

TS
cintamadura
Kuliner Penggugah Selera Buka Puasa Ditengah Pandemi Corona
Kuliner Penggugah Selera Buka Puasa Ditengah Pandemi Corona


1. Soto Madura

Soto Madura adalah satu dari sekian banyak soto khas daerah yang cita rasanya tak perlu diragukan lagi. Soto Madura adalah kuah kaldu kuning berbahan utama daging, bisa memakai daging ayam atau daging sapi. Daging ayam yang digunakan adalah daging ayam kampung yang terlebih dulu disuwir-suwir sebelum dimasukkan ke dalam kuahnya.
Kaldu kuah soto Madura terkenal lezat dan beraroma kuat meski tanpa santan kelapa. Untuk menyantap soto Madura tidak lengkap jika tidak ditambahkan dengan bawang goreng dan jeruk nipis. Bagi penyuka pedas, kuah soto madura memang lebih nikmat dengan tambahan sambal yang banyak.
2. Topak Ladeh

Sesuai dengan namanya, Topa' yang berarti ketupat atau lontong. Makanan ini berupa kuah santan yang dimakan bersama lontong atau ketupat. Ladeh sendiri adalah nama dari racikan bumbu khas yang membuat kuah santannya berwarna merah.
Selain dua komponen itu, yang tak kalang penting adalah potongan-potongan daging sapi yang mampu menambah sedapnya makanan ini. Sebagai pelengkap, ada berbagai sayuran yang bisa dipilih untuk menyempurnakan cita rasanya, di antaranya labu siam, kacang panjang, dan nangka muda.
Menu makanan ini di kota-kota besar memang tidak terlalu banyak dapat ditemui, tapi kalian bisa membuatnya sendiri dengan bahan-bahan yang harganya cukup terjangkau.
3. Nasi Serpang

Jika dilihat dari segi kenampakannya, sekilas nasi ini memang mirip nasi campur tetapi nasi ini lebih kaya akan lauk pauk. Lauk pauk yang biasa disajikan adalah kerang atau jengkang, pepes tongkol, telur asin, potongan empal goreng, peyek udang atau peyek kacang, sambal goreng tahu dan cecek, suun goreng, serungdeng, dan sambal. Yang menjadi pembeda dari nasi ini adalah cita rasa khas dari serundeng Maduranya.
4. Rujak Cingur

Rujak cingur memang merupakan salah satu makanan khas dari Surabaya. Tetapi di Madura, rujak cingur disajikan dengan racikan khas sehingga membuat cita rasanya berbeda.
Perbedaan yang paling menonjol adalah pada warnanya. Rujak cingur Surabaya umumnya berwarna cokelat kehitaman karena bumbu kacang dibuat dengan komposisi gula jawa dan petis udang. Sementara rujak cingur Madura menggunakan sedikit gula jawa sehingga warnanya tidak terlalu pekat. Beda bahan tentu beda pula rasa yang ditawarkan.
Umumnya rujak cingur Madura tak semanis rujak cingur Jawa. Selain itu, lemak ikan yang dihasilkan dari petis ikan juga menambah kelezatan dari rujak cingur Madura ini.
5. Sate Lalat Pamekasan

Dikenal dengan nama sate lalat bukan berarti bahan dasar utama sate ini adalah lalat. Sate ini sama seperti sate pada umumnya yang terbuat dari bahan daging ayam atau daging sapi. Disebut sate lalat karena potongan dagingnya dibuat sangat kecil.
Sate yang seporsinya dihargai mulai dari Rp. 13.000 ini muncul di Pamekasan sejak 25 tahun lalu. Satu lagi ciri khas dari sate ini adalah tidak menggunakan kacang yang digoreng melainkan kacang yang disangrai dengan air, setelah itu dihaluskan.
Untuk menciptakan aroma yang khas, penjual sate ini membuat racikan kecapnya sendiri. Proses pembakaran sate tidak bisa terlalu lama dan harus dilumuri minyak goreng terlebih dahulu agar tidak gosong.
6. Lorjuk

Lorjuk adalah sejenis kerang yang bentuknya menyerupai kerang bambu. Cara mengolah lorjuk adalah dengan merebusnya tanpa air. Saat direbus, lorjuk akan mengeluarkan cairan seperti kaldu yang memiliki cita rasa khas.
Lorjuk yang telah matang perlu dijemur di bawah sinar matahari. Setelah kering, cangkang lorjuk akan mengelupas dengan sendirinya sehingga memudahkan untuk pengupasan. Lorjuk yang telah dikupas kemudian dijemur lagi selama dua hari. Pengeringan ini memberikan daya awet alami untuk daging lorjuk yang akan dibuat olahan.
Umumnya lorjuk disajikan dengan cara ditumis seperti yang terlihat pada gambar.
7. Kaldu Kokot

Makanan khas Madura tidak hanya didominasi oleh olahan ayam dan bebek saja, tulang belulang sapi atau kambing bisa diubah menjadi makanan yang lezat dan menggiurkan di tangan orang Madura.
Sesuai dengan namanya, kaldu kokot adalah makanan berkuah dengan tulang kaki sapi atau kambing sebagai bahan utamanya. Kaldu kokot menggunakan bahan bumbu seperti sup atau soto kalau di Jawa, yakni bawang merah, bawang putih, jahe, pala dan daun bawang yang seluruhnya dimasak sebelum dimasukkan ke dalam kuah kaldu.
Jika ingin menikmati kaldu kokot khas Madura yang asli dan legendaris, kalian bisa datang ke Depot Ghozali di Kabupaten Sampang. Rumah makan itu telah terkenal dengan kelezatan kaldu kokotnya sejak 40 tahun lalu.
Madura memang menyimpan banyak keunikan khususnya dari segi kuliner. Nah, dari semua menu makanan di atas, mana yang jadi menu favorit berbuka kalian gan sist?



1. Soto Madura

Soto Madura adalah satu dari sekian banyak soto khas daerah yang cita rasanya tak perlu diragukan lagi. Soto Madura adalah kuah kaldu kuning berbahan utama daging, bisa memakai daging ayam atau daging sapi. Daging ayam yang digunakan adalah daging ayam kampung yang terlebih dulu disuwir-suwir sebelum dimasukkan ke dalam kuahnya.
Kaldu kuah soto Madura terkenal lezat dan beraroma kuat meski tanpa santan kelapa. Untuk menyantap soto Madura tidak lengkap jika tidak ditambahkan dengan bawang goreng dan jeruk nipis. Bagi penyuka pedas, kuah soto madura memang lebih nikmat dengan tambahan sambal yang banyak.

2. Topak Ladeh

Sesuai dengan namanya, Topa' yang berarti ketupat atau lontong. Makanan ini berupa kuah santan yang dimakan bersama lontong atau ketupat. Ladeh sendiri adalah nama dari racikan bumbu khas yang membuat kuah santannya berwarna merah.
Selain dua komponen itu, yang tak kalang penting adalah potongan-potongan daging sapi yang mampu menambah sedapnya makanan ini. Sebagai pelengkap, ada berbagai sayuran yang bisa dipilih untuk menyempurnakan cita rasanya, di antaranya labu siam, kacang panjang, dan nangka muda.
Menu makanan ini di kota-kota besar memang tidak terlalu banyak dapat ditemui, tapi kalian bisa membuatnya sendiri dengan bahan-bahan yang harganya cukup terjangkau.
3. Nasi Serpang

Jika dilihat dari segi kenampakannya, sekilas nasi ini memang mirip nasi campur tetapi nasi ini lebih kaya akan lauk pauk. Lauk pauk yang biasa disajikan adalah kerang atau jengkang, pepes tongkol, telur asin, potongan empal goreng, peyek udang atau peyek kacang, sambal goreng tahu dan cecek, suun goreng, serungdeng, dan sambal. Yang menjadi pembeda dari nasi ini adalah cita rasa khas dari serundeng Maduranya.
4. Rujak Cingur

Rujak cingur memang merupakan salah satu makanan khas dari Surabaya. Tetapi di Madura, rujak cingur disajikan dengan racikan khas sehingga membuat cita rasanya berbeda.
Perbedaan yang paling menonjol adalah pada warnanya. Rujak cingur Surabaya umumnya berwarna cokelat kehitaman karena bumbu kacang dibuat dengan komposisi gula jawa dan petis udang. Sementara rujak cingur Madura menggunakan sedikit gula jawa sehingga warnanya tidak terlalu pekat. Beda bahan tentu beda pula rasa yang ditawarkan.
Umumnya rujak cingur Madura tak semanis rujak cingur Jawa. Selain itu, lemak ikan yang dihasilkan dari petis ikan juga menambah kelezatan dari rujak cingur Madura ini.
5. Sate Lalat Pamekasan

Dikenal dengan nama sate lalat bukan berarti bahan dasar utama sate ini adalah lalat. Sate ini sama seperti sate pada umumnya yang terbuat dari bahan daging ayam atau daging sapi. Disebut sate lalat karena potongan dagingnya dibuat sangat kecil.
Sate yang seporsinya dihargai mulai dari Rp. 13.000 ini muncul di Pamekasan sejak 25 tahun lalu. Satu lagi ciri khas dari sate ini adalah tidak menggunakan kacang yang digoreng melainkan kacang yang disangrai dengan air, setelah itu dihaluskan.
Untuk menciptakan aroma yang khas, penjual sate ini membuat racikan kecapnya sendiri. Proses pembakaran sate tidak bisa terlalu lama dan harus dilumuri minyak goreng terlebih dahulu agar tidak gosong.
6. Lorjuk

Lorjuk adalah sejenis kerang yang bentuknya menyerupai kerang bambu. Cara mengolah lorjuk adalah dengan merebusnya tanpa air. Saat direbus, lorjuk akan mengeluarkan cairan seperti kaldu yang memiliki cita rasa khas.
Lorjuk yang telah matang perlu dijemur di bawah sinar matahari. Setelah kering, cangkang lorjuk akan mengelupas dengan sendirinya sehingga memudahkan untuk pengupasan. Lorjuk yang telah dikupas kemudian dijemur lagi selama dua hari. Pengeringan ini memberikan daya awet alami untuk daging lorjuk yang akan dibuat olahan.
Umumnya lorjuk disajikan dengan cara ditumis seperti yang terlihat pada gambar.
7. Kaldu Kokot

Makanan khas Madura tidak hanya didominasi oleh olahan ayam dan bebek saja, tulang belulang sapi atau kambing bisa diubah menjadi makanan yang lezat dan menggiurkan di tangan orang Madura.
Sesuai dengan namanya, kaldu kokot adalah makanan berkuah dengan tulang kaki sapi atau kambing sebagai bahan utamanya. Kaldu kokot menggunakan bahan bumbu seperti sup atau soto kalau di Jawa, yakni bawang merah, bawang putih, jahe, pala dan daun bawang yang seluruhnya dimasak sebelum dimasukkan ke dalam kuah kaldu.
Jika ingin menikmati kaldu kokot khas Madura yang asli dan legendaris, kalian bisa datang ke Depot Ghozali di Kabupaten Sampang. Rumah makan itu telah terkenal dengan kelezatan kaldu kokotnya sejak 40 tahun lalu.
Madura memang menyimpan banyak keunikan khususnya dari segi kuliner. Nah, dari semua menu makanan di atas, mana yang jadi menu favorit berbuka kalian gan sist?
Quote:






nona212 dan 19 lainnya memberi reputasi
20
402
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan