dan santan. Lalu dikukus dengan panci yang di dalamnya disediakan
batang pisang. Nah keunikan dari pasung ini adalah bungkusnya terbuat dari daun pisang dengan
bentuk kerucut. Mirip seperti es-krim yang terkenal dengan pedekatenya itu.
Sebab itulah ketika dikukus, di dalam panci harus diberi batang pisang agar pasung ini tidak
tumbang atau miring. Untuk diketahui tepung beras yang dimasukan ke dalam bungkus pasung
ini harus dalam bentuk cair. Jadi sangat rawan sekali untuk tertumpah. Untuk bungkus pasungnya juga harus benar-benar tidak bocor. Dan pelekatan antara sisi daun ini hanya
menggunakan lidi atau ranting.
Soal rasanya tentu enak. Tekstur tepung berasnya lembut gan, selembut hati ibu yang
membuatnya. Dalam pembuatannya, satu panci bisa memuat lebih dari 70 pasung gan. Pasung
ini tidak dinikmati sendiri loh gan, tetapi juga dibagikan kepada tetangga. Nah tetangga juga
begitu gan. Jadi istilahnya pada 3 hari sebelum idul fitri diadakan tradisi tukaran pasung. Ingat
tukaran pasung loh gan bukan tukaran pasangan!!
5. Rujak Mentimun Sambas
Ilustrasi Rujak. Ga dapat fotonya yang rujak khas Sambas. Sumber foto coockpad
Nah kalau makanan yang satu ini mungkin banyak dikenal oleh masyarakat di Indonesia gan
namun berbeda pengolahan dan penyajiannya loh gan. Seperti di Bandung misalnya, rujak yang
mereka makan adalah rujak kering yaitu yang terdiri dari pepaya, bengkoang, nanas yang
dimakan begitu saja. Hal itu berbeda dengan rujak di Kabupaten Sambas ini. Rujak di sini bahan
utamanya nanas, mentimun, kacang tanah dan gula pasir.
Mentimun akan diiris setipis mungkin dan nanas akan dipotong sekecil mungkin. Sementara
kacang tanah disangrai bukan digoreng ya gan/sis. Setelah kacang tanah disangrai, lalu ditumbuk
hingga halus. Selanjutnya semua bahan tersebut dicampurkan menjadi satu dan ditambahkan
gula. Kemudian diaduk hingga sebati. Jika ingin ada rasa pedas, bisa ditambahkan cabai. Nah
rujak sudah bisa dinikmati langsung tanpa harus dimasak.
Rujak mentimun ini biasa disajikan setelah panen kebun semangka selesai. Loh kok kebun
semangka gan/sis? Alasanya gan/sis karena pada saat berkebun semangka warga juga berbarengan menanam mentimun gan
sis. Sehingga stok mentimun pada saat itu sangat melimpah. Dan untuk rujak mentimun juga
disajikan sebagai sayur mayur saat sedekah nasi loh.
6. Amping
foto dari ig ane
Makanan tradisional yang satu ini adanya tiap musim panen padi saja gan/sis. Amping (emping) ini terbuat dari padi muda atau setengah matang. Amping ini diolah melalui berbagai proses seperti disangrai, ditumbuk dengan antan dan lesung.
Amping bisa dinikmati langsung atau untuk lebih enaknya bisa ditambahkan dengan parutan kelapa dan gula merah. Atau bisa dimakan dengan ditambahkan susu seperti sereal.
7. Kue Lapis Sambas
Kue Lapis Air Mata Ibu. Sumber foto IG ane @engganketemu
Nah kalau yang satu ini sangat terkenal loh gan/sis di Kalimantan Barat. Kalau sebut saja
Sambas pasti yang terlintas dipikiran orang-orang adalah bubur paddas dan kue lapisnya. Ya
memang kue lapis di kabupaten Sambas ini menjadi sajian utama saat lebaran gan/sis. Baik itu
perayaan Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha maupun Hari Raya Ketupat atau satu Muharram.
Kue Lapis Ketan. Sumber foto IG ane
Apa sih yang membuat kue lapis Sambas ini begitu terkenal? Tidak hanya rasanya gan/sis yang
membuatnya banyak digemari, melainkan juga jenis dan bentuk ukurannya. Beberapa jenis dari
kue lapis Sambas yang sering disajikan adalah kue lapis sepiti dan kue lapis kelapa. Sementara
itu jenis kue lapis lainnya yang juga disajikan diantarnya kue lapis air mata ibu, kue lapis dunia
terbalik, kue lapis kacang, kue lapis agar-agar, kue lapis pelangi, kue lapis kaca pecah, kue lapis
nanas, kue lapis gunung meletus, kue lapis ratteh (berondong beras), kue lapis ketan dan lain
sebagainya.
Kue Lapis Kelapa
Sementara bentuk kue lapis ini bulat sempurna dan segi empat. Ukuran cetakan yang digunakan
adalah 10 cm. Ane kurang tau pasti untuk diamaternya berapa dan tingginya berapa. Tapi jika
diukur menggunakan jari orang dewasa, ketinggian kue ini bisa lebih dari lima jari. Keunikan
dari kue lapis ini bisa awet mencapai 2 minggu atau lebih terutama kue lapis sepiti dan kelapa. Untuk pengolahannya juga masih tradisional loh gan sis yaitu menggunakan pasir dan bara api.
Dan kayu yang digunakan bukan sembarang kayu, ada kayu tertentu seperti kayu rambutan. Sementara pembuatan adonan ini murni tanpa bahan pengawet loh gan/sis.
Kue Lapis Sepiti. Beginilah ukuran kue lapis yang dihidangkan
Kue Lapis ini biasanya disajikan pada perayaan hari raya saja ya gan/sis. Biasanya di meja lebih
dari dua jenis lapis yang disajikan. Jadi buat agan/sis yang kepengen cobain berbagai jenis kue
lapis silakan saja kunjungi Kabupaten Sambas pada lebaran kali ini. Kalau mau berkunjung ke
Sambas silakan kontak ane ya.....
Kalimantan Barat yang patut agan/sis kunjungi. Pasalnya di Kabupaten Sambas ini tidak hanya
budaya dan alamnya saja yang menarik melainkan juga makanan tradisionalnya. Berikut ini
beberapa makanan tradisional masyarakat melayu Sambas yang mungkin bisa menjadi referensi
bagi agan/sis penikmat kuliner tradisional Indonesia. Apa saja makananan tradisional itu?
Berikut ulasannya!
1. Bubur Paddas (Bubur Pedas)
![[COC Regional: Makanan Tradisonal] Inilah Makanan Khas Masyarakat Melayu Sambas](https://dl.kaskus.id/3.bp.blogspot.com/-Hwc69pIhMJ4/Wdb4X1v06uI/AAAAAAAABQc/Ac4hPR0RJ5wkBpLilp8PanQRC7aANzbKACLcBGAs/s640/kuliner-khas-sambar-kalimantan-barat-bubur-pedas.jpg)
Makanan tradisional yang satu ini sudah tidak asing lagi di lidah penikmat kuliner di Kalimantan
Barat. Pasalnya makanan khas masyarakat kabupaten Sambas ini tidak hanya bisa ditemukan di
Sambas melainkan juga di Singkawang dan Pontianak. Bubur Paddas (Bubur Pedas) namanya
adalah makanan khas masyarakat Sambas yang terbuat dari banyak bahan campuran dengan
bahan utamanya pakis lemidi (midding), daun kesum, daun kunyit, daun cekur, parutan kelapa
yang disangrai serta santan. Bubur padas ini adalah nama makanan yang bermakna memiliki
banyak bahan campuran di dalamnya. Kononnya yang benar-benar bisa disebut bubur paddas
apabila terbuat dari 70 bahan dengan bahan utamanya yang telah disebutkan di atas.
Bubur Paddas tidak memiliki rasa pedas dan bisa dinikmati oleh siapa saja. Konon makanan ini
berasal dari ketidaksengajaan Bujang Nadi dan Dare Nandung yang saat itu bermain masak-
masakan. Bubur Padas yang telah dimasak tersebut kemudian dihidangkan kepada Raja Tan
Unggal yaitu raja yang berkuasa jauh sebelum kekuasaan Ratu Sepudak dan Kesultanan Sambas
(abad ke-16). Setelah mencobanya, bubur paddas menjadi kesukaan Raja Tan Unggal pada masa
itu.
Bubur Paddas bagi masyarakat melayu kabupaten Sambas sering dihidangkan pada saat berbuka
puasa di bulan Ramadhan. Selain itu, makanan ini juga disediakan untuk acara tertentu seperti
berkumpulnya sanak saudara dari jauh. Saat ini bubur paddas bisa dinikmati kapan saja. Bahkan
saat ini sudah banyak warung atau tempat makan yang menyediakan menu bubur paddas.
2. Joddah dan Cucur
![[COC Regional: Makanan Tradisonal] Inilah Makanan Khas Masyarakat Melayu Sambas](https://dl.kaskus.id/scontent.fsub2-3.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/fr/cp0/e15/q65/87884261_526263538093879_5689072667638890496_n.jpg?_nc_cat=101&_nc_sid=dd7718&efg=eyJpIjoidCJ9&_nc_eui2=AeGOGOKOY7rbhl5xi1w2a-SqFFrlN07n8Y5clVATWTC8THKK8dABqA7IwBUhF7qu5s4mBZUtlOEesgS4Y8Xqm_gjeOCeNKRjjK18Xe8h-Di40g&_nc_ohc=67m19QbIR1QAX_Grxfj&_nc_ht=scontent.fsub2-3.fna&_nc_tp=14&oh=b7a839a21b1bf34ea8ba61e408606ca0&oe=5EF6A519)
Nah kalau makanan satu ini mungkin namanya tidak begitu dikenal. Namun soal rasa, akan sulit
untuk dilupakan. Yupp dikenal sebagai nama joddah dan cucur, merupakan makanan tradisional
masyarakat Sambas terutama masyarakat Melayu. Makanan tradisional ini terbuat dari tepung
beras dengan gula merah yang dicampur sedikit kapur sirih dan digoreng. Kedua makanan ini
bentuknya berbeda namun dalam penyajiannya dan pengolahannya selalu bersamaan. Joddah
memiliki bentuk seperti kembang bunga yang terdiri dari empat atau lima kelopak. Tiap kelopak dan bagian tengahnya juga diberi lubang. Sementara bentuk cucur pula seperti bulan
purnama yang bulat dan mengembang. Cara pengolahan kedua makanan ini juga berbeda. Untuk cucur misalnya, adonan tepung beras yang dicampur dengan gula merah harus dalam bentuk cair
seperti adonan bakwan.
Seperti di awal ane sebutkan kedua makanan ini disajikan secara bersamaan bukan tanpa alasan gan.
Nah kedua makanan ini merupakan sajian utama untuk ritual tertentu yang berkaitan dengan
pertanian tradisional, nyanggar (pemberian sesajen), pendirian tiang rumah baru, beinnang
(ritual mengusir roh jahat yang mengganggu anak), dan betambe (proses pengobatan
menggunakan dukun). Dari semua ritual tersebut yang saat ini masih sering dilakukan adalah
ritual nyanggar. Dan untuk joddah maupun cucur saat ini bisa dinikmati kapan saja tanpa harus
menunggu ritual tertentu.
Dari soal rasa, perpaduan antara tepung beras dan gula merah menjadikannya enak untuk
dinikmati oleh siapa saja gan. Rasanya yang manis dan pecah di dalam mulut saat dimakan
menjadikan makanan ini memiliki citarasa tersendiri. Tertarik mau coba?
3. Ukal Inti
Kalau makanan yang satu ini juga masih menggunakan tepung beras dan gula merah gan.
Bedanya kalau ukal inti ini pengolahannya dengan cara dikukus. Nah ukal inti ini adalah
makanan tradisional masyarakat Sambas yang terbuat dari tepung beras ketan yang di dalamnya
diisi dengan parutan kelapa yang disangrai dan dicampur dengan gula merah. Kemudian
dibungkus menggunakan daun pisang dan dikukus.
Ukal Inti ini harus menggunakan beras ketan gan. Jika menggunakan beras jenis lain maka
bentuknya akan keras dan tidak enak untuk dimakan. Untuk penyajian makanan ini biasanya juga
diperuntukan pada ritual tertentu gan seperti bepapas yaitu ritual menolak bala, pendirian tiang
rumah baru atau ritual yang berkaitan dengan pertanian. Meskipun demikian, saat ini ukal inti
bisa dinikmati kapan saja gan.
Soal rasanya gimana? So pasti enak dong gan/sis. Rasa tepung beras yang dikukus ini sangat
lembut dan ketika digigit maka lidah akan menemukan rasa manis yang merupakan perpaduan
gula merah dan parutan kelapa. Yang jelas rasanya bisa mengalahkan rasa yang pernah ada!!
4. Pasung
![[COC Regional: Makanan Tradisonal] Inilah Makanan Khas Masyarakat Melayu Sambas](https://dl.kaskus.id/scontent.fsub2-2.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/fr/cp0/e15/q65/87897744_526268854760014_8853590453774188544_o.jpg?_nc_cat=104&_nc_sid=dd7718&efg=eyJpIjoidCJ9&_nc_eui2=AeHgr6ZYMoO1gdU0BNOm6K1VMcFy3xHz_5lQmxzFCMQv0Vy37z7iQsYyg7f1o09r6Lfy7eN0l6yH-bhCrpxeGCBxUuOXDPTRpOPOFqnq_7dfNQ&_nc_ohc=SVUtXMIFndAAX-eXf_Y&_nc_ht=scontent.fsub2-2.fna&_nc_tp=14&oh=0f3aac3654b143ab7a04724c9ab5c79c&oe=5EE81272)
Kalau makanan tradisional yang satu ini hanya bisa ditemukan saat bulan puasa saja loh gan/sis
dan hanya disajikan pada 3 hari sebelum Syawal. Pasung ini terbuat dari tepung beras yang
diadon dengan gula merah dan santan. Lalu dikukus dengan panci yang di dalamnya disediakan
batang pisang. Nah keunikan dari pasung ini adalah bungkusnya terbuat dari daun pisang dengan
bentuk kerucut. Mirip seperti es-krim yang terkenal dengan pedekatenya itu.
Sebab itulah ketika dikukus, di dalam panci harus diberi batang pisang agar pasung ini tidak
tumbang atau miring. Untuk diketahui tepung beras yang dimasukan ke dalam bungkus pasung
ini harus dalam bentuk cair. Jadi sangat rawan sekali untuk tertumpah. Untuk bungkus pasungnya juga harus benar-benar tidak bocor. Dan pelekatan antara sisi daun ini hanya
menggunakan lidi atau ranting.
Soal rasanya tentu enak. Tekstur tepung berasnya lembut gan, selembut hati ibu yang
membuatnya. Dalam pembuatannya, satu panci bisa memuat lebih dari 70 pasung gan. Pasung
ini tidak dinikmati sendiri loh gan, tetapi juga dibagikan kepada tetangga. Nah tetangga juga
begitu gan. Jadi istilahnya pada 3 hari sebelum idul fitri diadakan tradisi tukaran pasung. Ingat
tukaran pasung loh gan bukan tukaran pasangan!!
5. Rujak Mentimun Sambas
![[COC Regional: Makanan Tradisonal] Inilah Makanan Khas Masyarakat Melayu Sambas](https://dl.kaskus.id/img-global.cpcdn.com/recipes/6b027e67ef69579e/1502x1064cq70/rujak-mentimun-praktis-foto-resep-utama.jpg)
Nah kalau makanan yang satu ini mungkin banyak dikenal oleh masyarakat di Indonesia gan
namun berbeda pengolahan dan penyajiannya loh gan. Seperti di Bandung misalnya, rujak yang
mereka makan adalah rujak kering yaitu yang terdiri dari pepaya, bengkoang, nanas yang
dimakan begitu saja. Hal itu berbeda dengan rujak di Kabupaten Sambas ini. Rujak di sini bahan
utamanya nanas, mentimun, kacang tanah dan gula pasir.
Mentimun akan diiris setipis mungkin dan nanas akan dipotong sekecil mungkin. Sementara
kacang tanah disangrai bukan digoreng ya gan/sis. Setelah kacang tanah disangrai, lalu ditumbuk
hingga halus. Selanjutnya semua bahan tersebut dicampurkan menjadi satu dan ditambahkan
gula. Kemudian diaduk hingga sebati. Jika ingin ada rasa pedas, bisa ditambahkan cabai. Nah
rujak sudah bisa dinikmati langsung tanpa harus dimasak.
Rujak mentimun ini biasa disajikan setelah panen kebun semangka selesai. Loh kok kebun
semangka gan/sis? Alasanya gan/sis karena pada saat berkebun semangka warga juga berbarengan menanam mentimun gan
sis. Sehingga stok mentimun pada saat itu sangat melimpah. Dan untuk rujak mentimun juga
disajikan sebagai sayur mayur saat sedekah nasi loh.
6. Amping
![[COC Regional: Makanan Tradisonal] Inilah Makanan Khas Masyarakat Melayu Sambas](https://dl.kaskus.id/scontent.fsub2-2.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/fr/cp0/e15/q65/88118487_526265351427031_9142377968788570112_o.jpg?_nc_cat=102&_nc_sid=dd7718&efg=eyJpIjoidCJ9&_nc_eui2=AeHkLqWJjKLK5jYCXVepqHL9FnSTVoVPJRFGymZmywI0w6VkY2Ce4VdTNtzVL1YjmPA8zmy6Box4emTQXequkDJ6iJOijaz7a1g8o8wul-wCow&_nc_ohc=Y3YAQvX55dQAX8MSHiv&_nc_ht=scontent.fsub2-2.fna&_nc_tp=14&oh=1da35210fcc5e1a30620bf0d62f4364b&oe=5EF780F8)
Makanan tradisional yang satu ini adanya tiap musim panen padi saja gan/sis. Amping (emping) ini terbuat dari padi muda atau setengah matang. Amping ini diolah melalui berbagai proses seperti disangrai, ditumbuk dengan antan dan lesung.
Amping bisa dinikmati langsung atau untuk lebih enaknya bisa ditambahkan dengan parutan kelapa dan gula merah. Atau bisa dimakan dengan ditambahkan susu seperti sereal.
7. Kue Lapis Sambas
![[COC Regional: Makanan Tradisonal] Inilah Makanan Khas Masyarakat Melayu Sambas](https://dl.kaskus.id/scontent.fsub2-2.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/fr/cp0/e15/q65/87625283_526263771427189_5353278857283633152_o.jpg?_nc_cat=109&_nc_sid=dd7718&efg=eyJpIjoidCJ9&_nc_eui2=AeGR0Ujn8OJ1dbVinDk61oguHxv2wcU9fE7ExBZBAOzywy0wp4Y9hjRrF-A18e4-NjxIP51igND0miKlsXgUAJLL2ydLNIwfMaiMQPtymraRPw&_nc_ohc=pSWIApEPH00AX-fYCpq&_nc_ht=scontent.fsub2-2.fna&_nc_tp=14&oh=0e9fc9077b730ea9255c2aee320c55a7&oe=5EF1B50D)
Nah kalau yang satu ini sangat terkenal loh gan/sis di Kalimantan Barat. Kalau sebut saja
Sambas pasti yang terlintas dipikiran orang-orang adalah bubur paddas dan kue lapisnya. Ya
memang kue lapis di kabupaten Sambas ini menjadi sajian utama saat lebaran gan/sis. Baik itu
perayaan Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha maupun Hari Raya Ketupat atau satu Muharram.
![[COC Regional: Makanan Tradisonal] Inilah Makanan Khas Masyarakat Melayu Sambas](https://dl.kaskus.id/scontent.fsub2-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/fr/cp0/e15/q65/87887779_526263844760515_7171031788590989312_o.jpg?_nc_cat=103&_nc_sid=dd7718&efg=eyJpIjoidCJ9&_nc_eui2=AeFgXSXIbrMCEmj0I5fCvbmf1PjPJg0ejN0ej5zojw1Rd2xVt32eBIxhBqHsTtkQIGYkTGTG4kjXLtqo4VShr5ePQvZOuovFGeO5LKtpbOzhUQ&_nc_ohc=YHguwjwUZxUAX-f6Wao&_nc_ht=scontent.fsub2-1.fna&_nc_tp=14&oh=4d99385b9d1b802ff95bcdddbfd8aa03&oe=5EBF955C)
Apa sih yang membuat kue lapis Sambas ini begitu terkenal? Tidak hanya rasanya gan/sis yang
membuatnya banyak digemari, melainkan juga jenis dan bentuk ukurannya. Beberapa jenis dari
kue lapis Sambas yang sering disajikan adalah kue lapis sepiti dan kue lapis kelapa. Sementara
itu jenis kue lapis lainnya yang juga disajikan diantarnya kue lapis air mata ibu, kue lapis dunia
terbalik, kue lapis kacang, kue lapis agar-agar, kue lapis pelangi, kue lapis kaca pecah, kue lapis
nanas, kue lapis gunung meletus, kue lapis ratteh (berondong beras), kue lapis ketan dan lain
sebagainya.
![[COC Regional: Makanan Tradisonal] Inilah Makanan Khas Masyarakat Melayu Sambas](https://dl.kaskus.id/scontent.fsub2-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/fr/cp0/e15/q65/88111953_526263971427169_2081542254895300608_o.jpg?_nc_cat=105&_nc_sid=dd7718&efg=eyJpIjoidCJ9&_nc_eui2=AeFNEjhvQ-qElFDYg9mL75KbTBWfG0-xddj4aYVManx5xCEGBC4zCssP-wuBnnZVqtjWc49ViJ-tA8unvCqLeCiimiuVQLOVvYjxaUOmzR_nVg&_nc_ohc=vLjRkgdUfKEAX9NqJF6&_nc_ht=scontent.fsub2-1.fna&_nc_tp=14&oh=3701aae880816fbed0c7cdf1e23c7970&oe=5EECB8B1)
Sementara bentuk kue lapis ini bulat sempurna dan segi empat. Ukuran cetakan yang digunakan
adalah 10 cm. Ane kurang tau pasti untuk diamaternya berapa dan tingginya berapa. Tapi jika
diukur menggunakan jari orang dewasa, ketinggian kue ini bisa lebih dari lima jari. Keunikan
dari kue lapis ini bisa awet mencapai 2 minggu atau lebih terutama kue lapis sepiti dan kelapa. Untuk pengolahannya juga masih tradisional loh gan sis yaitu menggunakan pasir dan bara api.
Dan kayu yang digunakan bukan sembarang kayu, ada kayu tertentu seperti kayu rambutan. Sementara pembuatan adonan ini murni tanpa bahan pengawet loh gan/sis.
![[COC Regional: Makanan Tradisonal] Inilah Makanan Khas Masyarakat Melayu Sambas](https://dl.kaskus.id/scontent.fsub2-3.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/fr/cp0/e15/q65/87723841_526264078093825_2686489609717678080_n.jpg?_nc_cat=111&_nc_sid=dd7718&efg=eyJpIjoidCJ9&_nc_eui2=AeGR6t6g60SrMNWEqJ8GytN_V6fAsFl00-k_8jy-NaSIXcf0cX7cWAdE_fFSYb-dGpBp4DmvXMCFC2s4WAWsFRIh3KjfjY4W3EBWoWG6Nw_IZQ&_nc_ohc=-tcZR75XyD4AX9l60qD&_nc_ht=scontent.fsub2-3.fna&_nc_tp=14&oh=dfcadebaa6ebbb3fc5895c7bed56d56e&oe=5F02557A)
Kue Lapis ini biasanya disajikan pada perayaan hari raya saja ya gan/sis. Biasanya di meja lebih
dari dua jenis lapis yang disajikan. Jadi buat agan/sis yang kepengen cobain berbagai jenis kue
lapis silakan saja kunjungi Kabupaten Sambas pada lebaran kali ini. Kalau mau berkunjung ke
Sambas silakan kontak ane ya.....
![[COC Regional: Makanan Tradisonal] Inilah Makanan Khas Masyarakat Melayu Sambas](https://dl.kaskus.id/scontent.fsub2-3.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/fr/cp0/e15/q65/89043384_526276754759224_5447623135404752896_n.jpg?_nc_cat=107&_nc_sid=110474&efg=eyJpIjoidCJ9&_nc_eui2=AeHfEql4OlH4NrL2pBK_Hb-FsR-8hlYINn2HZOr78PfeITosVKxuG3CMabPUsYOaGuIVqoha-8L_6phyqaBKgAMhZKzsKqAgke9X78h82hJ3uA&_nc_ohc=5DYBwW7UgmgAX-eLqkR&_nc_ht=scontent.fsub2-3.fna&_nc_tp=14&oh=1376389e2f820bc2393bfb62ac0a737a&oe=5EB50AB8)
Diubah oleh sukafhoto 29-02-2020 16:02






tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
4.4K
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan