- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengejutkan! Ternyata Tempat Ini Adalah Tempat Virus Terbesar di Dunia Kata Ilmuwan


TS
widoko
Mengejutkan! Ternyata Tempat Ini Adalah Tempat Virus Terbesar di Dunia Kata Ilmuwan
Saat ini dunia masih harus berhadapan dengan Pandemi Corona yang belum berhenti. Sampai dengan hari ini (19/5) menurut catatan Worldometers.info, diakses 19 Mei 2020 pukul 12: 42 jumlah total kasus di seluruh dunia mencapai 4.894.278 kasus. Dari jumlah itu 320.188 diantaranya berakhir dengan kematian.

Meski terus bertambah, kabar baiknya adalah penambahan kematian baru akibat Covid-19 sepertinya menurun. Menurut situs yang sama, kemarin di berbagai negara penambahan kematian baru sudah di bawah seribu, kecuali Amerika Serikat yang masih mencatatkan 1.003 kematian baru.

Tetapi meski Corona sudah mereda dan mungkin akhirnya bisa dikendalikan bukan berarti ke depan kita tidak akan ada ancaman pandemi baru. Pandemi baru bisa saja terjadi, dan yang menjadi pusatnya kemungkinan bisa di Hutan Amazon di Amerika Selatan.

Hal itu diungkapkan oleh Ahli Ekologi Brazil David Lapola. Menurut David Lapola aktivitas manusia bisa merusak ekosistem hutan tropis di masa depan. Termasuk hutan Amazon (nationalgeographic.grid.id, 18/5).
Hutan Amazon menurut David Lapola adalah tempat penyimpanan virus terbesar di dunia. Maka ia menyarankan agar manusia tidak main-main dengan Hutan Amazon.
Aktivitas yang dilakukan manusia bisa menyebabkan ketidakseimbangan ekologis. Saat ekologi tidak seimbang, maka menurut David Lapola virus bisa melompat dari hewan ke manusia. Lebih lanjut David Lapola menyampaikan bahwa semua virus yang menyebar dalam skala besar disebabkan oleh ketidakseimbangan ekologi. Contohnya HIV dan Ebola.
Selain HIV dan Ebola, dalam sejarah juga ada wabah yang awalnya dari hewan lalu menyerang manusia. Itu adalah wabah yang sangat mematikan di Eropa sekitar abad 14 atau sekitar 600 tahun yang lalu yang dikenal dengan Blackdeath (historia.id, diakses 20 Mei 2020). Blackdeath atau penyakit Pes berasal dari bakteri yersinia pestis paada kutu tikus. Pada akhirnya bakteri itu tidak hanya menyerang tikus tetapi juga manusia.
Maka memang alam harus kita lestarikan karena jika tak seimbang dan mereka sudah tidak mau bersahabat dengan kita yang timbul adalah bencana...I]
Referensi:
1. https://nationalgeographic.grid.id/r...njutnya?page=2
2. https://historia.id/sains/articles/k...an-eropa-P4neV
3. worldometers.info, diakses 19 Mei 2020

Wilayah Amazon (Sumber: nationalgeographic.grid.id)
Meski terus bertambah, kabar baiknya adalah penambahan kematian baru akibat Covid-19 sepertinya menurun. Menurut situs yang sama, kemarin di berbagai negara penambahan kematian baru sudah di bawah seribu, kecuali Amerika Serikat yang masih mencatatkan 1.003 kematian baru.

Taman Nasional Manu di Peru, Amazon Selatan (Sumber: nationalgeographic.grid.id)
Tetapi meski Corona sudah mereda dan mungkin akhirnya bisa dikendalikan bukan berarti ke depan kita tidak akan ada ancaman pandemi baru. Pandemi baru bisa saja terjadi, dan yang menjadi pusatnya kemungkinan bisa di Hutan Amazon di Amerika Selatan.

Blackdeath Eropa Abad 14 (Sumber: pinterest.com)
Hal itu diungkapkan oleh Ahli Ekologi Brazil David Lapola. Menurut David Lapola aktivitas manusia bisa merusak ekosistem hutan tropis di masa depan. Termasuk hutan Amazon (nationalgeographic.grid.id, 18/5).
Hutan Amazon menurut David Lapola adalah tempat penyimpanan virus terbesar di dunia. Maka ia menyarankan agar manusia tidak main-main dengan Hutan Amazon.
Aktivitas yang dilakukan manusia bisa menyebabkan ketidakseimbangan ekologis. Saat ekologi tidak seimbang, maka menurut David Lapola virus bisa melompat dari hewan ke manusia. Lebih lanjut David Lapola menyampaikan bahwa semua virus yang menyebar dalam skala besar disebabkan oleh ketidakseimbangan ekologi. Contohnya HIV dan Ebola.
Selain HIV dan Ebola, dalam sejarah juga ada wabah yang awalnya dari hewan lalu menyerang manusia. Itu adalah wabah yang sangat mematikan di Eropa sekitar abad 14 atau sekitar 600 tahun yang lalu yang dikenal dengan Blackdeath (historia.id, diakses 20 Mei 2020). Blackdeath atau penyakit Pes berasal dari bakteri yersinia pestis paada kutu tikus. Pada akhirnya bakteri itu tidak hanya menyerang tikus tetapi juga manusia.
Maka memang alam harus kita lestarikan karena jika tak seimbang dan mereka sudah tidak mau bersahabat dengan kita yang timbul adalah bencana...I]
Referensi:
1. https://nationalgeographic.grid.id/r...njutnya?page=2
2. https://historia.id/sains/articles/k...an-eropa-P4neV
3. worldometers.info, diakses 19 Mei 2020
Diubah oleh widoko 20-05-2020 13:32
0
1.4K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan