- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Yogyakarta
Jaburan, Tradisi Yang Musnah Tergerus Zaman


TS
mayyarossa
Jaburan, Tradisi Yang Musnah Tergerus Zaman
Jaburan
Tak terasa Ramadhan sudah memasuki 10 hari terakhir. Di bulan Ramadhan ini, tentu banyak tradisi yang hanya muncul pada saat Ramadhan saja. Agan Sista yang berada di Jogja dan sekitarnya tentu tak asing lagi dengan yang namanya jaburan.
Halo, jumpa lagi dengan ane Mayya Rossa, penyaji thread informatif dan inspiratif. Buat Agan Sista di luar Jogja, yuk kita kulik bareng, apa sih jaburan itu?

Dulu nih, ane ingat, saat ane masih kecil, anak-anak tarawih di barisan paling belakang. Atau kalau nggak, kami salat sendiri di sebuah mushola milik salah satu asrama mahasiswa. Ada saatyang dinanti anak-anak, yaitu saat selwsai tarawih. Karena apa? Karena, setelah tarawih, ada bagi-bagi makanan kecil. Yeayyy! Nah itulah yang dinamakan jaburan. Jadi, jaburan ini bisa dibilang kayak sedekah makanan gitu untuk anak-anak atau orang dewasa selepas salat tarawih.

Makanan tradisional dan buah bisa untuk jaburan loh. Dokpri
Zaman dulu nih Gan Sis, kami buka puasa atau takjil bareng di masjid itu jarang banget. Seingat ane, kami dulu buka puasa di masjid itu cuma seminggu sekali dengan menu nasi, tapi tiap hari ada jaburan. Jadi, tidak memberatkan keluarga keluarga kecil yang ingin bersedekah di bulan Ramadhan.

Gorengan juga menu favorif buat jaburan. Murah meriah, semua suka. Dokpri
Sepanjang ingatan ane, jaburan ini bisa berupa gorengan, buah-buahan, makanan kecil, agar-agar, roti, dan lain-lain. Jadi, bukan makanan berat ya GanSist.

Snack kaya gini juga bisa dijadiin jaburan loh. Dokpri
Nah pada zaman lebih dulu lagi, jaburan ini malah bukan hanya makanan kecil, tapi makanan berat. Jadi, menurut cerita, jaburan ini disediakan oleh orang-orang di desa setelah salat tarawih. Mereka makan dalam satu wadah/tampah besar, satu tampah bisa untuk beberapa orang. Makan bersama ini dilakukan setelah tarawih, selanjutnya mereka melakukan ibadah yang lain seperti salat malam juga tadarus. Apalagi di 10 hari terakhir, masjid bakalan lebih rame lagi. Bahkan, makanan yang ada bukan hanya untuk takjil dan jaburan aja, tapi bisa sampai untuk sahur.

Jaburan tempo dulu, biasanya makan bareng dalam satu wadah, GanSist. Dokpri
Nah, seiring perkembangan zaman, jaburan ini lambat laun mulai ditinggalkan. Sekarang di masjid ane pun sudah nggak ada jaburan. Namun, sebagai gantinya, takjil ada setiap hari. Yang ane ingat, sampai ane SMA masih ada itu jaburan. Nah, GanSist berminat untuk mencoba memberi sedekah jaburan? Silakan dicoba, GanSist.
Oke Gan Sist, demikian thread dari ane semoga bermanfaat.
Jogja, 15 Mei 2020
Dari ane yang udah kangen banget sama jaburan.
Tak terasa Ramadhan sudah memasuki 10 hari terakhir. Di bulan Ramadhan ini, tentu banyak tradisi yang hanya muncul pada saat Ramadhan saja. Agan Sista yang berada di Jogja dan sekitarnya tentu tak asing lagi dengan yang namanya jaburan.
Halo, jumpa lagi dengan ane Mayya Rossa, penyaji thread informatif dan inspiratif. Buat Agan Sista di luar Jogja, yuk kita kulik bareng, apa sih jaburan itu?

Dulu nih, ane ingat, saat ane masih kecil, anak-anak tarawih di barisan paling belakang. Atau kalau nggak, kami salat sendiri di sebuah mushola milik salah satu asrama mahasiswa. Ada saatyang dinanti anak-anak, yaitu saat selwsai tarawih. Karena apa? Karena, setelah tarawih, ada bagi-bagi makanan kecil. Yeayyy! Nah itulah yang dinamakan jaburan. Jadi, jaburan ini bisa dibilang kayak sedekah makanan gitu untuk anak-anak atau orang dewasa selepas salat tarawih.

Makanan tradisional dan buah bisa untuk jaburan loh. Dokpri
Zaman dulu nih Gan Sis, kami buka puasa atau takjil bareng di masjid itu jarang banget. Seingat ane, kami dulu buka puasa di masjid itu cuma seminggu sekali dengan menu nasi, tapi tiap hari ada jaburan. Jadi, tidak memberatkan keluarga keluarga kecil yang ingin bersedekah di bulan Ramadhan.

Gorengan juga menu favorif buat jaburan. Murah meriah, semua suka. Dokpri
Sepanjang ingatan ane, jaburan ini bisa berupa gorengan, buah-buahan, makanan kecil, agar-agar, roti, dan lain-lain. Jadi, bukan makanan berat ya GanSist.

Snack kaya gini juga bisa dijadiin jaburan loh. Dokpri
Nah pada zaman lebih dulu lagi, jaburan ini malah bukan hanya makanan kecil, tapi makanan berat. Jadi, menurut cerita, jaburan ini disediakan oleh orang-orang di desa setelah salat tarawih. Mereka makan dalam satu wadah/tampah besar, satu tampah bisa untuk beberapa orang. Makan bersama ini dilakukan setelah tarawih, selanjutnya mereka melakukan ibadah yang lain seperti salat malam juga tadarus. Apalagi di 10 hari terakhir, masjid bakalan lebih rame lagi. Bahkan, makanan yang ada bukan hanya untuk takjil dan jaburan aja, tapi bisa sampai untuk sahur.

Jaburan tempo dulu, biasanya makan bareng dalam satu wadah, GanSist. Dokpri
Nah, seiring perkembangan zaman, jaburan ini lambat laun mulai ditinggalkan. Sekarang di masjid ane pun sudah nggak ada jaburan. Namun, sebagai gantinya, takjil ada setiap hari. Yang ane ingat, sampai ane SMA masih ada itu jaburan. Nah, GanSist berminat untuk mencoba memberi sedekah jaburan? Silakan dicoba, GanSist.
Oke Gan Sist, demikian thread dari ane semoga bermanfaat.
Jogja, 15 Mei 2020
Dari ane yang udah kangen banget sama jaburan.






nofivinovie dan 39 lainnya memberi reputasi
40
2.7K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan