Sulit membayangkan ada negara yang melegalkan poliandri. Tapi ternyata, hal ini benar-benar ada. Tepatnya di beberapa wilayah di Nepal dan India.

Poliandri adalah sistem perkimpoian di mana perempuan memiliki lebih dari satu suami. Ingat ya, yang dimaksud lebih dari satu suami ini terjadi pada satu saat bersamaan. Jadi bisa saja satu istri dua suami, tiga suami, empat suami, dan sebagainya. 

Kebalikan dari poliandri adalah poligini. Poligini adalah sistem perkimpoian satu suami dengan lebih dari satu istri. Baik poliandri maupun poligini merupakan sistem pernikahan yang disebut dengan poligami.

Poligini dan poliandri ini adalah bagian dari sistem pernikahan poligami. Dalam ilmu sosial, memang dikenal dua istilah dalam pernikahan, yaitu monogami dan poligami. 

Monogami adalah sistem pernikahan tunggal di mana satu orang perempuan menikah dengan satu orang laki-laki. Sementara poligami adalah pernikahan ganda di mana satu orang menikah dengan dua orang atau lebih pada saat yang bersamaan. Poligami ini bisa berbentuk poligini ataupun poliandri seperti kita bahas di paragraf di atas. 

Ada beberapa tradisi di dunia yang melegalkan poliandri. Beberapa di antaranya adalah tradisi masyarakat Humla, Dolpa, dan Kosi di Nepal. Di kawasan ini, poliandri sudah dianggap menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dan masih bertahan hingga saat ini.

Dalam masyarakat Humla, Dolpa, dan Kosi, ketika seorang perempuan menikah dengan satu pria, ia juga diperbolehkan menikahi saudara kandung suaminya. Biasanya ini terjadi jika suami perempuan itu adalah anak laki-laki tertua dalam keluarganya. Setelah menikah dengan sang abang, si perempuan ini kemudian menikah dengan adik suaminya beberapa tahun kemudian.

Nah, keluarga ini bisa tinggal dalam satu atap atau rumah yang sama. Jarang terjadi konflik karena ini sudah menjadi tradisi yang mendarah daging dalam kehidupan suku tersebut.

Jika perempuan ini memiliki anak dari satu suami, anak ini juga akan dianggap sebagai anak oleh suami yang lain. Artinya, para suami itu (yang jumlahnya lebih dari satu) akan tetap dipanggil ayah oleh anak mereka. Karena itu, tak mengherankan jika dalam kebudayaan suku ini seorang anak memiliki satu ibu dan banyak ayah.

Pernikahan satu istri dengan banyak suami ini umumnya dilakukan karena faktor ekonomi. Mereka tak mau harta mereka jatuh/dibagi kepada orang lain. Dengan menikahi istri saudara kandungnya, harta keluarga ini akan berputar di keluarga inti mereka kembali.



Selain di pedalaman Nepal, tradisi ini juga ditemui di beberapa tempat lainnya di dunia. Di antaranya adalah di pedalaman India dan Tibet. 

Di India, tradisi poliandri dipengaruhi oleh tradisi Hindu Kuno dalam kisah Mahabrata. Dalam kisah ini disebutkan Drupadi menikah dengan lima ksatria pandawa.


Sementara di Tiber, praktek poliandri masih berlangsung di kawasan Nymba. Seperti masyarakat Nepal, perempuan di komunitas Nymba juga bisa melakukan poliandri dengan saudara kandung dari suaminya.

Nah, bagaimana dengan Indonesia? 

Di Indonesia sendiri, jangan pernah bermimpi melakukan poliandri. Di sini, poliandri adalah hal terlarang. Pelakunya bahkan bisa dijerat dengan pidana dengan tuduhan perzinahan.
Jadi jangan coba-coba ya gan dan sis. 

Referensi: 1, 2
Foto: 1, 2