Memang kenangan indah tidak akan pernah terlupa, memori tersimpan rapi, sampai meski sudah bertahun-tahun lamanya kenangan tersebut tetap masih di kepala, seperti baru terjadi kemarin.


Kedatangan Ramadan sangat ditunggu-tunggu, bukan oleh saya saja, tetapi oleh seluruh umat Islam di dunia, keberkahan dan pahala yang dilipatgandakan. Memang tidak bisa kita dapatkan di bulan-bulan yang lain, bahkan tidurnya orang berpuasa diklaim sebagai pahala.


Suasana bulan Ramadan, di bandingkan dengan sebelas bulan lainnya memang sangat jauh berbeda, pun, ketika di bulan Dzulhijjah puasa sunahnya tidak bisa menyamai suasana di bulan Ramadan, maaf saya tidak bermaksud membanding-bandingkan, tetapi itulah yang saya rasakan.


Seperti baru kemarin Ramadan menyapa, tanpa terasa sudah akan berakhir, kurang lebih sepuluh hari lagi kita akan bertemu Idul Fitri, biasanya keluarga besar orang tua saya maupun keluarga besar suami, di minggu terakhir Ramadan melakukan kegiatan berikut:






Seperti kita ketahui arti iktikaf itu sendiri adalah berdiam diri masjid, menurut pengertian kbbi iktikaf adalah diam beberapa waktu di dalam masjid sebagai suatu ibadah dengan syarat-syarat tertentu (sambil.menjauhkan pikiran dari keduniaan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT)


Tidak bisa dipungkiri, Ramadan kali ini sangat jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, bukan hanya di negara kita, namun di seluruh dunia merasakannya, karena virus Corona yang mewabah, memaksa kita melakukan iktikaf hanya di rumah.



Meskipun hanya di rumah, tidak mengurangi rasa euforia untuk melakukan ibadah, perbanyak tadarus, serta amalan-amalan lainnya yang dapat mendekatkan kita kepada Tuhan, terlebih di sepuluh malam terakhir, adanya malam Lailatul Qadar.






PSBB menuntut kita untuk tidak melakukan silaturahmi ke sanak keluarga ataupun tetangga, meskipun demikian memakai baju baru ketika lebaran menjadi suatu kewajiban, bisa dikatakan sudah mendarah daging.


Ketika menyimak obrolan di grup pun sudah ada yang membeli baju lebaran, tahun kemarin keluarga saya membeli baju lebaran di pasar tanah abang, dari bulan Sya'ban pembeli sudah memenuhi pasar tersebut, untuk jalan pun harus tertatih, saking penuhnya.



Situasi dan kondisi seperti sekarang tidak memungkinkan kita membeli baju ke pasar, alternatif lain kami membelinya via online, banyak aplikasi-aplikasi online marketplace yang menawarkan gratis ongkir.







Memang merapikan rumah bukan sekadar di akhir Ramadan, tetapi harus setiap hari, seperti bersih-bersih, terlebih sekarang hanya di rumah saja, waktu yang lebih banyak di rumah menuntut kita rajin bersih-bersih, untuk menghindari penularan covid19 pun.


Akan tetapi yang sering dilakukan menjelang Idul Fitri atau di akhir Ramadan adalah mengecat rumah, bukan penghuninya saja yang harus memakai baju baru, tetapi tempat tinggalnya pun harus terlihat baru.






Selain membeli baju, kue-kue lebaran pun sudah dipersiapkan dari sekarang, karena memang dari tahun ke tahun memesan kue dari saudara yang jualan.


Pemesanan dilakukan sejak awal Ramadan, jadi seminggu sebelum lebaran atau di penghujung Ramadan pesanan sudah siap mendarat ke rumah.






Memasak ketupat biasa dilakukan keluarga kami dua hari atau sehari sebelum lebaran, tetangga pun pada rebus ketupat di belakang rumah, memakai kayu bakar, kurang lebih harus merebus selama 5 jam, proses yang lama, tidak ada sejam kita makan langsung habis, kalau sekarang lebih memilih memakai kompor gas dengan panci presto hanya 1 jam, dapat menghemat waktu.


Ketupat tidak akan lengkap bila tidak ada sayurnya, sayur godog menjadi pilihan utama, buatan mama paling enak sedunia.








Sudah sebagai suatu kewajiban yang harus dibayarkan di penghujung Ramadan, yaitu membayar zakat fitrah.

Zakat fitrah saat corona

Menurut Arifin, dalam masa pandemi virus Corona ( Covid-19), Majelis Ulama Indonesia ( MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 23 tentang Pemanfaatkan Harta Zakat, Infak, dan Shadaqah untuk Penanggulangan Wabah Covid-19 dan dampaknya.

Salah satu poin penting adalah ketentuan, zakat fitrah boleh ditunaikan dan disalurkan sejak awal Ramadan tanpa harus menunggu malam Idul Fitri.

"Jadi sudah ada fatwa MUI bahwa disampaikan penyaluran sebagian zakat fitrah bisa dilakukan saat ramadhan tanpa menunggu hingga malam Idul Fitri atau sebelum shalat Id," kata Arifin.



Meskipun Ramadan tahun ini, kita ditengah pandemi corona, dan banyak saudara-saudara kita yang kehilangan pekerjaannya, yang memiliki kelebihan harta berbagilah, karena dengan berbagi tidak akan mengurangi harta kita, malah akan diganti lebih dari yang kita duga.


Kegiatan-kegiatan di atas rutin dilakukan di keluarga besar kami di penghujung Ramadan/menjelang lebaran.


Kalau kalian, kegiatan apa saja yang dilakukan menjelang lebaran/di penghujung Ramadan?

Jakarta, 23:54
Sabtu, 16 Mei 2020