Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

iNews.idAvatar border
TS
iNews.id
Stafsus Erick Thohir Sebut Situasi Tak Akan Pernah Aman sampai Vaksin Ditemukan
Stafsus Erick Thohir Sebut Situasi Tak Akan Pernah Aman sampai Vaksin Ditemukan
iNews.id - Pemerintah tengah menyiapkan protokol The New Normal sebagai strategi berdamai dengan wabah virus corona. Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak bisa terus menerus diterapkan secara ketat.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, kebijakan The New Normal mempertimbangkan aspek kesehatan dan ekonomi. Dia menilai, kebijakan ini tak perlu menunggu kurva pasien positif Covid-19 melandai.

BACA JUGA: PSBB Mulai Dikurangi, Ekonom Sebut Kasus Covid-19 Perlu Ditekan Dulu

"Jadi memang ini kait-mengait. Saya juga belum tahu kalau kurvanya positif turun, baru naik (ekonominya)? Enggak jamin. Siapa yang bisa jamin? Kalau antivirusnya belum ada, vaksinnya enggak ada apakah mati coronanya? Engga ada yang bisa jamin," ujar Arya dalam diskusi virutal iNews.id, Senin (18/5/2020).

Arya mengatakan, saat ini dunia usaha, termasuk bisnis BUMN terdampak signifikan dari wabah. Sektor-sektor yang paling terpukul terutama pariwisata dan transportasi. Oleh karena itu, dia menilai perlu terobosan agar ekonomi tetap berjalan namun tetap mengutamakan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Pegawai BUMN Wajib Ngantor 25 Mei, Stafsus Erick Thohir: Hoaks

Dia mencontohkan, Vietnam saat ini relatif berhasil menekan penyebaran virus corona dan membuka ekonominya. Namun, kata dia, tak ada jaminan situasi di sana benar-benar aman karena vaksin corona belum ditemukan.

"Ketika dibuka akan naik lagi, dibuka naik lagi. WHO saja sudah mengatakan virusnya masih tetap ada, enggak ada yang bisa jamin," kata dia.

Arya mengakui strategi Indonesia dalam menangani wabah Covid-19 berbeda dengan negara-negara lain. Namun, kata dia, hal tersebut wajar karena karakter virus di setiap negara berbeda-beda, sehingga penemuan vaksin cukup menantang.

"Corona di Amerika beda dengan corona Indonesia, corona di China beda sama Indonesia, akhirnya tidak compatible bahwa (kurva) harus turun dulu, misalnya vaksin ditemukan di China apa bisa untuk Indonesia? Enggak ada yang bisa jamin," ucap Arya.


Sumber: iNews.id
pannotia.server
apollion
eksspy
eksspy dan 3 lainnya memberi reputasi
4
778
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan