- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
2 Tenaga Medis COVID-19 di Papua Ditembak Saat Antar Obat, 1 Tewas


TS
KadrunJunior
2 Tenaga Medis COVID-19 di Papua Ditembak Saat Antar Obat, 1 Tewas
Jakarta, IDN Times - Dua orang tenaga medis yang bertugas di Wanda, Kabupaten Intan Jaya, Papua ditemukan tertembak, Jumat (22/6). Diduga ini merupakan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Salah satu tenaga medis harus gugur.
Kapolres Intan Jaya AKBP Yuli Karre Pongbala mengakui, 2 petugas medis tersebut tergabung dalam Satgas COVID-19 Intan Jaya yakni Almalek Bagau dan Eunico Somou. Mereka ditembak saat hendak mengantar obat-obatan.
"Eunico Somou, dilaporkan tewas akibat luka tembak, sedangkan rekannya Almalek dalam keadaan kritis dan dirawat di Pastoral Wandai," ujarnya dilansir dari Antara, Sabtu (23/5).
1. Butuh waktu lima jam untuk evakuasi korban
Yuli mengungkapkan medan dan lokasi yang jauh membuat korban tidak bisa langsung dievakuasi saat itu juga.
"Rencananya Sabtu (23/5) kami akan ke TKP untuk mengevakuasi korban, karena untuk mencapai lokasi dibutuhkan waktu sekitar lima jam dan harus melintasi jembatan gantung," ujarnya.
Hingga kini, di Wandai belum ada pos polisi dan tidak ada jaringan telekomunikasi sehingga informasi didapat dari Homeyo.
2. Penembakan warga sipil juga terjadi di Mimika
Sementara itu, penembakan warga sipil juga terjadi tepatnya di Mill 62, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto mengatakan, penembakan dilakukan KKB yang mengakibatkan korban mengalami luka tembak pada bagian perut dan leher sehingga kondisi korban tidak sadarkan diri hingga kini.
Kolonel Cpl Eko Daryanto mengungkapkan Insiden tersebut terjadi pada Kamis (21/5), di mana sebelum ditemukan korban, anggota TNI Satgas Pengamanan PTFI yang berjaga di Pos Mile 59 (Ketinggian Tower) dan Mile 61 (Ketinggian sebelah kanan kandang gajah) mendengar suara tembakan rentetan senjata api laras panjang di sekitar Mile 62, Distrik Tembagapura.
"Setelah beberapa kali mendengar bunyi tembakan tersebut, anggota TNI yang sedang melaksanakan jaga langsung melaporkan kepada tim aparat gabungan TNI/Polri yang berada di sekitar pos untuk melihat ke lokasi arah terdengarnya bunyi tembakan," ungkap Kapendam.
3. TNI/Polri menemukan korban tidak sadarkan diri
Sampai di lokasi kejadian, lanjutnya, tim aparat gabungan TNI/Polri menemukan warga sipil yang sudah tergeletak tidak sadarkan diri dengan luka tembakan di perut dan leher.
Melihat kondisi korban, menurut Kapendam, tim aparat gabungan TNI/Polri bergegas menghubungi tim patroli Zona Echo dan Zona Delta berikut Mobil Ambulans PT. FI agar segera menuju TKP untuk memberikan pertolongan medis terhadap korban.
"Selanjutnya korban berhasil dievakuasi ke SOS Hospital PT Freeport Indonesia," ucap Kapendam.
https://sumut.idntimes.com/news/sumu...gional-sumut/3
Ngapain capek capek kirim obat, kalau sakit kasih pisang saja ntar mereka juga sembuh atau mati sendiri
Kapolres Intan Jaya AKBP Yuli Karre Pongbala mengakui, 2 petugas medis tersebut tergabung dalam Satgas COVID-19 Intan Jaya yakni Almalek Bagau dan Eunico Somou. Mereka ditembak saat hendak mengantar obat-obatan.
"Eunico Somou, dilaporkan tewas akibat luka tembak, sedangkan rekannya Almalek dalam keadaan kritis dan dirawat di Pastoral Wandai," ujarnya dilansir dari Antara, Sabtu (23/5).
1. Butuh waktu lima jam untuk evakuasi korban
Yuli mengungkapkan medan dan lokasi yang jauh membuat korban tidak bisa langsung dievakuasi saat itu juga.
"Rencananya Sabtu (23/5) kami akan ke TKP untuk mengevakuasi korban, karena untuk mencapai lokasi dibutuhkan waktu sekitar lima jam dan harus melintasi jembatan gantung," ujarnya.
Hingga kini, di Wandai belum ada pos polisi dan tidak ada jaringan telekomunikasi sehingga informasi didapat dari Homeyo.
2. Penembakan warga sipil juga terjadi di Mimika
Sementara itu, penembakan warga sipil juga terjadi tepatnya di Mill 62, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto mengatakan, penembakan dilakukan KKB yang mengakibatkan korban mengalami luka tembak pada bagian perut dan leher sehingga kondisi korban tidak sadarkan diri hingga kini.
Kolonel Cpl Eko Daryanto mengungkapkan Insiden tersebut terjadi pada Kamis (21/5), di mana sebelum ditemukan korban, anggota TNI Satgas Pengamanan PTFI yang berjaga di Pos Mile 59 (Ketinggian Tower) dan Mile 61 (Ketinggian sebelah kanan kandang gajah) mendengar suara tembakan rentetan senjata api laras panjang di sekitar Mile 62, Distrik Tembagapura.
"Setelah beberapa kali mendengar bunyi tembakan tersebut, anggota TNI yang sedang melaksanakan jaga langsung melaporkan kepada tim aparat gabungan TNI/Polri yang berada di sekitar pos untuk melihat ke lokasi arah terdengarnya bunyi tembakan," ungkap Kapendam.
3. TNI/Polri menemukan korban tidak sadarkan diri
Sampai di lokasi kejadian, lanjutnya, tim aparat gabungan TNI/Polri menemukan warga sipil yang sudah tergeletak tidak sadarkan diri dengan luka tembakan di perut dan leher.
Melihat kondisi korban, menurut Kapendam, tim aparat gabungan TNI/Polri bergegas menghubungi tim patroli Zona Echo dan Zona Delta berikut Mobil Ambulans PT. FI agar segera menuju TKP untuk memberikan pertolongan medis terhadap korban.
"Selanjutnya korban berhasil dievakuasi ke SOS Hospital PT Freeport Indonesia," ucap Kapendam.
https://sumut.idntimes.com/news/sumu...gional-sumut/3
Ngapain capek capek kirim obat, kalau sakit kasih pisang saja ntar mereka juga sembuh atau mati sendiri







Paidy dan 6 lainnya memberi reputasi
7
856
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan