- Beranda
- Komunitas
- Regional
- DKI Jakarta
Makanan Khas Betawi yang Biasa Dijadikan Buah Tangan, Bisa Untuk Takjil!


TS
Cahayahalimah
Makanan Khas Betawi yang Biasa Dijadikan Buah Tangan, Bisa Untuk Takjil!
Makanan Khas Betawi
Lahir dari keturunan Betawi dan Jawa, tetapi dari kecil, sampai sudah punya anak kecil tetap betah di Jakarta, dapat suami pun masih keturunan orang Betawi.
Memang tradisi Betawi hampir sama dengan tradisi bokap yang keturunan Jawa, setiap Ramadan tiba sanak keluarga pada datang untuk datang bersilaturahmi, saling bermaaf-maafan, lebih dikenal dengan nama nyorog.

Sumber di sini
Berhubung di situasi seperti sekarang, yang namanya nyorog tidak mungkin dilaksanakan, ditengah pandemi ini hanya melalui via online, dari grup WhatsApp atau via telpon.
Biarpun hanya melalui via online, tetapi makanannya tetap jalan, pun melalui online. Virus Corona benar-benar merubah tradisi Betawi yang senang kumpul-kumpul, encang encing enyak babeh, kebetulan saya tinggal di rumah mertua, mereka merupakan yang dituakan dalam keluarga, jadi sudah pasti menjelang Ramadan rumah selalu ramai.
Bapak dan Mama mertua juga dari keturunan Betawi, beda dengan orang tua saya, yang banyak dari keluarga bokap tinggal di daerah, jadi tidak seramai di keluarga suami.
Oleh-oleh tangan berupa sembako, pun makanan di rumah menjadi banyak, lumayan di hari pertama puasa, bahkan bisa menjadi stok selama seminggu.
Berikut makanan Betawi yang bisa dijadikan takjil:

Makanan satu ini bisa dijadikan takjil, selain rasanya yang manis dan renyah juga teman minum teh, sebelum makan nasi.
Biasanya adiknya kakek sering banget buat kue ini, saya pun ketika masih remaja suka membantu cing le (saya memanggilnya) membuat kue ini.

Sumber gambar
Terbuat dari tepung beras, telur, gula, serta minyak untuk menggoreng, dengan cetakan di atasnya berbentuk kembang, panjangnya seperti sudit (spatula), cara gorengnya digoyang-goyang di dalam minyak panas.

Dodol makanan khas Betawi, perpaduan ketan dan kelapa, dicampur beberapa bahan tambahan, agar memiliki banyak rasa, saya suka rasa durian pun original, tetapi dalam kondisi masih baru, kalau sudah dimasukkan dalam kulkas, biasanya saya memasaknya dicampur terigu, biar tetap lembek di makannya.

Sumber di sini
Dodol yang kenyal juga lengket, berwarna coklat, tapi ada juga yang berwarna hitam, serta rasanya yang manis cocok dijadikan takjil, belum lama sebelum adanya social distancing, dalam acara di festival Poltangan, banyak yang menjual dodol bukan hanya dodol saja, tetapi beraneka ragam makanan Betawi.

Makanan satu ini kesukaan teman Mts (SMP) saya, dalam grup seterah, setiap arisan bulanan, makanan ini tidak pernah absen.
Hampir sama dengan dodol, yang membedakan ongol-ongol ini terbuat dari tepung sagu dan gula aren, ditaburi kelapa di atasnya, jadi laper!
Ongol-ongol sering dijadikan makanan dalam nyorog, khususnya dari uwa saya, kakaknya nenek, beliau membuatnya sendiri, ongol-ongol buatannya memang selalu Ok.
Kalau untuk ongol-ongol ini, sebaiknya langsung habis, kalau sudah seharian mengurangi kenikmatan rasa, dan khawatir basi. Dimasukkan dalam lemari pendingin pun jadi keras, berbeda dengan dodol yang bisa dimasak dengan terigu.
Ketiga makanan di atas sering dijadikan buah tangan dari sanak saudara, di saat pandemi, hanya bisa dikirim melalui via online, melalui Ojol.



Lahir dari keturunan Betawi dan Jawa, tetapi dari kecil, sampai sudah punya anak kecil tetap betah di Jakarta, dapat suami pun masih keturunan orang Betawi.
Memang tradisi Betawi hampir sama dengan tradisi bokap yang keturunan Jawa, setiap Ramadan tiba sanak keluarga pada datang untuk datang bersilaturahmi, saling bermaaf-maafan, lebih dikenal dengan nama nyorog.

Sumber di sini
Berhubung di situasi seperti sekarang, yang namanya nyorog tidak mungkin dilaksanakan, ditengah pandemi ini hanya melalui via online, dari grup WhatsApp atau via telpon.
Biarpun hanya melalui via online, tetapi makanannya tetap jalan, pun melalui online. Virus Corona benar-benar merubah tradisi Betawi yang senang kumpul-kumpul, encang encing enyak babeh, kebetulan saya tinggal di rumah mertua, mereka merupakan yang dituakan dalam keluarga, jadi sudah pasti menjelang Ramadan rumah selalu ramai.
Bapak dan Mama mertua juga dari keturunan Betawi, beda dengan orang tua saya, yang banyak dari keluarga bokap tinggal di daerah, jadi tidak seramai di keluarga suami.
Oleh-oleh tangan berupa sembako, pun makanan di rumah menjadi banyak, lumayan di hari pertama puasa, bahkan bisa menjadi stok selama seminggu.
Berikut makanan Betawi yang bisa dijadikan takjil:
Kembang Goyang

Makanan satu ini bisa dijadikan takjil, selain rasanya yang manis dan renyah juga teman minum teh, sebelum makan nasi.
Biasanya adiknya kakek sering banget buat kue ini, saya pun ketika masih remaja suka membantu cing le (saya memanggilnya) membuat kue ini.

Sumber gambar
Terbuat dari tepung beras, telur, gula, serta minyak untuk menggoreng, dengan cetakan di atasnya berbentuk kembang, panjangnya seperti sudit (spatula), cara gorengnya digoyang-goyang di dalam minyak panas.
Dodol Betawi

Dodol makanan khas Betawi, perpaduan ketan dan kelapa, dicampur beberapa bahan tambahan, agar memiliki banyak rasa, saya suka rasa durian pun original, tetapi dalam kondisi masih baru, kalau sudah dimasukkan dalam kulkas, biasanya saya memasaknya dicampur terigu, biar tetap lembek di makannya.

Sumber di sini
Dodol yang kenyal juga lengket, berwarna coklat, tapi ada juga yang berwarna hitam, serta rasanya yang manis cocok dijadikan takjil, belum lama sebelum adanya social distancing, dalam acara di festival Poltangan, banyak yang menjual dodol bukan hanya dodol saja, tetapi beraneka ragam makanan Betawi.
Ongol-ongol

Makanan satu ini kesukaan teman Mts (SMP) saya, dalam grup seterah, setiap arisan bulanan, makanan ini tidak pernah absen.
Hampir sama dengan dodol, yang membedakan ongol-ongol ini terbuat dari tepung sagu dan gula aren, ditaburi kelapa di atasnya, jadi laper!
Ongol-ongol sering dijadikan makanan dalam nyorog, khususnya dari uwa saya, kakaknya nenek, beliau membuatnya sendiri, ongol-ongol buatannya memang selalu Ok.
Kalau untuk ongol-ongol ini, sebaiknya langsung habis, kalau sudah seharian mengurangi kenikmatan rasa, dan khawatir basi. Dimasukkan dalam lemari pendingin pun jadi keras, berbeda dengan dodol yang bisa dimasak dengan terigu.
Ketiga makanan di atas sering dijadikan buah tangan dari sanak saudara, di saat pandemi, hanya bisa dikirim melalui via online, melalui Ojol.
Jakarta, 11:49
Jumat, 15 Mei 2020
Jumat, 15 Mei 2020
Terimakasih yang sudah membaca



Keep smile and istiqamah.
Saran dan kritik dengan cara yang sopan.






Opini pribadi, referensi link tercantum
Link gambar: di sini
Link gambar: di sini






tien212700 dan 29 lainnya memberi reputasi
30
982
24


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan