Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

extreme78Avatar border
TS
extreme78
Gugus Tugas Jatim Klaim Lebih Dulu Ajukan Mobil Tes Corona
Gugus Tugas Jatim Klaim Lebih Dulu Ajukan Mobil Tes Corona

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Rumpun Logistik Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur yang juga sekaligus Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Suban Wahyudiono yakin pihaknya lebih dulu mengajukan bantuan mobil tes yang kemudian disebut diserobot oleh Pemprov Jatim dari Pemkot Surabaya.

Suban menjabarkan kronologi dua mobil tes dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu setelah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini marah besar.

"Kami berkirim surat ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat itu tanggal 11 Mei 2020, permohonan itu yaitu permohonan dukungan percepatan penegakan diagnosis Covid-19," kata Suban di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (29/5) malam.

Suban menyebut melalui surat itu Pemprov Jatim mengajukan sejumlah permohonan, di antaranya 15 unit mesin reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR), dan 3.500 buah cartridge bagi rumah sakit yang memiliki kemampuan melakukan tes cepat molekuler (TCM) GeneXpert.


Setelah itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V Brawijaya disebut Suban langsung menelepon kepala BNPB Doni Monardo untuk mengingatkan permohonan tersebut, yang termasuk di dalamnya mobil tes PCR.

"Di samping itu, saya sendiri WhatsApp ke Pak Doni Monardo, [dan diminta] untuk segera komunikasi kepada Bapak Dodi Riswandi, Deputi 1 Kedaruratan BNPB. Hasil komunikasi bahwa tanggal 27 Mei malamnya itu sudah dikirim satu unit mobil, yang isinya dua mesin PCR," kata Suban.

Suban juga menyebut diminta oleh Doni untuk berkomunikasi langsung dengan pengemudi maupun kru mobil PCR terkait lokasi pasti bantuan itu akan diterima. Kemudian, mobil pertama tiba di lokasi rumah sakit darurat Gugus Jatim di Jalan Indrapura, Surabaya.

"Kami sepakat dengan Deputi 1, bahwa mobil unit PCR ini kami terima di rumah sakit darurat atau rumah sakit lapangan di Jalan Indrapura Surabaya. Itu kronologis awal. Di perjalanan kami monitor terus, dan sampai Surabaya pukul 04.00 WIB pagi," katanya.

Usai tiba pada Rabu (27/5) pagi, mobil itu langsung beroperasi di Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair). Di sana, mobil tersebut langsung bekerja menguji 200 sampel spesimen. Selain itu, mobil itu juga menguji 100 sampel di Asrama Haji.


Keesokan harinya, Kamis (28/5), Suban menyebut mobil PCR itu ditugaskan ke Sidoarjo dan Lamongan guna mempercepat pemeriksaan sampel di wilayah tersebut. Salah satu mobil lainnya juga dikirim ke Tulungagung.

"Mengapa harus Tulungagung? Karena butuh bantuan cepat, karena terkendala kapasitas swab. PDP Tulungagung ini tertinggi kedua di Jatim. Berdasarkan jumlah PDP 558 orang, terdapat 172 meninggal dengan status PDP sebelum sempat di-swab. Itu kronologisnya," kata Suban.

Dengan kronologi itu, Suban menegaskan pihaknya tidak menyerobot bantuan dua unit mobil PCR seperti yang diklaim Risma. Ia merasa telah mengirimkan surat permohonan kepada Gugus Tugas Pusat terlebih dahulu.

Suban menyebut Pemkot Surabaya baru mengirim surat permohonan bantuan swab dengan mobil PCR kepada BPBD Jatim pada 22 Mei.

"Saya juga disurati Ibu Wali Kota [Risma], memohon bantuan swab dengan mobil PCR ini tanggal 22 Mei 2020 ke kami. Padahal mobil ini datangnya tanggal 27 Mei, jadi surat wali kota pun saat ini juga belum kami jawab karena mobil ini langsung beroperasi," katanya.


Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya meradang usai dua unit mobil tes dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dialihkan ke dua wilayah lain.

Risma menyebut mobil tes PCR itu awalnya akan dipakai oleh warga Kota Surabaya. Namun hingga masyarakat berkumpul, mobil tak kunjung datang. Mobil itu kemudian diketahui digeser ke Tulungagung dan Lamongan oleh Gugus Tugas Jawa Timur yang berada di bawah naungan Pemprov.

Risma mengaku berusaha mendapatkan dua bantuan mobil BNPB usai memohon langsung kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

"Teman-teman lihat sendiri kan, ini bukti permohonan saya dengan Pak Doni, jadi ini saya sendiri yang memohon kepada beliau. Kasihan pasien-pasien yang sudah menunggu," kata Risma sambil menunjukkan percakapan dengan Doni kepada media di Surabaya, Jumat (29/5).

https://m.cnnindonesia.com/nasional/...bil-tes-corona

Akhirnya gaduh saling klaim kalo duluan ajukan.
Wajar sih karna nih wabah nyusahin banget.
Jadi perlu dan lebih perlu sudah sulit tuk di bedakan.
Dari kejadian ini harusnya semua pihak yg berkepentingan harus memikirkan.
Bagaimana menyediakan mobil lab tersebut lebih banyak karna kebutuhan akan mobil lab ini cukup tinggi.emoticon-Cool
Diubah oleh extreme78 29-05-2020 20:19
nomorelies
Koncong
1nd0n3s14m3t4l
1nd0n3s14m3t4l dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.5K
23
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan