“Kamu harus jujur,…jangan bohong….”

“Kenapa sih kamu gak bisa jujur aja?”

“Apa susahnya sih jujur?”

 

Yak,…kalimat-kalimat diatas tadi mungkin salah satunya pernah dipertanyakan ke agan/sista sekalian,…atau bisa jadi agan/sista sendiri yang mempertanyakannya ke teman, atau orang terdekat agan/sista sekalian…

 

Memang benar, banyak hal baik yang akan didapatkan saat kita mampu untuk melakukan kejujuran dalam berbagai hal…Namun, apakah ada yang menyadari bahwa kejujuran itu sendiri haruslah dapat diterima oleh orang yang agan/sista hadapi atau bahkan kesiapan dari agan/sista sekalian dalam menerima kejujuran itu dari orang lain.

 

Banyak dari kita yang semakin emosi atau bahkan memaki orang atau pasangan kita yang berusaha jujur ke diri kita….Lalu bagaimana akhirnya??? Yah…mereka sebagian besar akan mencoba untuk mengurangi kejujuran itu sendiri, memilah-milah kejujuran mana yang harus diungkap, atau bahkan tidak akan jujur lagi karena khawatir akan efek yang akan diterima….Lebih buruk lagi,..ketika orang tersebut ternyata tetap bersikap untuk tetap jujur, namun kita malah semakin tidak mempercayainya….

 

Meminta seseorang untuk jujur dan menerima kejujuran itu merupakan sebuah kesatuan…bukan hal yang harus dipisahkan…. Jika seseorang hanya meminta kejujuran tanpa siap untuk menerima kejujuran itu, maka kejujuran itu sendiri menjadi tidak ada artinya….mengapa? Karena persepsi kejujuran menjadi negatif, dan akan membuat seseorang semakin jauh untuk mendapatkan kejujuran itu sendiri.

 

Jika agan/sista menghargai kejujuran, maka agan/sista akan dapat menerima banyak kejujuran, dan dikemudian hari akan banyak hal baik yang akan agan/sista terima, sekalipun kejujuran yang agan/sista terima itu pahit rasanya…

Jika kejujuran itu pahit, maka ada baiknya kita menghargai kejujuran itu sendiri sebelum memberikan tanggapan lain mengenai apa yang agan/sista rasakan….

Menerima Kejujuran itu sama sulitnya dengan Kejujuran itu sendiri…