djalanloeroesAvatar border
TS
djalanloeroes
Ada Anggapan, PNS Justru Bahagia dengan Adanya Corona. Benarkah?
Quote:





***


     Pegawai negeri sipil (PNS) itu profesi paling aman, demikian pandangan masyarakat selama ini. Aman dari pemutusan hubungan kerja (PHK) dan aman dengan kepastian pendapatan atau penghasilan. Bahkan sampai mati pun, PNS tetap digaji dengan uang pensiun yang didapatnya dalam jangka waktu yang panjang.

Spoiler for Pegawai negeri sipil :


Tak mengherankan jika PNS menjadi pekerjaan idaman banyak kaum muda. Mereka menjadikan PNS sebagai cita-cita masa depan. Bahkan para orang tua pun tak sedikit yang menginginkan dapat menantu seorang PNS. 


Dalam kaitannya dengan pandemi corona atau covid-19 sekarang, mari kita simak hasil pengamatan dan wawancara TS dengan narasumber berikut ini. Dengan gambaran ini, terlihat betapa PNS memang merupakan profesi yang aman.


Di sebuah kompleks perumahan yang dihuni berbagai kalangan, termasuk kalangan bawah, tinggal beragam penghuni dari bermacam-macam profesi. Ada PNS, editor penerbit buku, dan pengemudi ojek online, tiga profesi untuk mewakili yang lain. PNS sebut saja X, editor Y, dan driver ojol Z. 


X yang menjadi PNS di Dinas Kependudukan sebuah pemerintah kabupatan, tidak terpengaruh dengan pandemi corona yang tengah melanda. Ia yang karena pandemi corona jadi libur bekerja, bisa menikmati hari-hari liburnya dengan nyaman. 


Hari-hari liburnya diisi dengan bermain game atau mendengarkan musik, sambil sesekali memanaskan mobil dan sepeda motornya yang tidak digunakan karena libur bekerja. Ia tenang-tenang saja di tengah pandemi corona ini karena gajinya tidak dipotong se-sen pun, dibayarkan 100%, kendati tidak bekerja!


Lalu Y. Y memiliki gaji Rp 4.760.000. Penerbit buku menjadi bidang usaha yang sangat terpukul oleh pandemi corona. Sebelum diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), penerbit tempat Y bekerja sudah memotong gajinya 25%. Y hanya menerima gaji 75% atau Rp 3.570.000. Masih bisa untuk bertahan hidup.


Setelah diberlakukan PSBB, kondisi penerbit semakin sekarat. Buku yang sudah dicetak, tidak bisa dijual. Buku yang sudah terjual di toko buku, tidak bisa ditagih pembayarannya karena semua toko buku tutup dan bagian administrasinya libur alias menghentikan kegiatan secara total. Penerbit pun hanya bisa membayar gaji 30% saja atau Rp 1.428.000. 


Dengan penghasilan Rp 1.428.000, Y harus membayar KPR rumah yang ditempati sebesar Rp 667.400 per bulan dan cicilan kredit bank untuk renovasi rumah Rp 496.430 per bulan. Berarti penghasilan Y tinggal Rp 264.170 per bulan. 


Dengan uang Rp 264.170 per bulan, bisakah Y bersama satu istri dan dua orang anak yang masih duduk di bangku kelas II SD dan kelas VII SMP, hidup layak? Mustahil.

 
Nasib yang sama dialami Z. Sebagai driver ojol, penghasilan yang didapatnya setelah PSBB semakin tak menentu. Ia kini hanya mengandalkan mengantarkan pesanan makanan atau barang karena tidak boleh lagi mengangkut penumpang. 


Sedihnya, pesanan makanan pun sekarang sangat sulit didapat karena selama ini yang banyak memesan makanan adalah para pegawai kantoran saat jam istirahat. Kini para pegawai tersebut libur.


Padahal, Z harus menghidupi satu istri dan satu orang anak. Dan ia juga harus membayar kontrakan rumah Rp 500.000 per bulan karena di perumahan tersebut ia hanya mengontrak.

Spoiler for Buruh pabrik:



Y dan Z hanyalah contoh dari sebagian besar rakyat Indonesia yang terdampak pandemi corona. Masih berjejer profesi-profesi lainnya yang mengalami nasib yang sama, seperti buruh pabrik, pramuniaga toko, mekanik bengkel, sopir angkot, pedagang kaki lima, pedagang keliling, kuli pelabuhan, kuli bangunan, dan banyak lagi.


Karena itu, seruan pemotongan gaji PNS, khususnya golongan III ke atas yang berpenghasilan besar, patutlah didukung. Saat inilah PNS harus membuktikan bahwa mereka memiliki solidaritas sosial yang tinggi kepada sesama anak bangsa. Bukankah gaji PNS berasal dari rakyat yang dianggarkan melalui APBN? Karena itu, tak ada salahnya mereka membantu rakyat yang sedang mengalami kesusahan. 


PNS harus mematahkan anggapan yang kini berkembang di masyarakat bahwa mereka justru senang dengan pandemi corona karena bisa digaji penuh tanpa harus bekerja. PNS harus membuktikan anggapan tersebut salah dan keliru!  





       
Referensi 1

Referensi 2

Referensi 3

Referensi 4

Sumber foto 1

Sumber foto 2
Diubah oleh djalanloeroes 10-05-2020 05:20
betiatina
anasabila
onik
onik dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.2K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan