TS
miftahrahman
Menyedihkan Nasib Bisnis Wedding Organizer di Tengah Pandemi Corona
Wabah Covid 19 tidak hanya mematikan manusia, namun juga bisnis wedding organizer (WO). Hal tersebut dikarenakan adanya larangan membuat keramaian, tak terkecuali membuat pesta pernikahan.
Sebagaimana dituturkan General Manager Simple Wedding Indonesia, Sagaf Basry, bisnis yang digelutinya selama bertahun-tahun itu seolah mati suri lantaran tidak bisa berjalan selama pandemi ini. Sejumlah acara terpaksa ditunda hingga beberapa bulan ke depan.
Menurut pemilik bisnis wedding organizer terbaik jakarta itu, ada 15 acara pernikahan yang terpaksa diundur. Hal itu tentu membuat perusahaan harus menanggung kerugian hingga miliaran rupiah dikarenakan banyak pasangan mempelai yang sudah ingin melakukan DP (down payment) tapi akhirnya memilih untuk menunda.
Penundaan itu, kata Basry, berdampak besar pada cashflow perusahaan. Kerugiannya bisa mencapai miliaran.
Lebih lanjut Basry mengatakan, semua karyawan sudah mulai bekerja dari rumah (work from home). Meski demikian, hak mereka sebagai pekerja masih bisa dipenuhi hingga bulan Maret. Tapi kemungkinan untuk bulan Mei akan ada pemotongan gaji.
"Kita komunikasikan juga ini ke semua karyawan, mereka mengerti dan semoga ini segera selesai," ungkapnya kepada detikcom, Minggu (19/4/2020).
Sementara untuk pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) pun masih belum ada keputusan. Meski demikian, Basry mengaku tetap mengusahakan agar karyawan bisa men dapatkan THR.
Sedangkan untuk puluhan pekerja lepas (freelance), sementara tidak diperlukan dan tidak ada gaji karena tidak ada event yang dilangsungkan.
Hal serupa juga dirasakan oleh pemilik wedding organizer, Big Enterprise, Bigson Alandro. Ia mengklaim sudah ada 10 acara wedding yang ditunda.
Bigson merasa prihatin dengan adanya wabah virus corona ini karena memukul keberlanjutan bisnisnya. Menurutnya, tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan selama virus ini masih ada.
Insentif dari Pemerintah
Demi keberlangsungan bisnis, para pengusaha Wedding Organizer berharap pemerintah mau memberikan insentif pajak kepada sektor usahanya. Bagaimanapun bisnisnya ikut terdampak Corona.
Selain itu, mereka juga meminta supaya pemerintah mau memberikan kelonggaran kontrak untuk gedung yang biasa dijadikan tempat pernikahan, terutama venue yang dikelola pemerintah di bawah kementerian, seperti Sucofindo, Smesco dll.
Wedding Organizer Jakarta
Sebagaimana dituturkan General Manager Simple Wedding Indonesia, Sagaf Basry, bisnis yang digelutinya selama bertahun-tahun itu seolah mati suri lantaran tidak bisa berjalan selama pandemi ini. Sejumlah acara terpaksa ditunda hingga beberapa bulan ke depan.
Menurut pemilik bisnis wedding organizer terbaik jakarta itu, ada 15 acara pernikahan yang terpaksa diundur. Hal itu tentu membuat perusahaan harus menanggung kerugian hingga miliaran rupiah dikarenakan banyak pasangan mempelai yang sudah ingin melakukan DP (down payment) tapi akhirnya memilih untuk menunda.
Penundaan itu, kata Basry, berdampak besar pada cashflow perusahaan. Kerugiannya bisa mencapai miliaran.
Lebih lanjut Basry mengatakan, semua karyawan sudah mulai bekerja dari rumah (work from home). Meski demikian, hak mereka sebagai pekerja masih bisa dipenuhi hingga bulan Maret. Tapi kemungkinan untuk bulan Mei akan ada pemotongan gaji.
"Kita komunikasikan juga ini ke semua karyawan, mereka mengerti dan semoga ini segera selesai," ungkapnya kepada detikcom, Minggu (19/4/2020).
Sementara untuk pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) pun masih belum ada keputusan. Meski demikian, Basry mengaku tetap mengusahakan agar karyawan bisa men dapatkan THR.
Sedangkan untuk puluhan pekerja lepas (freelance), sementara tidak diperlukan dan tidak ada gaji karena tidak ada event yang dilangsungkan.
Hal serupa juga dirasakan oleh pemilik wedding organizer, Big Enterprise, Bigson Alandro. Ia mengklaim sudah ada 10 acara wedding yang ditunda.
Bigson merasa prihatin dengan adanya wabah virus corona ini karena memukul keberlanjutan bisnisnya. Menurutnya, tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan selama virus ini masih ada.
Insentif dari Pemerintah
Demi keberlangsungan bisnis, para pengusaha Wedding Organizer berharap pemerintah mau memberikan insentif pajak kepada sektor usahanya. Bagaimanapun bisnisnya ikut terdampak Corona.
Selain itu, mereka juga meminta supaya pemerintah mau memberikan kelonggaran kontrak untuk gedung yang biasa dijadikan tempat pernikahan, terutama venue yang dikelola pemerintah di bawah kementerian, seperti Sucofindo, Smesco dll.
Wedding Organizer Jakarta
0
349
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan