Mereka 20 Juru Gedor 'Terlupakan' Di BPL Medio 2010
TS
FootballStory
Mereka 20 Juru Gedor 'Terlupakan' Di BPL Medio 2010
Striker merupakan posisi terdepan dalam skema sepakbola. Hal wajib seorang striker adalah mencetak gol, selain itu juga membuka ruang didepan untuk pemain lainnya sebagai support serangan. Berikut adalah 20 striker BPL medio 2010 yang namanya mungkin dilupakan para football holic.
Spoiler for Marouane Chamakh:
Marouane Chamakh, terbang ke London pada 2010 untuk memenuhi salah satu mimpi terbesarnya bermain dalam squad Arsenal. Meskipun datang secara free transfer, ekspektasi yang berada di punggung Chamakh cukup tinggi, mengingat performa ciamik bersama klub lamanya, Girondins Bordeaux. Sempat mengawali permainan secara impresif namun seiring waktu performanya pun meredup. Ekspektasi tinggi yang ia emban gagal terpenuhi sedikit pun.
Nasib nahas menimpanya pada 2013, dilansir dari Guardian, Chamakh mengatakan bahwa ada surat kaleng yang menghantui dirinya ketika ia pindah Arsenal. Surat ancaman yang dikirim oleh orang tak bertanggung jawab, rumornya berisi foto-foto Chamakh ketika berpesta di Las Vegas. Kasus ini bahkan sampai ke tahap investigasi polisi. Bagi Chamakh, surat kaleng ini menjadi penyebab utama kehancuran kariernya di Arsenal.
Spoiler for Gabriel Agbonlahor:
Agbonlahor merupakan produk asli akademi Aston Vila. Ia menembus tim senior pada 2005, dan di musim 2006/07 mulai tampil reguler. Seperti yang pernah kita lihat, kariernya kemudian terus meningkat selama tiga musim selanjutnya, nahas setelah kariernya yang melesat tajam, Agbonlahor perlahan turun dalam persoalan performa. Mulai dari cedera yang ia derita pada 2010/11, Gabby (sapaan akrabnya) kesulitan mengembalikan performa terbaiknya, hingga tak mampu menyelamatkan Aston Vila dari jurang degradasi pada 2015/16
Spoiler for Cameron Jerome:
Sebagai seorang penyerang asal Inggris ia bermain di Liga Primer berseragam Birmingham pada 2010. Namun pada 2013 FA mendakwa Cameron Jerome, atas tuduhan dugaan pelanggaran peraturan mengenai perjudian. Perbuatan Jerome menyalahi aturan FA yang melarang pemain bertaruh di kompetisi yang mereka ikuti. Meskipun tak ada tuduhan mengenai pengaturan skor sepakbola Inggris.
Spoiler for Nikola Kalinic:
Tentu pecinta sepakbola Inggris mulai mengetahui nama Kalinic saat ia berseragam Blackburn Rovers selama 2009 sampai 2011. Datang ke Milan pada 2018, dia cuma cetak 6 gol dari 41 penampilan di seluruh kompetisi. Kalinic gagal bersaing dengan Patrick Cutrone yang merupakan lulusan akademi.
Alhasil Kalinic memenangi award sebagai pemain terburuk musim 2018 alias Bidone d'Oro (Keranjang Sampah Emas). Kalinic memenangkan total 49,1 persen suara dari sekitar 13ribu voters.
Spoiler for Marlon Harewood:
Harewood merupakan salah satu jebolan terbaik akademi Nottingham Forest. Lalu promosi ke tim senior dan bertahan sejak musim 1996 hingga 2003. Harewood pensiun pada 2016 ketika membela Nuneaton Town. Sebelumnya, ia sempat mendapat tawaran bermain untuk negaranya, Barbados di kualifikasi PD 2010, namun ditolak oleh Harewood karena ingin fokus berkarier di Liga Inggris.
Jika mayoritas pemain sepak bola melanjutkan karier pensiunnya sebagai pelatih atau staf persepakbolaan, berbeda dengan eks bintang sepak bola Inggris, Marlon Harewood, yang memutuskan untuk membuka bengkel mobil untuk modifikasi dan perbaikan mobil. Modifikasi juga sesuai keinginan pemilik, misalnya meletakkan nomor punggung di kursi, bahkan menambahkan mesin kopi dan konsol game PS 4 di dalam mobil. Harry Kane adalah salah satu langganan bengkel mobil milik Harewood
Spoiler for Kevin Davies:
Pada 2003, Davies pergi meninggalkan Blackburn dan bergabung dengan Bolton berstatus free transfer. Davies mengabdi di Reebok Stadium lebih dari 400 penampilan untuk The Trotters selama 10 tahun dengan mencetak 85 gol. Davies mendapati tugas negara pada 2010 ketika usianya 33 tahun, dengan masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua melawan Montenegro.
Spoiler for Salomon Kalou:
Kalou pernah mengabdi pada Mimosas, Feyenoord, Excelsior, dan Chelsea. Meraih penghargaan Pemain Muda Terbaik Liga Belanda musim 2004/05 saat membela Feyenoord. Bersama Chelsea, Kalou berhasil meraih gelar juara Premier League, FA Cup, Piala Liga Inggris, Community Shield, dan UCL.
Akhir² ini doi sempat bikin geram publik Jerman akibat mengabaikan protokol kesehatan. CEO Liga Jerman (DFL), Christian Seifert bahkan mengaku sangat marah hingga ingin menendangnya di muka publik. Eks pemain Chelsea itu dengan santai menyalami dan memeluk rekan timnya saat kembali berlatih. Kalou bahkan mengabaikan protokol dokter tim untuk menjauhi ruangan medis karena masih ada rekannya yang sedang dites Covid-19.
Spoiler for Victor Anichebe:
Victor Anichebe telah lama memutuskan pensiun dari timnas Nigeria dan memilih fokus berkontribusi terbaik untuk club Everton. Keputusan itu diambil agar dirinya bisa menjawab kepercayaan dan dukungan yang diberikan oleh klub baik dari jajaran manajemen maupun fans selama ia menjalani masa² cedera.
Spoiler for Bobby Zamora:
Pada 2012 penyerang QPR Bobby Zamora mengaku sebenarnya ia tidak bergitu suka akan dunia sepak bola. Pernyataan mengejutkan tersebut diungkapkannya di tengah kondisi QPR yang sedang terinjak injak di papan klasemen Premier League. Sontak pengakuan tersebut menghebohkan sejumlah pendukung The Hoops.
Bahkan ia menegaskan seandainya sudah gantung sepatu, ia tidak akan kembali ke hal² berbau sepak bola.
Spoiler for Andy Carroll:
Carroll pernah bercerita soal transfernya dari Newcastle ke Liverpool pada 31 Januari 2011. Penyerang gondrong itu mengaku bahwa sebetulnya ia enggan meninggalkan The Magpies karena ia ingin bermain hanya untuk satu klub. Ia yang kala itu sedang cedera paha berharap kalau ia gagal dalam tes medis. Namun sepertinya itu hanyalah harapan dari seorang Carroll, pasalnya Liverpool nampak persetan dengan hal tersebut, The Reds terlanjur kepincut dengan 11 gol yang ia cetak dalam 19 laga
Spoiler for João Alves de Assis Silva (Jô):
Pada 31 September 2008, Manchester City mendatangkan Jô yang diperkirakan bernilai sekitar £ 19 juta, Jô kesulitan untuk menemukan permainan terbaiknya dalam tim dan ditampilkan hanya dalam 6 match di awal musim 2008-09. Namun ia lebih sering dipinjamkan seperti ke Everton ia dipinjamkan selama satu setengah musim. Lalu dipinjamkan ke Galatasaray selama semusim, sebelum pada 2011 benar² meninggalkan City menuju Brazil ke klub Internacional.
Spoiler for Gabriel Obertan:
Bagi para pencinta Liga Inggris, khususnya pendukung Manchester United, nama Gabriel Obertan bukanlah hal asing. Pemain asal Prancis itu pernah disebut-sebut sebagai The Next Ronaldo, pas menjadi penyerang sayap berbahaya.
Obertan kesulitan beradaptasi alhasil ia hanya diberi kesempatan 7 laga di semua kompetisi. Jaranganya kesempatan bermain karena seringnya menderita cedera. Sejak saat itu, grafik performanya menurun dan kariernya bisa dibilang berantakan. Setelah itu ia hijrah ke Newcastle namun siapa sangka setelah itu karirnya terkatung katung, ia pernah 3 bulan tanpaklub, sebelum kemudian gabung ke tim Rusia, Anzhi Makhachkala pada Januari 2017. Dan setelahnya ia berkelana ke segala penjuru eropa entah bermain di tim manapun.
Spoiler for Shola Ameobi:
Dalam karir Shola, ia menjadi bagian penting dalam Newcastle yang kala itu sering menjadi kuda hitam dalam kompetisi, bermain selama 14 musim dengan catatan 312 laga dan mencetak 53 gol membuktikan bahwa ia cukup untuk dihargai sebagai legenda Newcastle.
Spoiler for Ricardo Fuller:
Ricardo Dwayne Fuller adalah seorang pesepabola berkewarganegaraan Jamaika yang pernah tampil sangat impresif bersama Stoke City, bermain selama 6 musim ia mencetak 43 gol dalam 182 laga, di kancah internasional ia mencetak 6 gol dalam 57 laganya.
Spoiler for Fraizer Campbell:
Fraizer Campbell pernah memberikan masalah bagi lini belakang City, karena Manchester Biru sedang kehilangan sosok Kompany dan berimbas pada Lescott yang tidak ada tandem sepadan. Pada masanya, Fraizer merupakan pemain yang kualitasnya sangat dinantikan warga Inggris sebagai hiburan. Ia seringkali mencuri perhatian media Inggris atas penampilannya yang cukup mengangkat performa tim.
Spoiler for Roman Pavlyuchenko:
Namanya sempat melambung di Euro 2008, pada ajang antarnegara Eropa empat tahunan tersebut, Pav dan Arshavin menjadi pusat nuklir Rusia dengan mampu menembus semifinal, hal itu yang membuatnya direkrut Tottenham Hotspur. Bersama The Lily Whites, Pavlyuchenko sempat menjadi idola pendukung Spurs selama empat musim. Pav yang memutuskan pensiun terjun ke dunia politik dengan terpilihnya sebagai wakil dewan kota di kota Stavropol. Ia mengamankan posisi di partai politik pimpinan Vladimir Putin, dengan mendapat hak suara 63%.
Spoiler for Peter Odemwingie:
Pemain yang identik dengan gaya rambut cornrows ini kerap kali menjadi sasaran rasisme dari oknum Ultras Lokomotiv Moscow saat masih menjalani karir di Rusia.
Teriakan² rasis terhadap kulit hitam akan selalu terjadi ketika tiap kali saat bola sedang dikontrol olehnya. Lebih dari itu, saat dirinya hijrah WBA pada 2010, para Ultras membentangkan spanduk yang membuat Odemwingie sakit hati.
Stoke City adalah tim yang ia bela setelah WBA, namun baru dimusim kedua bersama Stoke dirinya menderita cedera ligamen lutut cukup serius yang memaksanya harus absen selama 273 hari dan melewatkan laga Stoke sebanyak 36 pertandingan. Semenjak itu, karirnya terombak ambing hingga terdampar ke lautan luas Indonesia.
Spoiler for Carlton Cole:
Karirnya melesat saat ia menempati posisi depan West Ham United, Cole bergabung dengan WHU pada Juli 2006 menandatangani kontrak empat tahun. Dia mencetak gol debut kompetitif untuk West Ham setelah bermain sebagai pengganti di injury time dan menutup kemenangan 3–1 melawan tim kasta bawah, Charlton. Selama membela West Ham ia mencatat 256 pertandingan dengan 55 gol.
Ia sempat keluar masuk dua kali di West Ham, pada 2013 dan pada Mei 2015. Mulai Oktober 2015, ia melanjutkan kariernya di Celtic, Skotlandia. Dari saat itu karir Cole tak tentu arah hingga mengikuti jejak Odemwingie menyusuri lautan Indonesia.
Spoiler for Franco Di Santo:
Ia pernah menjajal Blackburn Rovers, Wigan Athletic, dan Chelsea. Ia baru tampil baik di Wigan, namun itu pun tidak terlalu spesial. Ekspektasi kedatangannya ke Inggris terbilang tinggi. Carvalho menjulukinya Crespito alias Crespo Kecil. Di Santo dianggap berpotensi menjadi penerus Crespo. Semakin klop karena Farnco memang mengidolakan Crespo.
Ia dipinjam Blackburn pada 2009/10, namun lagi-lagi ia seret dalam produksi gol. Hanya 1 gol ia sarangkan dalam 24 laga dengan The Rovers. Keadaan sedikit meningkat untuk Di Santo setelah ia menuju Wigan dari Chelsea. Percaya dirinya meningkat di bawah asuhan Roberto Martinez, tapi sekali lagi, dalam urusan menjebol gawang lawan torehannya tetap minim. Tiga musim beruntun di Wigan, Di Santo hanya mengemas 1, 7, dan 5 gol. Terlepas dari itu, performanya cukup mengesankan untuk memerankan tiga laga internasional dengan Argentina.
Spoiler for Steven Fletcher:
Meskipun Wolves terdegradasi dari liga utama Inggris, Fletcher masih tampil trengginas. Total dia mencetak 24 gol bagi klub itu dalam 61 kali penampilannya.
Dan pada 2012 Wolves menerima pinangan untuk Fletcher dari Sunderland, tidak kalah bringasnya ia berhasil mencatatkan 23 gol dari 94 pertandingan. Untuk kancah internasional sudah menjadi rahasia umum ia menjadi langganan timnas Skotlandia entah siapapun yang memegang kursi kepelatihan. Ia sudah mengemas 9 gol dari 30 laga bersama squad senior Skotlandia.
Quote:
sumber: google
foto: google image
Bagaimana Dengan Daftar Pemain Diatas? Silakan Diskusikan!