Kaskus

News

suparijobingungAvatar border
TS
suparijobingung
Jokowi Kutip WHO Soal Seruan Berdamai Dengan Corona
Jokowi Kutip WHO Soal Seruan Berdamai Dengan Corona

Jakarta, CNN Indonesia ‐‐ Presiden Joko Widodo mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang hidup berdampingan dengan virus corona (Covid-19) yang saat ini masih menjadi pandemi di seluruh dunia.

Jokowi sebelumnya pernah melontarkan pernyataan serupa. Dia meminta masyarakat Indonesia berdamai dengan virus corona selama belum ditemukan vaksin.

"WHO menyatakan bahwa kita harus hidup berdampingan dengan Covid-19. Mengapa? Karena ada potensi bahwa virus ini tidak akan segera menghilang dan tetap ada di tengah masyarakat," tulis Jokowi dalam akun Twitter resminya yang dikutip CNNIndonesia.com, Sabtu (16/5) pukul 12.29 WIB.

Menurut Jokowi, hidup berdampingan dengan virus corona bukan berarti masyarakat menyerah. Seballiknya, menurut dia justru bentuk dari penyesuaian diri.

Jokowi Kutip WHO Soal Seruan Berdamai Dengan Corona


Berdamai dengan corona, lanjut Jokowi, menjadi titik awal dari kehidupan baru. Masyarakat diminta menjalani kehidupan sambil menerapkan protokol pencegahan corona.

"Justru dari situlah titik tolak menuju tatanan kehidupan baru masyarakat untuk dapat beraktivitas kembali sambil tetap melawan ancaman Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ucap mantan Wali Kota Solo itu.

Lihat juga:
Jokowi Bicara soal New Normal Pandemi Corona

Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah mewacanakan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Mulai dari pembukaan kembali transportasi umum hingga izin bekerja untuk warga 45 tahun ke bawah.

Presiden Jokowi juga sempat meminta warga berdamai dengan corona. Jokowi menggaungkan konsep tatanan kehidupan baru atau new normal.

"Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru," kata Jokowi dalam pernyataannya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (15/5).

Lihat juga:
Ahli: Kebijakan Tak Konsekuen Picu Gelombang Kedua Corona

Wacana itu memicu berbagai penolakan di masyarakat. Sebab angka penularan corona belum pada tahap terkendali.

Angka kasus positif corona di Indonesia mencapai 16.496 per Jumat (15/5), naik 490 kasus dari hari sebelumnya. Sementara jumlah orang yang sudah menjalani tes baru 119.728 orang atau 0,04 persen dari total penduduk per Selasa (12/5).

Sebelumnya, WHO melihat kemungkinan virus corona akan berada di muka bumi untuk jangka waktu yang lama. Bahkan, penerapan pembatasan sosial di sejumlah negara diprediksi tak akan mampu menghentikan penyebaran sepenuhnya.

"Penting untuk membahas ini, virus (corona) dapat menjadi endemi virus lain di komunitas kita dan virus ini kemungkinan tidak akan pernah pergi," ujar Direktur Eksekutif Program Kedaruratan WHO Michael Ryan dalam konferensi pers virtual, Rabu (13/5).

Kendati demikian, Ryan mengingatkan populasi dapat beradaptasi di tengah kehadiran virus itu. Ia mencontohkan virus HIV yang saat ini masih menjadi endemi di tengah masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat akhirnya mengetahui cara mencegah penularannya.


-------------------------

Ane cuma pengen tau.. bagaimana perasaan keluarga, anak , istri , orang tua dari para petugas medis , para dokter, para perawat yang kemarin menjadi korban meninggal tertular covid , plus para pekerja medis yang sekarang tidak tidur atau kurang istirahat bahkan tidak bisa jumpa keluarga karena ngurusin orang yang sakit covid dengan KEBIJAKAN ASU SANG RAJA KODOK 🖕🖕🖕🖕🖕

Hai para dokter, perawat , sukarelawan, mending bubar aja dari pada cape2.. mending istirahat di rumah.. yg dirawat bebal , yg merintah kampret.. 🤣🤣🤣

1 Menit KATA YANG DI RUMAHSAKIT !


{thread_title}
Diubah oleh suparijobingung 17-05-2020 15:10
phiedutAvatar border
Pazonda95Avatar border
devilkillmsAvatar border
devilkillms dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.9K
41
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan