Sumber : Tribun.news

Ramadhan kali ini memang terasa sangat berbeda. Shalat tarawih berjama'ah pun tidak ada. Sungguh corona telah membawa bencana. Wabah yang menjangkiti banyak orang hingga menelan korban meninggal yang tidak sedikit pula.

Setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Kini orang-orang yang masih sehat terus dihimbau untuk berdiam diri di rumah, agar tidak ikut tertular virus itu. Momen bulan ramadhan di tengah pandemi seperti ini mungkin akan membuat orang semakin rajib beribadah di rumah. Memaksimalkan waktu untuk lebih giat beribadah.

Hanya saja, situasi seperti ini justru membuat memori kembali berpuar. Memori mas kecil ketika bulan ramadhan. Mungkin anak-anak sekarang sudah tidak ada yang melakukannya. Masa kecil adalah masa paling indah. Banyak kenangan indah yang masih teringat hingga saat ini. Mungkin karena terlalu berkesan atau kenangan yang membahagiakan. Ya, salah satunya memang memori saat ramadhan beberapa tahun silam. Kegiatan ramadhan yang biasa anak-anak lakukan untuk mengisi waktu atau sekedar bermain.

Sumber : klik

Walau usia sudah memasuki sepuluh tahun, kadang ane suka curi-curi waktu untuk buka puasa setengah hari. Alias buka puasa saat adzan zuhur, lalu dilanjutkan lagi sampai maghrib.

Sumber : Kompasiana.com

Dulu, ketika ane masih SD, ane sama saudara-saudara pasti pergi shalat subuh berjama'ah di mushola agar buku ramadhannya terisi penuh dengan tandatangan ustadz. Setelah selesai tanda tangan ustadz imam subuh, ane pulang hanya untuk ganti baju. Barulah ane pergi jalan pagi bersama saudara dan teman-teman ke taman atau komplek dekat rumah. Walaupun sedang puasa, tapi rasanya tetap seru aja jalan pagi keliling-keliling bareng.

Sumber : foto.tempo

Nah perang petasan ini sebenarnya agak bahaya dan mengerikan. Karena ya benar-benar seperti perang. Akan terbagi dua kubu yang saling serang, saling melempar petasan mulai dari petasan kecil (petasan korek) sampai petasan yang bisa terbang (petasan jangwe). Kalau petasan jangwe ini sudah keluar, letusan petasan ini membuat cahaya indah yang berpendaran di langit.

Indah sih, tapi sangat berbahaya karena dia bisa terbang kemana saja tak tentu arah. Oleh karena itu, jika kubu lawan sudah mengeluarkan petasan itu, kita pasti akan berlarian menghindari petasan. Ada sensasi tersendiri saat itu, walau ane cuma ikut-ikutan sama kakak-kakak ane yang lebih besar

Sumber : apakabarkampus.com

Nah ngabuburit ala ane jaman masih kecil itu gak kayak sekarang yang keliling cari takjil buka puasa. Ngabuburint jaman ane kecil dulu dihabiskan dengan mengaji di masjid sampai menjelang buka puasa. Sangat berfaedah. Bahkan ane sampe ngalamin jadi gurunya pas udah besar 😍

Sumber : Argani Personal Blog

Isi buku ramadhan ini nih yang seru. Harus isi kegiatan selama ramadhan. Absen kalau sudah shalat lima waktu, tadarusan sampai juzz berapa yang nanti akan di cek orang tua dan guru. Pasti ada yang bohong nih, gak shalat zuhur, tapi di buku tetap di ceklis biar keliatan rajin ibadah

Sumber : beautynesial

Nah, ini yang paling seru. Safari tarawih hanya untuk mengejar tanda tangan imam tarawih dan penceramah agar di buku tidak hanya ada satu tanda tangan yang serupa. Biasanya ane suka berkerumun ke depan mimbar ketika tarawih selesai. Seninya ada di sini, ketika kita berkerumun dan antri untuk meminta tanda tangan. Bahkan sering juga saling rebut posisi.